PARBOABOA. Jakarta - Vespa, kendaraan klasik asal Italia, telah mendunia dan kembali mendapat popularitas di era modern dengan peluncuran berbagai model Vespa matic yang disukai oleh generasi muda.
Desain unik dan beragam serta keandalan mesinnya membuat banyak orang tertarik untuk membeli atau sekadar mengoleksi motor Vespa.
Terbaru, muncul dengan kombinasi antara pesona klasik yang tak lekang oleh waktu dan kenyamanan teknologi modern. Vespa Matic terbaru 2024, khususnya model Vespa LX 125 i-get, adalah jawaban atas kombinasi ini.
Vespa ini tidak hanya mewakili sebuah pilihan gaya hidup, tetapi juga mengemban inovasi yang melampaui sekadar tampilan menarik. Ayo selami lebih lanjut rahasia dan keunggulan yang ditawarkan oleh Vespa Matic terbaru ini.
Vespa LX 125 i-get mempersembahkan estetika klasik yang abadi. Desainnya yang elegan, berpadu dengan nuansa retro, menjadikan skuter ini selalu relevan dan berdaya tarik tinggi sepanjang masa.
Bagi mereka yang menghargai desain berkelas dengan sentuhan klasik, Vespa LX 125 i-get menawarkan sebuah kemewahan gaya yang tidak tergoyahkan.
Dibalik desain klasiknya, Vespa LX 125 i-get dilengkapi dengan mesin yang kuat dan handal.
Mesin ini dirancang untuk efisiensi bahan bakar yang optimal serta performa yang stabil dan responsif, menjadikan setiap perjalanan tidak hanya menyenangkan tetapi juga ekonomis.
Vespa LX 125 i-get juga dijejali berbagai fitur modern yang menambah kenyamanan pengendara.
Dari port USB yang memungkinkan pengisian daya perangkat elektronik hingga sistem pengaman immobilizer yang meningkatkan keamanan terhadap risiko pencurian.
Vespa ini dilengkapi dengan semua perangkat untuk perjalanan yang nyaman dan aman.
Vespa Matic terbaru 2024, dengan Vespa LX 125 i-get sebagai sorotannya, tidak hanya merepresentasikan gaya hidup, tetapi juga menjanjikan pengalaman berkendara yang luar biasa.
Dengan gabungan desain klasik yang elegan dan teknologi modern yang inovatif, skuter ini tawarkan sebuah pilihan yang menarik.
Vespa Lahir di Italia
Menurut laman Piaggio, keberhasilan Vespa bermula ketika Rinaldo Piaggio, pada usia 20 tahun, mengambil alih perusahaan milik ayahnya yang berlokasi di Sestri Ponente, Genova, Italia pada tahun 1884.
Di bawah kepemimpinannya, Piaggio & Co. bercita-cita untuk memproduksi kendaraan yang bisa beroperasi di udara, darat, dan berbagai sudut negara.
Memasuki abad ke-20, Piaggio awalnya fokus menyediakan peralatan untuk kapal mewah Italia dan internasional. Namun, Rinaldo menyadari bahwa sektor ini memiliki potensi pertumbuhan yang terbatas.
Kemudian, ia beralih ke industri kereta api, di mana ia membangun serta memperbaiki gerbong kereta api, dan mendirikan tim yang terdiri dari insinyur serta teknisi yang handal.
Perang Dunia I memicu ketertarikan Piaggio terhadap industri penerbangan. Pada tahun 1915, perusahaan mulai merakit dan memperbaiki pesawat amfibi.Pada tahun 1917, Piaggio mengakuisisi perusahaan penerbangan yang berlokasi di Pisa, Italia.
Dalam perkembangan selanjutnya, Piaggio berkolaborasi dengan desainer dan insinyur aeronautika, Giovanni Pegna.
Dari kolaborasi ini, lahirlah pesawat tempur monoplane P2 (Piaggio 2) dan model evolusi P7, serta P108, pesawat empat mesin yang menjadi pesawat besar terakhir Italia sebelum Perang Dunia II.
Menuju akhir Perang Dunia II pada tahun 1944, Enrico Piaggio, anak Rinaldo, mengambil alih bisnis keluarga. Dari sisa onderdil pesawat tempur, ia mendapatkan inspirasi untuk membuat skuter.
Model pertama adalah skuter yang dirancang oleh Renzo Spolti dengan kerangka yang kuat, dikenal dengan sebutan MP (Moto Piaggio), dalam model MP1 dan MP5 yang dijuluki Paperino.
Namun, tidak puas dengan desain tersebut, Enrico meminta Corradino d'Ascanio untuk merancang kembali desainnya. Satu tahun kemudian menjadi titik awal produksi skuter yang ikonik yakni Vespa 98.
Ide Munculnya Vespa
Enrico Piaggio, saat pemulihan Italia pasca-perang, memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan mengalihkan fokus produksi dari pesawat ke sepeda motor.
Terinspirasi oleh sepeda motor militer Amerika yang kecil dan bisa dijatuhkan dengan parasut—sebuah teknologi yang digunakan oleh pasukan Sekutu saat memerangi pasukan Jerman di Milan dan Turin—Enrico meminta tim desainernya untuk menciptakan kendaraan serupa untuk konsumen sipil.
Corradino D'Ascanio, seorang insinyur penerbangan yang sebenarnya tidak menyukai sepeda motor. ia keeratan kekotoran dan kesulitan dalam mengendarai dan merawat kendaraan yang dimaksud.
Walaupun demikian,ia tetap mendapat tugas menciptakan desain baru. Dari ketidaksukaannya, D'Ascanio menciptakan model yang mengubah cara pandang dunia terhadap sepeda motor.
Vespa, dengan roda kecil, kursi besar yang empuk, mesin tersembunyi, dan pelindung depan yang elegan, membawa sebuah revolusi dalam desain kendaraan roda dua.
Menyusun ulang mesin ke sisi roda belakang menciptakan desain yang lebih terbuka, memungkinkan pengguna, termasuk wanita yang mengenakan rok, untuk naik dengan mudah.
Ketika Enrico melihat bentuk khas dan mendengar suara mesinnya, ia segera menyatakan bahwa itu mengingatkannya pada 'una vespa,' yang berarti tawon dalam bahasa Italia.
Sejak debutnya pada tahun 1946, ketika Piaggio hanya memproduksi kurang dari 2.500 unit, Vespa cepat menjadi fenomena.
Pada tahun 1956, satu juta Vespa sudah diproduksi, menunjukkan dominasinya di pasar. Di Italia, Vespa tidak hanya menjadi simbol kebebasan dan optimisme pasca-perang tetapi juga ikon gaya yang menghiasi majalah fesyen dan jurnal gaya.
Popularitas Vespa mendunia, ditandai dengan momen ikonik Audrey Hepburn dan Gregory Peck mengelilingi Roma dengan Vespa dalam film "Roman Holiday" tahun 1953.
Di luar Italia, Inggris menjadi pasar besar bagi Vespa, terutama di kalangan gerakan Mod yang stylish di era 1960-an.
Enrico Piaggio, yang mengalami cedera serius di Florence pada tahun 1943, meninggal pada tahun 1965 pada usia 60 tahun.
Ia meninggalkan warisan Vespa yang tidak hanya revolusioner tapi juga abadi dalam sejarah transportasi dan kebudayaan global.
Editor: Norben Syukur