Kearifan Lokal Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, Tantangan, serta Upaya dalam Melestarikannya

Kearifan Lokal (Foto: Parboaboa/Ester)

PARBOABOA – Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang dikarunia oleh banyaknya suku bangsa dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman ini tentu sejalan dengan semboyan negara kita yang berbunyi “Bhineka Tunggal Ika: Walaupun berbeda-beda tetap satu jua”.

Dari perbedaan inilah, setiap daerah memiliki budaya dengan kearifan lokalnya masing-masing dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kebudayaan ini kerap kali menjadi kebiasaan masing-masing individu yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Sayangnya seiring dengan perkembangan zaman, di beberapa wilayah kearifan lokal sudah mulai pudar. Banyaknya campur tangan budaya modern menjadikan kebudayaan suatu suku mulai pudar dan digantikan dengan budaya modern.

Perubahan ini yang membuat, setiap generasi dituntut untuk tetap mempertahankan ciri-ciri kearifan lokal agar budaya kita tidak hilang. Berbicara mengenai hal tesebut, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kearifan lokal? Serta, apa ciri-ciri, fungsi, dan contoh kearifan lokal sehingga hal ini wajib dipertahankan di tengah-tengah kita?

Untuk memahaminya, Parboaboa sudah memberikan rangkuman lengkap mengenai apa itu kearifan lokal lengkap dengan fungsi, ciri-ciri, jenis, hingga contohnya.

Pengertian Kearifan Lokal

Pengertian Kearifan Lokal (Foto: Parboaboa/Ester)

Secara umum, kearifan lokal adalah pengetahuan, praktik, dan nilai-nilai yang ditemukan dalam budaya atau masyarakat tertentu. Hal ini terkait dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai lingkungan, sumber daya alam, sejarah, dan budaya yang ditemukan di wilayah tertentu.

Sementara itu, pengertian kearifan lokal menurut para ahli adalah:

Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat, kearifan lokal adalah pengetahuan dan praktik yang dihasilkan dari pengalaman hidup orang-orang dalam suatu masyarakat tertentu.

F. Tjokrowinoto

Menurut F. Tjokrowinoto, kearifan lokal adalah nilai-nilai dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat, yang terus dipraktikkan secara turun-temurun.

B. Arief Sidharta

Menurut B. Arief Sidharta, kearifan lokal adalah sebuah nilai-nilai dan praktik-praktik yang berkembang dalam masyarakat lokal dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Mubyarto

Menurut Mubyarto, kearifan lokal adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibangun oleh masyarakat lokal dalam menjawab tantangan kehidupan yang dihadapinya.

Pada umumnya, kearifan lokal di Indonesia merupakan pengetahuan yang telah berkembang dan disesuaikan dengan lingkungan fisik, sosial, dan budaya dari suatu daerah.

Pengetahuan ini sering kali bersifat turun-temurun dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui cerita, legenda, mitos, atau praktik-praktik yang dilestarikan. Munculnya kearifan lokal tidak datang secara instan tetapi merupakan suatu proses dari perkembangan kebudayaan di masyarakat.

Dari pengertian di atas, tentu pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal cukup penting adanya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam.

Sebab, pengetahuan ini berasal dari pengalaman langsung dan pengamatan secara mendalam terhadap alam sekitar, maka kearifan lokal dapat memberikan solusi praktis dan tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi di wilayah tertentu.

Fungsi Kearifan Lokal

Fungsi Kearifan Lokal (Foto: Parboaboa/Ester)

Tidak hanya pengertahuan yang berkembang di tengah masyarakat tertentu, kearifan lokal memiliki fungsi atau tujuan yang lebih dari pada itu. Fungsi kearifan lokal adalah untuk menjaga keberlanjutan budaya dan alam sekitar, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Fungsi kearifan lokal yang lain adalah:

  • Melestarikan keanekaragaman budaya dan lingkungan alam
  • Mempromosikan keadilan sosial dan ekonomi
  • Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
  • Meningkatkan rasa identitas dan kebanggaan lokal
  • Mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan berkelanjutan

Dari poin-poin di atas, bisa ditangkap bahwa tujuan kearifan lokal di tengah masyarakat sangat penting dalam keberlanjutan budaya dan alam sekitar, lewat penerapan praktik-praktik kebudayaan sekitar maupun kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Manfaat Kearifan Lokal

Manfaat Kearifan Lokal (Foto: Parboaboa/Ester)

Dengan mengetahui seluruh fungsi dan tujuan kearifan lokal, tentu akan ada manfaat yang bisa diperoleh ketika menerapkan pengetahuan kebudayaan ini. Lantas, apa saja manfaat kearifan lokal jika dijalankan di masyarakat?

