PARBOABOA, Medan - Harga ayam potong di pasar tradisional di Kota Medan, Sumatra Utara meroket. Harga ayam hampir mencapai Rp45 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini telah berlangsung sejak dua pekan.
"Sudah dua minggu terakhir ini naiknya bang dan masalahnya naik terus setiap harinya," kata Reza, salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Kampung Lalang, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Senin (5/6/2023) Siang.
Reza menjelaskan, sebelumnya harga ayam potong berkisar Rp24 ribu hingga Rp26 ribu per kilogramnya. Atau naik sekitar Rp13 ribu hingga Rp16 ribu untuk satu kilogram ayam potong.
Reza mengungkapkan, ia dan beberapa pedagang ayam di Pasar Kampung Lalang Medan menjual ayam potong sekitar Rp37 ribu hingga Rp40 ribu per kilogramnya. Dengan harga segitu, lanjut Reza, masyarakat dan pedagang kaki lima masih enggan membeli ayam potong.
"Di Pajak Kampung Lalang ini paling murah bang kalau soal ayam. Enggak tahu, kita harga eceran," katanya kepada Parboaboa.
Tingginya kenaikan harga ayam potong juga berimbas pada ayam potong tua yang biasa digunakan untuk campuran menggiling bakso.
Harga ayam potong untuk gilingan bakso itu mencapai hingga Rp46 ribu per kilogram, jauh dari harga normal yang hanya Rp29 ribu hingga Rp32 ribu per kilogram.
"Jauh kali bang naiknya. Ampun kita. Kasihan sama pedagang kaki lima yang jualan, mereka yang paling terjepit dalam kondisi ini. Kita kasihan sama mereka yang jualan bakso keliling bang, mau berapa lagi mereka jual ke masyarakat belum lagi kebutuhan di dapur," kata Reza.
Ia dan pedagang ayam lainnya hingga sampai saat ini belum mengetahui akar masalah dari meroketnya harga ayam potong saat ini.
"Kita tidak tahu apa alasan mereka bang, entah harga makanannya yang naik atau ayam kita ini dikirim keluar negeri sehingga kekurangan, ini masih menjadi misteri," ungkapnya.
Kita cuma minta ada kejelasan dan pengawasan dari pemerintah terkait harga pangan ini di pasar tradisional agar masyarakat dapat menjangkaunya," imbuh Reza.
Sementara, itu salah seorang pedagang bakso keliling (bakso ojek) di Kota Medan, Lano mengaku hanya bisa pasrah dengan tingginya harga ayam potong yang menjadi bahan dasar membuat bakso.
"Naik gini ayam, kita cuma bisa pasrah pada Yang Kuasa. Sama pemerintah tak mungkin diharapkan, bagusan kita doa saja," ungkapnya kepada Parboaboa.
Lano lantas mengurangi porsi ayam dan mencampurkan ikan yang harganya lebih murah untuk resep andalannya berjualan bakso ojek.
"Ya, kita campur sama ikan bang. Mau cemana lagi kita buat. Kalau ayam semua tidak ada untung bang, yang ada rugi," katanya.
Pemerintah tak bisa kita harapkan, kita sudah anggap mereka itu tak ada, kesal Lano.