PARBOABOA – Manchester United dikabarkan telah mengambil keputusan drastis untuk memecat manajer mereka, Erik ten Hag, setelah final Piala FA.
Klub yang bermarkas di Old Trafford ini akan memulai era baru bersama INEOS dengan manajer baru pada musim depan, tanpa memperhatikan hasil pertandingan melawan Manchester City di Stadion Wembley.
Ten Hag berada di bawah tekanan besar setelah musim kedua yang penuh dengan kekecewaan, membawa Manchester United mengalami kampanye terburuk mereka di Liga Inggris dan Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir.
Investasi Besar dan Perubahan di Old Trafford
Investasi sebesar £1,3 miliar oleh Sir Jim Ratcliffe di klub serta perubahan besar di luar lapangan hanya menambah ketidakpastian bagi tim. INEOS telah mengawasi kedatangan CEO baru, direktur olahraga, dan direktur teknik yang baru untuk menyongsong era baru.
Kesabaran Habis
Hasil buruk yang terus berlanjut dan finis di posisi kedelapan liga telah membuat Ten Hag berharap bahwa ia akan menerima perintah untuk mundur dalam beberapa minggu mendatang.
Menurut pakar transfer Sky Sport, Gianluca Di Marzio, Setan Merah akan berpisah dengan Ten Hag setelah pertandingan terakhir dan terbesar United musim ini selesai.
Musim Terburuk dalam Sejarah
Manchester United mengakhiri musim Liga Inggris dengan kemenangan 2-0 melawan Brighton, tetapi kemenangan itu tidak cukup untuk mendongkrak posisi Red Devils di klasemen.
Mengakhiri musim di posisi kedelapan klasemen menjadi catatan terburuk dalam sejarah tim dan memastikan mereka tidak akan tampil dalam kompetisi Eropa musim depan.
Mencari Pengganti
Pemilik baru MU, Sir Jim Ratcliffe, dikabarkan sedang mencari alternatif pengganti Ten Hag. Petinggi MU dilaporkan telah berbicara dengan manajer Ipswich Town, Kieran McKenna, yang sebelumnya pernah bekerja di Manchester United sebagai pelatih tim muda.
Nama-nama besar di dunia kepelatihan seperti Gareth Southgate dan Thomas Tuchel juga dikaitkan dengan kemungkinan penggantian Ten Hag.
Keputusan ini menunjukkan bahwa Manchester United siap untuk melakukan perubahan besar guna mengembalikan kejayaan mereka di kancah sepak bola Inggris dan Eropa.
Editor: Michael