Memahami Arti, Jenis dan Manfaat Biomassa

Biomassa sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang prospektif. (Foto: PARBOABOA/Anna Desliani)

PARBOABOA, Jakarta - Indonesia dan beberapa negara lain di dunia berupaya mewujudkan transisi energi dengan menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya menghadapi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Salah satu sumber energi baru dan terbarukan yang diandalkan di Indonesia adalah biomassa.

Dalam laporan PARBOABOA, Senin, (19/08/2024), diketahui bahwa sejak 18 Juni 2021, PLTU Indramayu telah menerapkan co-firing biomassa.

Penerapan skema ini sejalan dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 Tahun 2017, yang mengatur penggunaan biomassa sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik.

Melalui peraturan tersebut, pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, khususnya batu bara, dan mendorong pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025 dari total konsumsi energi nasional.

Ada empat jenis biomassa yang umum digunakan dalam proses co-firing: hutan energi, limbah pertanian atau perkebunan, limbah industri, dan sampah rumah tangga.

Contoh dari biomassa ini meliputi wood pellet, cangkang sawit, dan serbuk gergaji (sawdust).

Penggunaan energi terbarukan juga didukung oleh penelitian dari Stanford dan MAHB, yang menunjukkan bahwa dengan tingkat konsumsi saat ini, persediaan minyak bumi akan habis dalam 51 tahun mendatang.

Penelitian tersebut juga memprediksi minyak akan habis pada tahun 2052, gas pada 2060, dan batu bara pada 2090.

Oleh karena itu, biomassa menjadi salah satu alternatif energi terbarukan yang memiliki potensi besar di masa depan.

Arti Biomassa

Menurut buku, “Biomassa Sebagai Sumber Energi Masa Depan” karangan Susila Herlambang dan tim, biomassa merujuk pada bahan yang dapat diperoleh dari tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta digunakan sebagai sumber energi atau bahan baku dalam jumlah besar.

Semenara,berdasarkan informasi dari situs kementeria ESDM, biomassa adalah bahan hayati yang berasal dari tanaman dan sering dianggap sebagai sampah yang biasanya dibakar untuk dimusnahkan.

Biomassa juga merujuk pada bahan organik dari organisme yang hidup atau baru saja mati, yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar atau bahan industri. 

Artinya, biomassa tidak hanya dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar, tetapi juga dapat dijadikan bahan baku untuk produksi zat kimia dan serat.

Biomassa tidak melalui proses transformasi yang lama dan geologis seperti yang terjadi pada batu bara dan minyak.

Jenis Biomassa

Biogas

Biogas adalah biomassa yang berupa gas metana, yang dihasilkan dari fermentasi anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri metan atau bakteri anaerobik lainnya.

Sampah yang mengandung bahan organik (biomassa) akan diurai oleh bakteri, menghasilkan gas metana.

Biogas bisa dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dari feses manusia atau hewan yang disimpan dalam tabung kedap udara, yang kemudian menghasilkan biogas sebagai alternatif bahan bakar.

Etanol

Etanol adalah bahan bakar yang berasal dari gula, yang dapat ditemukan dalam tebu, jagung, kentang, dan gandum.

Etanol memiliki banyak fungsi, termasuk sebagai bahan kimia, bahan kosmetik, bahan bakar, dan minuman beralkohol.

Serat kayu juga dapat diolah menjadi etanol. Kayu yang digunakan sebagai bahan bakar merupakan contoh penggunaan etanol dalam kehidupan sehari-hari.

Biodiesel

Biodiesel adalah jenis biomassa yang berasal dari tumbuhan seperti sawit, kelapa, dan kapuk.

Di Indonesia, biodiesel menjadi sumber bahan bakar dan bahan industri yang cukup populer.

Minyak sawit mentah merupakan produk biodiesel yang paling sering digunakan, baik sebagai bahan bakar maupun konsumsi.

Manfaat Biomassa

Biomassa memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat ini sangat beragam dan memberikan kontribusi positif terhadap berbagai aspek kehidupan.

1. Sumber Energi Bahan Bakar

Biomassa dapat diolah menjadi berbagai bentuk bahan bakar seperti biofuel, yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan.

Ini membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan dan tidak terbarukan.

2. Bahan Pangan

Beberapa jenis biomassa juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan.

Misalnya, sisa-sisa tanaman pertanian yang masih layak konsumsi bisa diolah menjadi bahan makanan atau pakan ternak.

3. Bahan Primer Serat

Biomassa, seperti serat dari tumbuhan, dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan tekstil, kertas, dan berbagai produk lainnya yang membutuhkan serat alami.

4. Bahan Bangunan

Kayu dan bahan-bahan alami lainnya yang termasuk dalam kategori biomassa sering digunakan dalam konstruksi sebagai bahan bangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

5. Meminimalisasi Polusi Udara 

Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, karena biomassa dianggap sebagai sumber energi karbon netral.

Ini berarti, ketika dibakar, biomassa hanya melepaskan jumlah karbon yang sama dengan yang diserap oleh tumbuhan selama pertumbuhannya.

6. Meningkatkan Pendapatan Negara

Negara-negara yang memiliki sumber daya biomassa melimpah dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan mengekspor produk biomassa, seperti biofuel atau produk olahan lainnya, ke pasar internasional.

7. Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Biomassa cenderung lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil, karena berasal dari bahan alami yang dapat terurai dengan baik, sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

8. Menghemat Pemakaian Bahan Bakar Fosil

Dengan memanfaatkan biomassa sebagai pengganti bahan bakar fosil, kita dapat mengurangi konsumsi bahan bakar fosil yang semakin menipis dan mahal.

9. Mencegah Perubahan Iklim

Penggunaan biomassa yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya, yang berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.

Penggunaan Biomassa dalam kehidupan sehari-hari

1. Briket Arang, Sekam Padi, dan Ranting

Bahan-bahan ini sering diolah menjadi briket yang digunakan sebagai sumber energi untuk memasak dan memanaskan, terutama di daerah pedesaan.

2. Kayu-Kayuan dan Daun-Daunan

Di banyak desa, terutama di negara-negara berkembang, kayu dan daun kering sering digunakan sebagai bahan bakar tradisional untuk memasak dan pemanasan.

3. Tinja dan Kotoran Hewan

Kotoran hewan, seperti tinja, dapat diolah menjadi biogas yang digunakan sebagai sumber energi terbarukan, membantu mengurangi limbah dan menyediakan alternatif energi yang ramah lingkungan.

4. Limbah Pertanian dan Hutan

Limbah pertanian seperti ampas tebu dan limbah hutan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi atau diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai tambah.

5. Ubi-Ubian dan Tanaman Energi

Tanaman seperti ubi-ubian, kedelai, gandum, dan jagung, sering digunakan sebagai bahan baku dalam produksi biofuel atau sebagai sumber makanan alternatif.

6. Pepohonan dan Rerumputan 

Beberapa jenis pepohonan dan rerumputan juga dikategorikan sebagai biomassa karena dapat diolah menjadi bahan bakar atau bahan dasar untuk berbagai keperluan industri.

7. Kotoran Manusia 

Kotoran manusia juga bisa diolah menjadi biogas, membantu dalam pengelolaan limbah dan menyediakan sumber energi alternatif yang dapat diperbarui.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS