PARBOABOA – Gelandang Newcastle United dan timnas Italia, Sandro Tonali, resmi dihukum larangan bermain selama 10 bulan atas pelanggaran aktivitas judi. Pernyataan diumumkan oleh Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina.
Selain larangan bermain, Tonali juga diwajibkan menjalani program rehabilitasi selama delapan bulan untuk mengatasi masalah kecanduan judi.
"Jaksa FIGC dan Tonali telah mencapai kesepakatan yang telah saya setujui. Perjanjian tersebut mencakup larangan bermain selama 10 bulan dan program rehabilitasi selama delapan bulan, serta setidaknya 16 kali kegiatan sosial," ujar Gravina seperti yang dikutip dari Football Italia.
Keputusan ini diambil setelah pertemuan di Komite Olimpiade National Italia (CONI) di Roma, Italia, pada Kamis (26/10) siang.
Dalam pertemuan sebelumnya, pada Selasa (24/10), Tonali mengakui berjudi pada sejumlah hasil pertandingan saat ia masih memperkuat AC Milan, termasuk ketika AC Milan melawan Juventus.
Selain larangan bermain, gelandang berusia 23 tahun ini juga diwajibkan membayar denda sebesar 20 ribu euro.
Namun, Tonali tidak diinvestigasi atas dugaan pengaturan skor. Dia juga diizinkan menjalani latihan bersama klubnya selama masa hukumannya.
Hukuman larangan bermain selama 10 bulan akan membuat Tonali absen dari skuat Newcastle United untuk sisa musim ini.
Selain itu, dia juga tidak akan bisa bergabung dengan timnas Italia di Euro 2024, yang berlangsung dari 14 Juni hingga 14 Juli 2024, jika timnas Italia berhasil lolos ke putaran final.
Italia masih berjuang untuk memperebutkan tiket ke Piala Eropa 2024, bersaing dengan Ukraina dalam babak kualifikasi. Tonali diperkirakan baru bisa kembali bermain pada bulan Agustus 2024.
Selain Tonali, gelandang muda Juventus, Nicolo Fagioli, juga menerima hukuman larangan bermain selama tujuh bulan atas pelanggaran judi.
Hukuman ini lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan sebelumnya yang mengancam hukuman 12 bulan.
Editor: Michael
