PARBOABOA, Jakarta - Kasus korupsi yang melibatkan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, telah diikuti oleh penunjukan Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK yang baru.
Terkait pemilihan Nawawi sebagai pengganti Firli, dirinya berjanji untuk melanjutkan peran dan misi lembaga anti-korupsi tersebut.
Nawawi menyampaikan, dalam menyusun rencana kerja untuk sisa periode 2023 yang tinggal sebulan, fokusnya akan tertuju pada optimalisasi pencapaian berbagai target.
Bahkan, ia akan mengumpulkan seluruh pimpinan KPK beserta pejabat struktural eselon I dan eselon II untuk menggelar rapat atau rapat pimpinan.
Ia menekankan pentingnya KPK dalam memastikan bahwa upaya pemberantasan korupsi tetap berjalan lancar, tidak terpengaruh oleh dinamika internal, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, Nawawi berkomitmen untuk meningkatkan upaya pemulihan aset dari kasus korupsi, meningkatkan skor indeks perilaku antikorupsi, serta mengoptimalkan pelaksanaan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (STRANAS PK).
Dalam konteks kepemimpinan, Nawawi menekankan bahwa keputusan di KPK akan terus diambil secara kolektif dan kolegial oleh seluruh pimpinan.
Ia juga menekankan pentingnya kesepakatan di antara keempat pimpinan, dengan melibatkan seluruh pegawai melalui konsolidasi internal.
Nawawi juga menyatakan keterlibatan aktif KPK dalam berkolaborasi dengan aparat penegak hukum, lembaga/kementerian, pemerintah daerah, badan usaha, dan semua pihak yang memiliki peran dalam upaya pemberantasan korupsi.
Firli Bahuri Diberhentikan dari Jabatan Ketua KPK
Sebelumnya, Firli diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua KPK karena dijadikan tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Adapun pemberhentian ini merupakan langkah positif agar Firli Bahuri dapat lebih fokus menghadapi masalah hukumnya.
Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pemberhentian sementara Ketua KPK Firli Bahuri di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat malam, 24 November 2023.
Dalam keputusan itu, Jokowi lebih memilih Nawawi dibandingkan tiga wakil ketua KPK, yakni Alexander Marwata, Nurul Ghufron dan Johanis Tanak.
Editor: Wenti Ayu