PARBOABOA - Hewan ovipar adalah kelompok hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur di luar tubuhnya. Telur ini kemudian menetas menjadi anak hewan setelah melewati beberapa tahap perkembangan di dalam telur.
Ovipar memiliki sistem reproduksi yang berbeda dengan hewan vivipar, yang melahirkan anak langsung dari tubuh induknya. Terdapat beberapa ciri khusus yang membedakan hewan ini dari hewan vivipar, salah satunya adalah sistem reproduksinya.
Hewan ini memiliki organ reproduksi yang berbeda, seperti ovarium dan oviduk, yang berfungsi untuk menghasilkan telur. Setelah telur dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan dikeluarkan dari tubuh induk untuk menetas di luar tubuhnya.
Selain itu, ovipar juga memiliki kulit atau cangkang telur yang kuat dan tahan lama. Kulit atau cangkang ini berfungsi untuk melindungi embrio di dalamnya dari ancaman lingkungan luar, seperti predator, cuaca yang ekstrem, dan perubahan lingkungan.
Untuk mengetahui lebih dalam seputar hewan yang satu ini, yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Hewan Ovipar?
Ovipar adalah kelompok hewan yang melakukan perkembangbiakkan dengan cara bertelur. Proses telur tersebut menetas untuk menghasilkan anak hewan biasanya memerlukan waktu tertentu dan seringkali dierami oleh induknya.
Pembuahan pada ovipar dapat terjadi di luar maupun di dalam tubuh induk betina. Setelah pembuahan terjadi, telur yang dihasilkan akan dikeluarkan dan menetas di lingkungan yang cocok untuk perkembangan embrio.
Secara keseluruhan, hewan ini memiliki peran penting dalam keanekaragaman hayati dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu untuk menjaga keberadaan dan habitatnya agar dapat terus berkontribusi dalam ekosistem.
Ciri-Ciri Hewan Ovipar
Berikut ini dijelaskan beberapa ciri-ciri hewan ovipar yang membedakannya dengan hewan jenis lainnya, di antaranya:
1. Embrio Tumbuh Relatif Cepat
Ciri pertama dari hewan ovipar adalah embrio tumbuh relatif cepat setelah telur dibuahi. Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisi yang cukup dalam telur, yang menjadi sumber makanan bagi embrio selama tahap perkembangan di dalam telur.
Fungsi kuning telur pada telur hewan ovipar adalah untuk menjadi sumber protein, lemak, dan vitamin. Selama proses perkembangan, embrio akan terus memperoleh nutrisi dari cadangan makanan dalam telur hingga siap menetas menjadi anak hewan.
2. Tidak Memiliki Daun Telinga
Kelompok ovipar tidak memiliki daun telinga yang berkembang sempurna. Hewan ini umumnya belum memiliki sistem pendengaran yang berkembang pada saat menetas, sehingga tidak membutuhkan daun telinga untuk mendengar suara.
Beberapa spesies ovipar seperti reptil, memiliki telinga internal yang terletak di dalam kepala dan dapat mendeteksi getaran suara melalui tulang-tulang tengkorak.
3. Tidak memiliki Kelenjar Susu
Selain tidak memiliki daun telinga, ovipar juga tidak memiliki kelenjar susu untuk memberikan nutrisi dan perawatan pada anaknya. Hal ini berbeda dengan hewan vivipar, yang memiliki kelenjar susu untuk menyusui bayinya.
Hewan ini umumnya tidak membutuhkan kelenjar susu karena anaknya mendapatkan nutrisi dari kuning telur yang terdapat di dalam telur. Beberapa spesies ovipar seperti burung, memberikan nutrisi pada anaknya dalam bentuk cairan yang dikeluarkan dari kerongkongan.
4. Embrio Memperoleh Nutrisi dari Cadangan Makanan
Embrio pada ovipar memperoleh nutrisi dari cadangan makanan yang terdapat dalam telur. Cadangan makanan ini umumnya terdapat dalam kuning telur yang kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, dan vitamin.
Selama proses perkembangan di dalam telur, embrio akan terus memperoleh nutrisi dari cadangan makanan dalam telur hingga siap menetas menjadi anak hewan.
5. Mengerami Telurnya
Beberapa spesies ovipar seperti burung dan reptil mengerami telurnya agar telur dapat menetas dengan baik. Selama proses mengerami, induk hewan akan terus memeriksa dan menjaga suhu telur agar tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan embrio.
Proses mengerami telur juga membantu mempertahankan kelembaban dan oksigen yang dibutuhkan oleh embrio untuk berkembang di dalam telur.
Cara Perkembangbiakan Hewan Ovipar
Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur akan mengalami proses pembuahan di luar tubuh hewan betina, seperti pada hewan ikan dan amphibi. Ovipar betina akan menghasilkan telur, sementara jantan akan mengeluarkan sel sperma dalam jumlah yang cukup di air.
