PARBOABOA, Jakarta - Kabar baik datang dari dunia otomotif Indonesia setelah PT KKBrothers Energi Terbarukan menandatangani perjanjian kerja sama ekspor dan distribusi motor listrik buatan lokal.
Perjanjian kerjasama tersebut terjalin antara PT KKBrothers Energi Terbarukan dengan Global EV Co., Ltd dan Greentech EV Sdn, Bhd.
Milton Pakpahan, Komisaris Utama PT KKBrothers Energi Terbarukan dalam keterangannya di Jakarta belum lama ini menegaskan, kerja sama ekspor ini menyasar tiga negara tujuan, yaitu Malaysia, Filipina dan Kamboja.
Ia menambahkan, ini tidak hanya menjadi kesempatan pertama bagi Indonesia melayani pasar domestik tetapi juga, "kesempatan membuka ruang ekspor ke negara-negara tetangga ASEAN."
Sementara itu, soal memilih ketiga negara sebagai negara tujuan, Milton mengatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan adanya pertimbangan soal hubungan bilateral yang terjalin sudah cukup lama dan berjalan baik antara negara-negara.
Kata dia, di tahap awal, "terdapat 17.000 unit motor listrik merek Ebendly dan Greentech 7 yang dikirimkan ke Kamboja." Ekspor tersebut dimulai pada awal tahun 2024 dan diprediksi akan terus berkembang.
"Hingga menjangkau pasar Afrika dan negara-negara potensial lain," kata Milton.
Nanti, demikian ia menambahkan, setelah ekspor dilakukan ke negara-negara ASEAN, pihaknya akan mulai masuk ke negara-negara Afrika atau negara lain yang membutuhkan.
Budi Setiyadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mengapresiasi kerja sama tersebut dan menilainya sebagai strategi penjualan yang cukup bagus.
Menurut dia, Indonesia memang punya potensi besar sebagai pusat sepeda motor listrik terbesar di Kawasan ASEAN.
Mengingat, pada 2019 sampai saat ini "sudah ada 40 pabrik roda dua listrik yang beroperasi di Tanah Air," katanya.
Diketahui, di Indonesia sendiri penjualan sepeda motor listrik memang tidak terlalu menggembirakan jika dibandingkan dengan penjualan kendaraan listrik roda 4.
Sebagaimana diberitakan media ini, hal itu diungkap oleh Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO), Jenderal TNI (Pur.) Moeldoko.
Ia mengatakan, ada 3 faktor yang membuat konsumen belum berminat membeli sepeda motor listrik, yaitu Harga yang terlampau mahal, tarikan yang kurang responsif hingga jangkauan yang belum terlalu jauh.
Namun begitu, ia berjanji lambat laun kondisi ini akan terpecahkan dengan sejumlah inovasi-inovasi baru.
Kata Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan RI, pemerintah saat ini sedang berusaha menarik minat masyarakat untuk membeli sepeda motor listrik.
Selain memberi diskon atau potongan Harga, juga akan disediakan Charging Station lebih cepat, jarak tempuh yang jauh dan harga yang lebih terjangkau.
Ia berharap dengan upaya-upaya tersebut, ke depannya penjualan kendaraan berbasis baterai di segmen roda dua semakin diminati tidak saja di kancah global tetapi juga di dalam negeri.
Editor: Gregorius Agung