parboaboa

Copa America 2024 Terapkan Kartu Pink, Apa Fungsinya?

Norben Syukur | Sepakbola | 27-05-2024

Leonel Messi merayakan golnya bersama Kun Aguero (Foto: Instagram @copaamerica)

PARBOABOA, Jakarta - Insan pencinta sepak bola digegerkan dengan terobosan baru lewat perkenalan dan penerapan Kartu Pink.

Penerapan kartu pink ini, rencananya akan dimulai sejak Copa Amerika 2024 bergulir.

Turnamen sepak bola benua Amerika yang masuk Edisi ke-48 ini, akan berlangsung di Amerika Serikat dari 20 Juni hingga 14 Juli 2024.

Sebanyak 16 tim dari dua konfederasi akan berpartisipasi dalam turnamen empat tahunan ini.

Sepuluh tim berasal dari zona Amerika Selatan (CONMEBOL), yaitu Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Colombia, Ecuador, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.

Enam tim lainnya berasal dari zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF), yaitu Jamaika, Meksiko, Panama, Amerika Serikat, Kanada, dan Kosta Rika.

Kenenam belas peserta telah dibagi ke dalam enam grup, masing-masing terdiri dari empat tim.

Argentina sebagai juara bertahan berada di Grup A bersama Peru, Cile, dan Kanada.

Sedangkan, Brasil berada di Grup D bersama Kolombia, Paraguay, dan Kosta Rika. Juara dan runner-up setiap grup akan melaju ke perempat final.

Menariknya, dalam Copa America 2024 akan memperkenalkan kartu pink. Kartu ini berbeda dengan kartu kuning dan merah.

Kartu pink ini digunakan untuk keselamatan pemain, khususnya terkait gegar otak.

Diketahui Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) diketahui telah menyetujui penggunaan kartu pink untuk pergantian pemain karena gegar otak pada Maret lalu.

Peraturan ini akan resmi berlaku mulai 1 Juli 2024, namun turnamen Copa America akan menerapkannya lebih awal.

Kartu pink memungkinkan tim untuk melakukan satu pergantian pemain tambahan jika ada pemain yang mengalami gegar otak atau cedera kepala.

Dengan demikian total pergantian pemain dalam satu pertandingan bisa menjadi enam.

"Pergantian keenam ini bertujuan untuk memprioritaskan kesehatan pemain," Direktur Kompetisi dan Operasi Copa America

Mirip dengan protokol gegar otak di Liga Sepak Bola Nasional Amerika Serikat (NFL), FIFA berupaya meningkatkan keselamatan pemain dari cedera kepala.

Pemain yang mendapatkan kartu pink tidak akan diizinkan kembali ke lapangan setelah digantikan. Dia harus dibawa ke ruang ganti atau pusat medis.

Atas izin dokter, pemain tersebut baru bisa bermain lagi dan harus pertandingan berikutnya.

Hal ini dikonfirmasi setelah pemeriksaan intensif dan pengisian formulir penilaian gegar otak yang diserahkan ke komisi medis CONMEBOL dalam waktu 24 jam setelah pertandingan.

Sejarah Copa America

Copa America adalah turnamen sepak bola utama bagi negara-negara di kawasan Amerika Selatan.

Turnamen ini berada di bawah naungan Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL).

Bergulir sejak tahun 1916, turnamen ini awalnya dikenal sebagai Kejuaraan Sepak Bola Amerika Selatan atau Campeonato Sudamericano de Futbol hingga tahun 1975.

Berdasarkan laman Kejuaraan, edisi pertama Copa America diselenggarakan pada 2-7 Juli 1916 di Argentina, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan negara tersebut.

Saat itu, hanya ada empat tim yang berpartisipasi dalam turnamen perdana ini. Diantaranya,  Argentina , Chile, Uruguay, dan Brasil.

Sistem yang digunakan adalah round robin, di mana setiap tim saling bertemu. Aturannya, kemenangan diberi nilai 2 poin, imbang 1 poin, dan kekalahan 0 poin.

Adapun Uruguay keluar sebagai juara setelah mencatat dua kemenangan dan satu hasil imbang,

Pertandingan terakhir mereka melawan Argentina berakhir 0-0 di Stadion Avellaneda.

Kesuksesan turnamen pertama, menjadi alasan event ini digelar secara berkelanjutan hingga sekarang.

Dari edisi pertama hingga 1967, nama resmi turnamen adalah Campeonato Sudamericano de Selecciones.

Aturan penyelenggaraan berubah-ubah hingga pada tahun 1975, nama kejuaraan resmi menjadi Copa America.

Pada era baru ini, sistem poin disesuaikan dengan regulasi FIFA.

Dari tahun 1975 hingga 2001, Copa America diadakan setiap dua tahun sekali. Setelah itu, intervalnya berubah menjadi tiga tahun dari 2001 hingga 2007, dan kemudian menjadi empat tahun sejak 2007.

Sejak 1993, CONMEBOL mulai mengundang tim dari luar Amerika Selatan untuk berpartisipasi dalam Copa America.

Meksiko menjadi tim pertama yang diundang dan tampil pada turnamen di Ekuador.

Pada tahun 2016, diadakan edisi spesial bernama Copa America Centenario.  Saat itu ada enam tim undangan: Amerika Serikat (tuan rumah), Kosta Rika, Haiti, Jamaika, Meksiko, dan Panama.

Namun, hingga saat ini, belum ada tim undangan yang berhasil menjadi juara. Prestasi terbaik hanya dicapai oleh Meksiko yang menjadi runner-up pada 1993 dan 2001.

Juara Terbanyak Copa America

Saat ini, Uruguay tercatat sebagai tim paling sukses dalam sejarah Copa America dengan 15 gelar juara.

Di urutan kedua, Argentina telah memenangkan turnamen ini sebanyak 14 kali.

Sementara itu, Brasil, yang merupakan juara edisi terakhir pada tahun 2019, baru mengoleksi sembilan trofi .

Berikut adalah perolehan gelar juara Copa America:

- 15 gelar: Uruguay

- 14 gelar: Argentina

- 9 gelar: Brasil

- 2 gelar: Paraguay, Chile, Peru

- 1 gelar: Bolivia

Grup Copa America 2024

Grup A : Argentina, Peru, Cile dan Kanada

Grup B : Meksiko, Ekuador, Venezuela dan Jamaika

Grup C : Amerika Serikat, Uruguay, Panama dan Bolivia

Grup D : Brasil, Kolombia. Paraguay dan Kosta Rika

Editor : Norben Syukur

Tag : #Copa America    #Kartu Pink    #Sepakbola    #juara Copa America    #Argentina    #Uruguay    #Brasil   

BACA JUGA

BERITA TERBARU