PARBOABOA – Aurora borealis dikenal sebagai Northern Lights atau Cahaya Utara
Fenomena ini merupakan fenomena cahaya alam yang terjadi di langit bagian utara Bumi.
Proses terjadinya aurora borealis ketika partikel bermuatan yang berasal dari angin Matahari bertabrakan dengan atom dan molekul di atmosfer Bumi, terutama dengan nitrogen dan oksigen.
Proses tersebut menghasilkan pancaran cahaya yang berbagai warna, seperti hijau, merah, ungu, dan biru.
Warna-warna ini tergantung pada jenis gas yang terlibat dalam reaksi kimia dengan partikel Matahari dan ketinggian tempat di atmosfer di mana interaksi tersebut terjadi.
Fenomena ini dapat dinikmati di berbagai negara, seperti Norwegia, Swedia, Finlandia, Kanada Utara dan Amerika.
Namun sayang, fenomena aurora borealis di Indonesia tidak dapat dinikmati, karena Indonesia terletak cukup jauh dari daerah kutub.
Dibalik keindahannya, ternyata terdapat sejumlah fakta aurora borealis dimana fakta tersebut jarang diketahui dan menarik untuk dikulik.
Untuk itu, simak informasi selengkapnya pada artikel di bawah ini, ya!
Fakta Aurora Borealis
Melansir dari laman resmi helloaurora.com, aurora borealis adalah suatu cahaya kilau
Berwarna-warni yang terjadi di malam hari pada wilayah kutub utara.
Terbentuk ketika partikel bermuatan tinggi berinteraksi antara satu dengan lainnya.
Berikut ini adalah fakta menarik dari fenomena tersebut yang jarang diketahui, di antaranya:
1. Asal Nama Aurora
Nama "Aurora" berasal dari mitologi Romawi.
Aurora adalah Dewi Fajar dalam mitologi Romawi, yang diyakini muncul di langit setiap pagi membawa cahaya ke dunia.
Sedangkan "Borealis" diambil dari bahasa Yunani "Boreas," yang berarti angin utara, mengacu pada kemunculan cahaya di wilayah kutub utara Bumi.
2. Mitos yang Menarik
Berbagai budaya memiliki mitos unik yang menjelaskan asal-usul aurora borealis.
Contohnya, penduduk asli Amerika (Inuit) mempercayai bahwa munculnya aurora ini adalah roh nenek moyang yang bermain dengan tengkorak walrus.
Di sisi lain, dalam cerita rakyat Finlandia, bahwa fenomena aurora borealis muncul karena beruang kutub yang lari ke arah gunung wilayah utara, yang kemudian menghasilkan percikan api dan bulu beruang terbang ke langit, menciptakan aurora.
3. Pengamatan Pertama
Fakta aurora di wilayah utara ini paling awal diketahui dilakukan oleh Raja Nebukadnezar II pada tahun 567 SM.
Fenomena ini digambarkan sebagai "cahaya merah" di langit malam dan diinterpretasikan sebagai tampilan aurora.
4. Terdapat Bunyi di dalam Cahaya
Cahaya di wilayah utara memiliki komponen suara yang jarang terdengar.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Finlandia, Unto K. Laine, menemukan bahwa tampilan warna-warni cahaya utara dapat menghasilkan suara berderak.
Suara ini terkait dengan pelepasan elektromagnetik dari Bumi yang dihasilkan selama interaksi dengan partikel Matahari.
5. Dapat Terlihat dari Luar Angkasa
Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terkadang memiliki kesempatan untuk melihat aurora saat berada di orbit.
Meskipun tampilan aurora utama berada di ketinggian 55-80 mil di atas permukaan Bumi, cahaya aurora dapat mencapai ketinggian hingga 370 mil ke luar angkasa.
6. Lukisan Gua Kuno
Penggambaran awal aurora ini telah ada dalam lukisan gua Cro-Magnon yang berasal dari sekitar 30.000 SM di Spanyol utara.
Lukisan-lukisan ini dihiasi dalam gua warisan dunia Unesco di Cantabria.
