PARBOABOA,
Jakarta - Aksi Jalan Kaki (AJAK) yang dilakukan oleh tim 11 untuk
mengadukan perusakan lingkungan di Sumatera Utara diterima oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi). Jokowi kemudian janji akan memperbaiki 15 hutan adat bulan
ini.
Hanya perwakilan saja yang di Istana yakni, Togu
Simorangkir. Namun, Jokowi tetap melakukan panggilan video kepada anggota tim
lain.
"Iya ini mohon maaf karena pandemi tidak bisa menerima
semuanya. Tapi tadi sudah saya sampaikan ke Pak Togu, 15 hutan adat akan saya
selesaikan bulan ini," kata Jokowi dalam panggilan video yang diunggah di
akun instagram Jokowi pada Jumat (6/8).
"Kira-kira berapa luas, 14 ribu hektar. Tadi yang 5
sudah jadi, yang 5, sudah saya tunjukkan ke Pak Togu, nanti biar dibawa
copy-nya. Kemudian yang 15 akan saya selesaikan dalam bulan ini, ya,"
lanjut Jokowi.
Ucapan terima kasih pun diucapkan Jokowi kepada para aktivis
lingkungan tersebut yang rela berjalan kaki dari Sumatera Utara hingga Jakarta.
Jokowi berpesan kepada semuanya agar selalu menjaga kesehatan.
"Opung Anita mana? Oh iya ada. Anaknya Pak Togu mana,
katanya ikut anaknya Pak Togu? Oh ini, oke. Ya hati-hati semuanya. Salam sehat
semuanya. Terima kasih, terima kasih," ujarnya.
Sebelumnya, perwakilan tim 11 AJAK telah menyampaikan
keluhan terkait pencemaran lingkungan kepada Jokowi. Mereka mendesak penutupan
PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).
Perwakilan tim 11 AJAK yang bertemu dengan Jokowi di Istana
adalah Togu Simorangkir. Mereka melakukan perjalanan ke Istana selama puluhan
hari dari Makam Raja Sisingamangaraja XII, di Soposurung, Balige, sejak 14 Juni
2021.
"Jadi pada hari ini setelah kita jalan kaki 44 hari
dan sampai di Jakarta dan menunggu selama 9 hari untuk bisa bertemu dengan
Bapak Presiden, hari ini kami bertemu dengan Bapak Presiden. Tetapi memang
karena pandemi jadi saya sendiri yang bisa masuk ke Istana, dan kita ingin
menyampaikan aspirasi, kegelisahan kita, kesedihan kita, kemarahan kita,
kemuakan kita atas aktivitas perusahaan perusak lingkungan di Danau Toba,"
kata Togu kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (6/8).
Togu menjelaskan pihaknya menyampaikan keluhan terkait
perusakan lingkungan kepada Jokowi. Jokowi juga sempat terkejut mendengarkan
aduan tersebut.
"Saya katakan bahwa kita pemerintah sudah membuat
Danau Toba sebagai KSPN sudah seharusnya tidak ada aktivitas-aktivitas yang
merusak lingkungan di dalamnya. Jadi bapak presiden juga tadi sempat terkejut
bahwa ada aktivitas perusak lingkungan yang dipikir beliau itu milik rakyat
ternyata itu milik perusahaan jadi, khususnya di perairan Danau Toba ya keramba
jaring apung, jadi bapak presiden sangat terkejut tadi mendengar itu,"
ujar Togu.
Jokowi mengatakan kelestarian lingkungan merupakan tanggung
jawab semua pihak. Hal itu guna keberlanjutan kehidupan yang akan datang.