Berikut kami berikan beberapa penjelasannya untuk kamu ketahui.

1. Menjaga keberlanjutan lingkungan

Pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal memiliki pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan mereka dan cara-cara untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Melalui praktik-praktik yang diwariskan dari generasi ke generasi, pengetahuan kebudayaan ini dapat membantu mencegah kerusakan lingkungan dan kerugian sumber daya alam yang berharga.

Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Pengetahuan tentang pengobatan tradisional dan penggunaan tanaman obat dapat membantu mengobati penyakit dan menjaga kesehatan secara alami. Selain itu, hal ini juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2. Meningkatkan keberagaman dan keanekaragaman budaya

Setiap komunitas lokal memiliki praktik-praktik, kepercayaan, dan nilai-nilai yang unik. Melalui kebudayaan yang berkembang, masyarakat dapat mempertahankan identitas dan kebanggaan mereka terhadap budaya mereka sendiri. Hal ini dapat membantu meningkatkan rasa kebersamaan dan persatuan di antara masyarakat lokal.

3. Menjaga keanekaragaman hayati

Pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal memiliki pengetahuan tentang tumbuhan dan hewan yang hidup di sekitar mereka, serta cara-cara untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Melalui praktik-praktik yang diwariskan dari generasi ke generasi, kebudayaan lokal dapat membantu mencegah kepunahan spesies dan mempromosikan keanekaragaman hayati.

4. Mendorong pembangunan berkelanjutan

Manfaat kearifan lokal juga dapat membantu mendorong pembangunan berkelanjutan. Melalui praktik-praktik yang berkelanjutan dan inovatif, masyarakat lokal dapat berperan dalam pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain itu, pengertahuan ini dapat membantu masyarakat mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak berkelanjutan.

Ciri-ciri Kearifan Lokal

Ciri-ciri Kearifan Lokal (Foto: Parboaboa/Ester)

Pengetahuan kebudayaan ini memiliki ciri-ciri tertentu yang membuatnya berbeda dengan kebudayaan modern. Ciri-ciri kearifan lokal juga terbilang unik dan spesifik. Adapun ciri-ciri kearifan lokal antara lain adalah:

1. Didasarkan pada pengalaman empiris

Ciri-ciri kearifan lokal didasarkan pada pengalaman empiris yang diperoleh melalui interaksi jangka panjang masyarakat dengan lingkungan fisik, sosial, dan budaya mereka.

Praktik-praktik ini dikembangkan melalui observasi, percobaan, dan pengalaman yang terkait dengan keterampilan hidup sehari-hari, seperti pertanian, perikanan, pengobatan tradisional, dan kerajinan tangan.

2. Diwariskan dari generasi ke generasi

Pengetahuan ini juga diwariskan dari generasi ke generasi melalui pengajaran lisan dan praktik sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan ini diteruskan dari orang tua ke anak-anak mereka, dari guru ke murid, dan dari pemimpin masyarakat kepada masyarakat luas.

3. Adaptif dan fleksibel

Karakteristik kearifan lokal adalah adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. Masyarakat lokal terus mengembangkan dan memodifikasi praktik-praktik kebudayaan lokal mereka sesuai dengan perubahan lingkungan fisik, sosial, dan budaya. Penerapan ini juga dapat berubah dan beradaptasi dengan adanya perubahan teknologi dan perubahan kebijakan.

4. Berkelanjutan dan berorientasi lingkungan

Ciri-ciri kearifan lokal di Indonesia cenderung berkelanjutan dan berorientasi lingkungan. Masyarakat lokal menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berusaha untuk mempertahankan keberlangsungan lingkungan.