Kedua sel itu bertemu di air dan membentuk zigot serta telur. Setelah dibuahi, sel telur akan berkembang menjadi telur yang terbungkus oleh cangkang dan selanjutnya akan dikeluarkan melalui kloaka yang ada pada tubuh hewan ovipar betina, dan menunggu waktu untuk menetas.
Waktu yang dibutuhkan untuk menetas pada hewan ini berbeda-beda, tergantung pada jenis hewan tersebut. Pada hewan ikan, telur butuh waktu sekitar 4-5 hari untuk menetas, sedangkan pada ayam, telur butuh waktu sekitar 21 hari untuk menetas menjadi anak ayam.
Dalam keseluruhan, proses reproduksi ovipar melibatkan pembuahan di luar tubuh hewan betina dan telur yang dikeluarkan untuk menetas. Waktu yang dibutuhkan untuk menetas pada telur ovipar berbeda-beda bergantung pada spesiesnya.
Contoh Hewan Ovipar
Beberapa contoh hewan ovipar adalah kelompok unggas, ikan, amfibi, hingga reptil. Untuk lebih jelasnya, berikut contohnya:
1. Bebek
Bebek adalah ovipar yang termasuk ke dalam kelompok unggas. Bebek betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan bebek jantan. Telur bebek berbentuk oval dan cangkangnya cukup keras.
Setelah dierami selama sekitar 28 hari, telur bebek akan menetas dan menghasilkan anak bebek yang disebut dengan anakan.
2. Ayam
Ayam adalah jenis hewan ovipar yang juga termasuk ke dalam kelompok unggas. Ayam betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan ayam jantan. Telur ayam berbentuk bulat dan cangkangnya tipis.
Telur ayam yang telah dierami selama sekitar 21 hari akan menetas dan menghasilkan anak ayam yang disebut dengan anak ayam atau pullet.
3. Kura-kura
Kura-kura adalah hewan reptil yang juga tergolong ke dalam jenis ovipar. Kura-kura betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan kura-kura jantan. Telur kura-kura berbentuk bulat, dan cangkangnya cukup keras.
Dibutuhkan waktu sekitar 60-90 hari untuk mengerami telur kura-kura sebelum akhirnya menetas dan menghasilkan anak kura-kura.
4. Cicak
Cicak adalah hewan ovipar yang termasuk ke dalam kelompok reptil. Cicak betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan cicak jantan.
Telur cicak berbentuk oval dan cangkangnya tipis. Setelah dierami selama sekitar 60-90 hari, telur cicak akan menetas dan menghasilkan anak cicak.
5. Bunglon
Bunglon adalah hewan ovipar yang termasuk ke dalam kelompok reptil. Bunglon betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan bunglon jantan.
Telur bunglon berbentuk bulat dan cangkangnya cukup keras. Setelah dierami selama sekitar 60-90 hari, telur bunglon akan menetas dan menghasilkan anak bunglon.
6. Katak
Katak adalah hewan amfibi yang juga merupakan jenis hewan ovipar. Katak betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan katak jantan. Telur katak berbentuk bulat dan cangkangnya lunak.
Setelah dierami selama sekitar 7-14 hari, telur katak akan menetas dan menghasilkan anak katak yang disebut dengan kutu air.
7. Kadal
Kadal adalah ovipar yang termasuk ke dalam kelompok reptil. Kadal betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan kadal jantan. Telur kadal berbentuk bulat dan cangkangnya cukup keras.
8. Tokek
Tokek adalah hewan ovipar yang termasuk ke dalam kelompok reptil. Tokek betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan tokek jantan.
Telur tokek berbentuk bulat dan cangkangnya cukup keras. Setelah dierami selama sekitar 60-90 hari, telur tokek akan menetas dan menghasilkan anak tokek.
9. Ikan
Ikan adalah hewan ovipar yang termasuk ke dalam kelompok pisces. Ikan betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan ikan jantan. Telur ikan berbentuk bulat dan cangkangnya tidak keras.
Hanya butuh waktu beberapa hari untuk telur ikan dierami hingga akhirnya akan menetas dan menghasilkan anak ikan yang disebut dengan larva.
10. Buaya
Buaya adalah hewan ovipar yang termasuk ke dalam kelompok reptil. Buaya betina akan menghasilkan telur setelah melakukan perkawinan dengan buaya jantan.
Telur buaya berbentuk bulat dan memiliki cangkang yang cukup keras. Telur buaya akan dierami selama 80 hingga 90 hari hingga akhirnya menetas dan menghasilkan anak buaya.
Demikian penjelasan tentang hewan ovipar, lengkap dengan pengertian, ciri-ciri, perkembangbiakan, dan contohnya. Penting untuk menjaga keberadaan ini dan habitatnya agar dapat terus berkontribusi dalam ekosistem.
Editor: Sari