Diskominfo Pematangsiantar Pasang 30 Wi-Fi Publik: Dorong Masyarakat Melek Digital

Para pengunjung Lapangan Merdeka yang sedang menggunakan Wi-Fi publik secara gratis. (Foto: PARBOABOA/Ronald Sibuea)

PARBOABOA, Pematangsiantar – Pemasangan Wireless Fidelity (Wi-Fi) publik oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Pematangsiantar telah dilakukan di sejumlah titik.

Hingga 2024 ini, Diskominfo sudah memasang 30 Wi-Fi publik di berbagai titik di Kota Pematangsiantar.

Wi-Fi tersebut dipasang di beberapa titik seperti Taman Beo, Lapangan Adam Malik, Lapangan Merdeka, Masjid Raya, dan fasilitas umum ,

Pemasangan juga dilakukan di areal perkantoran seperti Kantor Muhammadiyah, Kantor Dekranasda, Kantor Diskominfo, dan perkantoran lain.

Kadis Kominfo, Johannes Sihombing mengungkapkan salah satu tujuan pemasangan Wi-Fi publik adalah memfasilitasi warga Pematangsiantar dengan koneksi internet yang baik dalam menghadapi era digital.

“Fasilitas yang kita berikan untuk kepentingan masyarakat luas, jadi manfaatkanlah dengan baik,” ucap Johannes kepada Parboaboa, Senin (01/7/2024) lalu.

Dengan pemasangan Wi-Fi publik, Johannes berharap masyarakat tidak ketinggalan informasi yang beredar di internet dan dapat mengikuti perkembangan zaman di era digital.

“Banyak hal bisa kita lakukan dan peroleh dari internet. Ini juga salah satu tekat Pemko agar masyarakat dapat mengakses dan memperoleh informasi dengan baik dan cepat terutama tentang Kota Pematangsiantar,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga berharap masyarakat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi dengan tetap mementingkan etika bermedia sosial dan menghindari penyebaran berita bohong (hoax).

“Semoga masyarakat lebih bijak lagi dalam menggunakan internet, lebih bijak dalam bersosial media. Jangan tergiring oleh hoax dan tidak ikut menyebarkan hoax,” sambung Johannes.

Salah seorang pengunjung Lapangan Merdeka, Muhammad Iqbal (22) mengungkapkan, ia menggunakan Wi-Fi yang tersedia untuk sekadar bermain game online dan mengunduh film atau anime kesukaannya.

“Kalau internetnya bagus, bisa main game sambil download film,” ungkap Iqbal kepada Parboaboa, Selasa (30/7/2024).

Iqbal yang juga salah seorang pekerja di Pematangsiantar mengaku terbantu dengan adanya Wi-Fi, walaupun terkadang kapasitasnya kurang bagus sehingga menghambat akses. 

“Karena ini juga umum dan gratis, kalau lagi ramai yang akses pasti sedikit nge-lag. Tapi terbantu lah karena bisa hemat paket internet,” sambungnya.

Terpisah, Salsabila (17) saat ditemui di Lapangan Adam Malik menuturkan bahwa ia menggunakan Wi-Fi untuk keperluan tugas sekolah, menonton film, hingga sekadar membuka sosial media miliknya.

“Kalau lari sore di sini kadang sambil download drakor (drama Korea), kalau lagi istirahat, ya nonton, scroll tiktok atau Instagram, kadang juga sekalian download keperluan tugas sekolah,” ungkap Salsa.

Kemajuan teknologi memang mengajak sekolah untuk lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi termasuk internet. Hal ini tampak dari banyaknya tugas yang diberikan kepada siswa lewat internet.

“Kadang ada tugas disuruh buka website inilah, itulah. Kadang tugas juga di-upload lewat e-mail,” sambung Salsa.

Dalam Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024 oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Wi-Fi gratis cenderung dimanfaatkan untuk keperluan streaming film atau video dengan persentase 42,69%.

Persentase ini terpaut 10,70% dengan pemanfaatan Wi-Fi untuk belajar atau bekerja dengan persentase 31,99%.

Selanjutnya, pemanfaatan Wi-Fi gratis di urutan ketiga adalah untuk mengunduh atau mengunggah file dengan persentase sebanyak 30,29%. 

Sedangkan untuk urutan keempat dengan persentase 16,00% digunakan untuk bermain game online, dan yang terakhir untuk rapat daring (meeting online) sebanyak 8,38%.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS