PARBOABOA - Father hunger adalah kondisi tekanan emosional yang dialami seseorang sepanjang hidup karena ditinggalkan ayahnya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kematian atau perceraian yang membuat sang anak kekurangan perhatian dan kasih sayang.
Ayah bukan hanya figure yang memberikan materi, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan inspirasi bagi anak-anak mereka. Namun faktanya, tidak semua anak mendapatkan itu dari kehadiran ayahnya.
Dalam hal ini, father hunger merujuk pada kebutuhan yang belum terpenuhi dalam kehidupan seseorang akibat kurangnya kehadiran atau kurangnya peran ayah yang memadai. Belakangan, istilah tersebut ramai diberbincangkan di dunia maya.
Untuk itu, Parboaboa akan membahas dan mempelajari lebih dalam mengenai apa itu father hunger, ciri-ciri, penyebab, dampak, cara mengatasi serta perbedaannya dengan fatherless.
Pengertian Father Hunger
Father hunger adalah istilah psikologis yang menggambarkan perasaan kehilangan atau kekosongan dalam hubungan antara seorang anak dengan ayahnya, baik karena ayah tidak hadir atau tidak memenuhi peran ayah secara memadai.
Hal ini dapat menyebabkan anak merasa tidak diakui, tidak dicintai, atau tidak aman secara emosional. Father Hunger juga dapat merujuk pada kebutuhan psikologis anak untuk memiliki figur ayah sebagai role model yang dapat membantu membentuk identitas mereka.
Istilah ini diperkenalkan oleh psikolog John T. Molloy dalam bukunya yang berjudul "The Father Factor: How Your Father's Legacy Impacts Your Career".
Dalam buku tersebut, John T. Molloy membahas dampak figur ayah pada karir seseorang. Molloy mengemukakan bahwa hubungan antara seseorang dengan ayahnya dapat memengaruhi motivasi, kepribadian, dan tujuan karir mereka.
Molloy juga memberikan saran untuk mengatasi father hunger dan membangun hubungan yang kuat dengan ayah atau figure ayah pengganti, berikut saran yang bisa diterapkan:
- Berbicara dengan ayah atau figur ayah pengganti secara terbuka dan jujur ​​tentang perasaan Anda terhadap hubungan Anda.
- Membangun hubungan dengan ayah atau figur ayah pengganti melalui kegiatan yang Anda nikmati bersama, seperti olahraga, berkebun, atau memasak.
- Mengidentifikasi sifat atau keterampilan yang ingin Anda pelajari dari ayah atau figur ayah pengganti, dan meminta bantuan mereka untuk mengembangkan keterampilan tersebut.
- Mencari dukungan dari kelompok dukungan atau terapi keluarga untuk membantu mengatasi masalah father hunger.
- Mencari mentor atau figur yang dapat dijadikan panutan di tempat kerja yang dapat membantu membentuk identitas karir Anda.
Ciri-ciri Father Hunger
Ciri-ciri Father Hunger atau kekurangan kasih sayang ayah dapat beragam, tergantung pada situasi dan pengalaman individu yang mengalaminya. Beberapa ciri yang mungkin muncul pada seseorang yang mengalami father hunger adalah antara lain:
- Mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dengan pria, terutama dengan ayah atau figur ayah yang ideal.
- Kesulitan dalam mengenali dan memahami peran maskulin dalam kehidupan, termasuk dalam hal identitas gender.
- Merasa tidak aman dan tidak diakui secara emosional.
- Rasa cemas yang tinggi atau depresi.
- Kurangnya percaya diri dan kepercayaan diri.
- Kesulitan dalam mengatasi rasa marah dan kesedihan.
- Mungkin memiliki hubungan yang tidak sehat dengan pria atau terlibat dalam hubungan yang tidak sehat.
- Kecenderungan untuk menarik diri dari hubungan emosional dan sosial.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu bereaksi secara berbeda terhadap kekurangan kasih sayang ayah. Beberapa orang mungkin menunjukkan ciri-ciri ini dengan jelas, sementara yang lain mungkin tidak.
Penyebab Father Hunger
Penyebab Father Hunger atau kekurangan kasih sayang ayah dapat bervariasi, dan setiap individu mungkin memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Beberapa penyebab yang mungkin dapat menyebabkan Father Hunger adalah antara lain:
- Ayah meninggal dunia atau berpisah karena perceraian atau pemisahan.
- Ayah memiliki masalah alkohol atau narkoba yang menghambat interaksi dan perhatian yang tepat kepada anak.
- Ayah terlibat dalam kegiatan atau pekerjaan yang memisahkan dirinya dari keluarga, sehingga tidak banyak waktu yang dihabiskan dengan anak-anak.
- Ayah tidak hadir secara fisik atau emosional dalam kehidupan anak-anak, bahkan ketika mereka masih kecil.
- Ayah memiliki masalah emosional atau kesehatan mental, yang membuatnya sulit untuk terlibat dalam interaksi sosial.
- Perbedaan nilai dan pandangan antara ayah dan anak, yang mengakibatkan konflik yang berlarut-larut.
Dampak Father Hunger
Father hunger atau kekurangan kasih sayang ayah dapat memiliki dampak yang signifikan pada individu yang mengalaminya, baik secara fisik maupun mental. Beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat father hunger adalah antara lain:
- Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
- Rendahnya harga diri dan kurangnya kepercayaan diri.
- Kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dengan pria, termasuk dalam hubungan romantis.
- Kesulitan dalam mengenali dan memahami peran maskulin dalam kehidupan.
- Kecenderungan untuk melakukan tindakan atau perilaku yang berbahaya atau tidak sehat, seperti kecanduan alkohol atau narkoba, atau terlibat dalam perilaku seksual yang tidak sehat.
- Kesulitan dalam mengontrol emosi, terutama rasa marah dan kesedihan.
- Kesulitan dalam meraih sukses dan mencapai tujuan hidup.
- Menjadi kurang responsif atau tidak peduli terhadap orang di sekitarnya.
Cara Mengatasi Father Hunger
Mengatasi Father Hunger adalah dapat menjadi sebuah proses yang panjang, namun ada beberapa cara yang bisa membantu individu yang mengalaminya untuk mengatasi efek negatif dari kondisi ini, di antaranya:
- Terlibat dalam terapi atau konseling: Terapi atau konseling dapat membantu seseorang untuk mengatasi emosi dan pikiran yang terkait dengan Father Hunger. Terapis atau konselor dapat membantu individu untuk mengembangkan keterampilan untuk mengatasi stres, kecemasan, dan kesedihan, serta untuk memperkuat hubungan interpersonal.
- Membentuk hubungan yang sehat: Membentuk hubungan yang sehat dengan pria lain dapat membantu mengisi kekosongan yang dirasakan akibat kekurangan kasih sayang ayah. Ini dapat melibatkan terlibat dalam hubungan romantis, persahabatan, atau kegiatan sosial dengan pria lain.
- Meningkatkan keterampilan sosial: Memperbaiki keterampilan sosial dan interaksi sosial dapat membantu meningkatkan kemampuan individu untuk membentuk hubungan yang sehat dengan pria lain. Kursus atau kelas sosial atau keterampilan interpersonal dapat membantu individu untuk memperkuat keterampilan ini.
- Menjaga kesehatan mental dan fisik: Merawat kesehatan mental dan fisik dengan makan makanan yang sehat, berolahraga, dan tidur yang cukup dapat membantu mengatasi dampak Father Hunger pada individu.
- Mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman: Mendapatkan dukungan dari orang-orang yang dicintai dapat membantu individu untuk merasa lebih baik dan mengatasi kekosongan yang dirasakan akibat kekurangan kasih sayang ayah.
Perbedaan Father Hunger dan Fatherless
Father hunger dan Fatherless merupakan dua kondisi yang berbeda namun terkait dengan keberadaan ayah dalam kehidupan anak.
Father hunger adalah kondisi di mana seorang anak merasa kekurangan kasih sayang dari ayahnya, meskipun ayahnya masih hidup dan hadir dalam kehidupannya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh ketidakmampuan ayah untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yang memadai, kecenderungan ayah untuk berperilaku negatif, atau keadaan lain yang membuat hubungan antara ayah dan anak menjadi tidak sehat. Individu yang mengalami Father Hunger seringkali mengalami rasa kekosongan emosional yang kronis dan kesulitan membentuk hubungan interpersonal yang sehat dengan pria lain.
Sementara itu, Fatherless mengacu pada kondisi di mana seorang anak tidak memiliki ayah dalam kehidupannya sama sekali, baik karena kematian ayah, perceraian, atau keadaan lainnya yang membuat ayah tidak hadir dalam kehidupan anak. Anak yang mengalami Fatherless seringkali mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupan tanpa figur ayah dan bisa memiliki rasa sakit emosional dan ketidakamanan yang kronis.
Dalam kedua kondisi ini, keberadaan ayah dalam kehidupan anak sangat penting dan memainkan peran kunci dalam membentuk perkembangan emosional dan sosial anak. Oleh karena itu, penting bagi ayah atau figur maskulin lainnya untuk hadir dan memberikan dukungan emosional, perhatian, dan kasih sayang yang memadai bagi anak.
Editor: Lamsari Gulo