7. Perbedaan Warna
Aurora jenis ini memiliki variasi warna, karena jenis partikel gas yang berbeda terlibat dalam interaksi dengan Matahari.
Warna yang sering terlihat meliputi hijau dan merah muda, dengan campuran merah dan hijau juga sering muncul.
Warna-warna ini bergantung pada ketinggian di atmosfer dimana interaksi terjadi.
8. Perbedaan Antara Melihat Langsung dengan Hasil Jepretan Kamera
Mata manusia cenderung melihat cahaya utara sebagai warna abu-abu atau hijau, karena mata manusia kurang sensitif terhadap warna di malam hari.
Sementara dengan menggunakan kamera dapat menangkap warna dan detail yang lebih banyak dan sering menghasilkan foto-foto aurora yang penuh warna.
9. Lokasi Populer
Skandinavia adalah bagian dari negara Nordik yang mencakup negara-negara seperti Norwegia, Swedia, dan Finlandia.
Negara-negara tersebut adalah lokasi paling terkenal untuk melihat aurora borealis.
Selain itu, beberapa wilayah di Kanada, Islandia, Skotlandia, dan Alaska juga sering menjadi tujuan populer bagi para pengamat aurora.
10. Cahaya yang Memancar Tinggi
Aurora di wilayah utara ini terjadi pada ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada objek di angkasa, seperti satelit GPS, pesawat, dan lapisan ozon.
Ketinggian aurora biasanya berkisar antara 60 hingga 150 mil di atas permukaan Bumi.
11. Gerakan Cepat
Partikel Matahari yang menciptakan cahaya utara bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, mencapai hingga 7 juta mil per jam.
Waktu tersebut yang dibutuhkan Matahari untuk mencapai Bumi.
12. Tidak Berbahaya untuk Manusia
Aurora Borealis tidak berbahaya bagi manusia atau hewan.
Namun, interaksi partikel Matahari yang menciptakan aurora dapat mempengaruhi infrastruktur dan teknologi yang menerima radiasi elektromagnetik.
Meskipun demikian, manusia dapat menikmati keindahan cahayanya tanpa harus mengkhawatirkan risiko kesehatan.
Perbedaan Aurora Borealis dan Australis
Aurora borealis dan aurora australis adalah dua fenomena cahaya indah yang terjadi di langit polar.
Perbedaan utama antara keduanya adalah lokasi geografis tempat mereka terjadi:
Aurora Borealis
- Dikenal sebagai Northern Lights atau Cahaya Utara.
- Terjadi di belahan Bumi utara, dekat Kutub Utara atau lingkaran polar utara.
- Penyebabnya adalah interaksi partikel bermuatan dari Matahari dengan atmosfer Bumi.
- Warna yang biasanya terlihat termasuk hijau, merah, biru, ungu, dan kadang-kadang kuning.
Aurora Australis
- Dikenal sebagai Southern Lights atau Cahaya Selatan.
- Terjadi di belahan Bumi selatan, dekat Kutub Selatan atau lingkaran polar selatan.
- Sama seperti aurora borealis, penyebabnya adalah interaksi antara partikel Matahari dan atmosfer Bumi.
- Warna-warna yang terlihat serupa dengan aurora borealis, seperti hijau, merah, biru, dan ungu.
Keduanya memiliki penampilan yang serupa, karena keduanya disebabkan oleh partikel bermuatan yang bertabrakan dengan molekul atmosfer Bumi yang menyebabkan emisi cahaya.
Fenomena ini terjadi di daerah kutub, karena medan magnet Bumi yang mengarahkan partikel bermuatan ke wilayah kutub.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu aurora borealis, beserta fakta dan perbedannya dengan aurora austalis.
Jika kamu tertarik untuk merasakan keindahan fenomena ini secara langsung, pertimbangkan untuk merencanakan perjalanan ke salah satu lokasi populer di Skandinavia, Kanada, Islandia, Skotlandia, atau Alaska.
Jangan lupa untuk membawa kamera berkualitas agar kamu dapat menangkap momen yang luar biasa ini, ya.
Editor: Ratni Dewi Sawitri