Mereka juga mengembangkan praktik-praktik yang berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam, seperti pertanian organik, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

5. Berorientasi pada nilai-nilai lokal

Pengetahuan ini juga berorientasi pada nilai-nilai lokal. Praktik-praktik lokal didasarkan pada nilai-nilai budaya, etika, dan agama yang dipertahankan oleh masyarakat lokal. Nilai-nilai ini mencakup nilai-nilai seperti gotong royong, kebersamaan, keadilan, dan kebebasan.

6. Memiliki cara pandang holistik

Kebudayaan yang berkembang di tengah masyarakat memiliki cara pandang holistik terhadap lingkungan, sosial, dan budaya. Masyarakat lokal melihat lingkungan sebagai sistem yang kompleks dan terhubung satu sama lain.

Mereka mempertimbangkan dampak dari tindakan mereka terhadap sistem ini dan mencari solusi yang holistik untuk menyelesaikan masalah.

Jenis Kearifan Lokal

Jenis Kearifan Lokal (Foto: Parboaboa/Ester)

Tidak hanya memiliki ciri-ciri saja, kebudayaan ini juga memiliki jenis-jenis tertentu yang berkembang di masyarakat luas. Hal ini terjadi karena beragamnya jenis suku bangsa yang membuat banyaknya kebudayaan berbeda lahir di Indonesia. Jenis-jenis kearifan lokal itu antara lain adalah:

  • Kearifan lokal dalam pertanian
  • Kearifan lokal dalam pengobatan tradisional
  • Kearifan lokal dalam kerajinan tangan
  • Kearifan lokal dalam musik dan tarian
  • Kearifan lokal dalam memasak
  • Kearifan lokal dalam kearifan lingkungan
  • Kearifan lokal dalam agama dan kepercayaan
  • Kearifan lokal dalam sistem pengelolaan sumber daya alam

Itulah beberapa jenis kearifan lokal yang paling umum untuk ditemui di Indonesia saat ini. Melalui jenis yang sudah kami sebutkan tadi, apa saja sebenarnya bentuk kearifan lokal ini?

Contoh Kearifan Lokal di Indonesia

Contoh Kearifan Lokal di Indonesia (Foto: Parboaboa/Ester)

Kearifan lokal adalah ilmu pengetahuan yang lahir di tengah masyarakat dan diturunkan dari generasi ke generasi. Tentunya ada banyak sekali jenis-jenis serta ciri-ciri kearifan lokal yang berbeda di setiap daerah.

Nah, di bawah ini kami sudah membagikan beberapa contoh kearifan lokal yang tersebar di Indonesia untuk kamu ketahui:

1. Tari Pendet (Bali)

Tari Pendet adalah salah satu contoh kearifan lokal Bali. Tarian ini merupakan bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih kepada para dewa. Tarian ini dilakukan oleh sekelompok perempuan yang membawa bahan-bahan sesajen dan menari dengan gerakan yang lembut dan berirama.

Tarian ini biasanya ditampilkan dalam upacara keagamaan atau perayaan tradisional.

2. Batik (Jawa)

Batik adalah seni melukis kain dengan lilin sebagai penghalang warna sekaligus menjadi salah satu kearifan lokal jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur. Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Setiap daerah di Jawa memiliki ciri khas batik yang berbeda-beda, misalnya batik Solo, batik Jogja, dan batik Pekalongan.

3. Ulos (Sumatra Utara)

Ulos adalah kain tradisional yang berasal dari Sumatra Utara dan merupakan contoh kearifan lokal Sumatra Utara. Ulos dianggap sebagai simbol kemakmuran, kekuasaan, dan status sosial. Ulos dibuat dengan teknik tenun dan biasanya dihias dengan motif-motif tradisional yang memiliki makna filosofis.

4. Piring Tinggi (Sulawesi Selatan)

Piring Tinggi adalah tradisi makan yang berasal dari Sulawesi Selatan. Makanan dihidangkan di atas piring yang diletakkan di atas meja dengan ketinggian sekitar satu meter dari tanah. Tujuannya adalah untuk menghormati para leluhur dan roh yang dipercayai berada di sekitar kita.

