PARBOABOA, Jakarta-Kabar intimidasi polisi kepada seniman Butet Kartaredjasa menyita perhatian Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (Jubir TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Muhammad Guntur Romli.
Ia bermuram durja atas kejadian intimidasi polisi terhadap seniman.
“Saya sangat sedih kalau dugaan intimidasi ini benar. Karena selama ini ikut membela dan bangga pada Polri, saat Polri menindak tegas intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Tapi sekarang malah diduga mengintimidasi pergelaran seni dan budaya,” ungkapnya kepada PARBOABOA, Selasa (5/12/2023).
“Saya berharap petinggi Polri melakukan investigasi dan menjatuhkan sanksi kalau intimidasi itu benar. Karena memalukan bagi citra Polri,” tambahnya.
Kabar initimidasi polisi kepada seniman tersebut menyeruak di publik, saat pertunjukan teater produksi ke-41 Indonesia Kita bertajuk “Musuh Bebuyutan”, Jumat 1 Desember kemarin di Taman Ismail Marzuki.
Sejumlah petugas kepolisian sektor Cikini, Jakarta, meminta penyelenggara membuat surat pernyataan berisi supaya acara teater tidak menampilkan unsur politik.
Apalah daya, seniman Butet Kartaredjasa akhirnya menandatangani surat tersebut. Sastrawan Agus Noor turut terlibat pada pertunjukan teater memandang bentuk intimidasi polisi kepada seniman.
"Selepas era Orde Baru, baru kali ini, sebagai penulis dan sutradara, saya merasakan ketegangan menjelang pementasan. Diminta untuk menandatangani surat pernyataan kalau lakon ini tak menyinggung isu politik. Hehe. Lelucon memang kerap mencemaskan kekuasaan," tulis Agus Noor melalui akun Instagramnya @agusnoor_.
"Padahal ini lakon biasa-biasa saja. Kisah sederhana. Kampung yang sedang mempersiapkan pemilihan Lurah Baru," tulisnya.
Wakil Direktur Eksekutif Direktorat Konten dan Medsos Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Eko Kuntadhi, menilai intimidasi polisi kepada Butet dan Agus Noor merupakan sebuah kemunduran peradaban.
Ia mengatakan, terlepas Butet Kartaredjasa notabene-nya pendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
"Terlepas dari dukung-mendukung, ketika ada pendekatan keamanan masuk ke dunia seni. Menunjukan terjadinya kemunduran peradaban kita," ujar Eko kepada PARBOABOA.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho, mempersilakan masyarakat melapor ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam). Menurutnya, apabila menemukan adanya anggota Polri tidak netral di Pemilu 2024.
“Kalau ada personel Polri yang tidak sesuai ketentuan, laporkan. Propam menunggu, Propam Mabes, Propam Polda, Propam Polres,” ungkap Kadiv Humas Polri tegas, Selasa (5/12/2023).
Editor: Ferry Sabsidi