Komisi III DPR Soroti Maraknya Tindak Korupsi di Bidang Pendidikan Tanah Air

PARBOABOA, Jakarta – Komisi III DPR menyoroti pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata terkait kualitas di bidang pendidikan sangat memprihatinkan merujuk pada maraknya temuan kasus korupsi di beberapa perguruan tinggi belakangan ini.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyayangkan lembaga pendidikan justru melakukan penyelewengan yang tentunya sangat mencederai rasa kejujuran. Menurutnya, hal itu juga menjadi salah satu pemicu pendidikan di Indonesia tertinggal.

“Lembaga pendidikan seharusnya menjadi harapan besar bangsa dalam mengajarkan pendidikan antikorupsi kepada para generasi penerus. Kenyataan temuan kasus korupsi di ranah pendidikan ini amat disayangkan. Tak heran pendidikan kita tertinggal, karena pendidikannya banyak dikorup,” kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (11/10/2022).

Politisi Partai Nasdem ini menyebut, perlu dilakukan revolusi mental bagi seluruh pihak di lembaga pendidikan, karena pembentukan karakter dan transfer ilmu merupakan hal utama dalam pendidikan nasional.

“Perlunya revolusi mental dari semua pihak di lembaga pendidikan untuk menyelesaikan masalah ini. Sadari bahwa di sana ada proses pembentukan karakter dan transfer ilmu pengetahuan yang jauh lebih besar, yaitu menyangkut nasib dan masa depan bangsa, “ ucapnya.

“Jika lembaga pendidikannya saja sudah memberi contoh buruk, saya khawatir dengan kualitas pendidikan kita,” imbuhnya.

Terkait hal itu, Sahroni meminta agar proses perekrutan dibuat dengan adil dan bukan berdasarkan kekerabatan, atau dengan memberikan sejumlah uang untuk bisa mengenyam pendidikan dengan baik.

“Proses rekrutmen buat seadil-adilnya sesuai dengan prosedur yang ada. Jangan sampai mereka yang punya kedekatan yang bisa masuk, mereka yang punya uang yang bisa belajar, ini sangat tidak adil,” pungkasnya.