5. Rumah Tongkonan (Sulawesi Utara)

Rumah Tongkonan adalah rumah tradisional suku Toraja di Sulawesi Utara. Rumah ini memiliki bentuk unik yang menyerupai perahu terbalik dan biasanya dihiasi dengan ukiran dan ornamen yang indah. Rumah Tongkonan merupakan simbol kemakmuran dan status sosial di masyarakat Toraja.

6. Sape (Kalimantan)

Sape adalah alat musik tradisional suku Dayak di Kalimantan. Alat musik ini dibuat dari kayu dan memiliki bentuk yang unik dengan suara yang khas. Sape sering digunakan dalam upacara adat dan ritual keagamaan suku Dayak.

7. Rumah Gadang (Sumatra Barat)

Rumah Gadang adalah rumah tradisional suku Minangkabau di Sumatra Barat. Rumah ini memiliki atap yang melengkung dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Rumah Gadang dianggap sebagai simbol kekuatan dan kemakmuran masyarakat Minangkabau.

Tantangan utama dalam mengembangkan kearifan lokal

Tantangan utama dalam mengembangkan kearifan lokal (Foto: Parboaboa/Ester)

Meskipun pengetahuan mengenai kebudayaan ini memiliki manfaat yang besar untuk masyarakat dan lingkungan, tetapi ada beberapa tantangan tantangan utama dalam mengembangkan kearifan lokal yang perlu diwaspadai.

Tantangan utama dalam mengembangkan kearifan lokal itu adalah:

1. Globalisasi dan modernisasi

Dalam situasi ini, masyarakat seringkali melupakan atau meninggalkan praktik-praktik kearifan lokal mereka demi kehidupan yang lebih modern dan praktis.

2. Ketergantungan pada teknologi modern

Hal ini mengurangi penggunaan bahan-bahan alami dan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

3. Kurangnya dukungan dari pemerintah

Dalam beberapa kasus, pemerintah justru mengabaikan kearifan lokal atau bahkan melarangnya. Ini dapat menyebabkan kehilangan nilai-nilai dan praktik-praktik kearifan lokal.

4. Kurangnya kesadaran dan pemahaman

Ini dapat mengurangi penghargaan dan penghormatan terhadap kearifan lokal, dan menyebabkan kehilangan nilai-nilai dan praktik-praktik kearifan lokal.

5. Perubahan iklim

Perubahan cuaca yang ekstrem dan cuaca yang tidak menentu dapat membuat praktik-praktik kearifan lokal menjadi kurang efektif, dan dapat mengurangi produktivitas dan keberlanjutan lingkungan.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kearifan lokal, memperkuat dukungan dari pemerintah, mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, dan menjaga keberlanjutan praktik-praktik kebudayaan lokal dalam menghadapi perubahan iklim dan perubahan lingkungan yang lain.

Nah, upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnay nilai-nilai kebudayaan ini yang bisa kamu laksanakan adalah:

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan kearifan lokal
  • Menjaga dan melestarikan tempat bersejarah atau tempat yang berkaitan dengan kearifan lokal
  • Mengembangkan produk dan industri berbasis kearifan lokal
  • Menjaga dan melestarikan bahasa dan adat istiadat lokal
  • Meningkatkan dukungan pemerintah dan swasta untuk melestarikan kearifan lokal

FAQ – Tentang Kearifan Lokal

  • Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal?

Menurut Koentjaraningrat Kearifan lokal adalah pengetahuan dan praktik yang dihasilkan dari pengalaman hidup orang-orang dalam suatu masyarakat tertentu.

  • Apa ciri-ciri kearifan lokal?

Adapun ciri kearifan lokal adalah mampu bertahan dari budaya luar, diwariskan dari generasi ke generasi, didasarkan pada pengalaman empiris, berkelanjutan dan berorientasi lingkungan, berorientasi pada nilai-nilai lokal, dll.

  • Apa saja contoh kearifan lokal di Indonesia?

Ulos merupakan contoh kearifan lokal Sumatra Utara. Ulos dianggap sebagai simbol kemakmuran, kekuasaan, dan status sosial. Ulos dibuat dengan teknik tenun dan biasanya dihias dengan motif-motif tradisional yang memiliki makna filosofis.

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS