PARBOABOA, Jakarta – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek) pada Situs web sekolah.data.kemdikbud.go.id merilis data survei yang menunjukkan sebanyak 25 klaster Covid-19 yang berasal dari kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Jakrta.
Data itu dikeluarkan berdasarkan responden dari dari 897 sekolah yang mengisi survei.
Dari 25 klaster tersebut, Jakarta Baratmemiliki klaster sebanyak 8 klaster Covid-19 sekaligus yang menjadi wilayah dengan klaster PTM terbanyak. Sedangkan wilayah Jakarta Timur ada 6 klaster, Jakarta Utara 5 Klaster, Jakarta Selatan 5 klaster dan 1 klaster ada di Jakarta Pusat.
Dari ke25 klaster itu, total sebanyak 227 kasus positif Covid-19 yang bersal dari pendidik dan tenaga kependidikan (PTK).
Sedangkan 241 kasus yang terpapar Covid-19 berrasal dari siswa atau peserta didik.
Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti mengatakan masih harus dilakukan investigasi terkait data tersebut karena ada kemungkinan penyebaran Covid-19 terjadi bukan pada saat PTM berlangsung.
Walaupun begitu, dia juga mengatakan tidak menutup kemungkinan kasus positif Covid-19 terjadi di saat berlangsungnya PTM.
Tetapi bisa saja tenaga pendidik datu siswa tersebut terpapar pada saat melakukan aktifitas di tempat lain seperti dirumah misalnya. Atau pada saat berada dalam transportasi umum dalam perjalan ke sekolah, seperti di dalam bus ataupun pada saat menumpang kereta api.
"Kita tahu bahwa mungkin dari keluarga dulu, atau saat interaksi di angkutan umum karena pada saat di jalan karena tidak semuanya mempunyai kendaraan pribadi," tutur Widyastuti di Jakarta, Rabu (22/9/2021).
Perlu pemeriksaan yang lebih intens agar kasus bisa disebut klaster PTM. Hal itu untuk memastikan apakah penularan murni berasal dari sekolah atau bukan.
"Sekali lagi kita belum diberikan info resminya. Karena masih dalam proses melakukan investigasi bersama dengan dinas pendidikan, terkait kluster baru dari kegiatan PTM yang dilakukan di Wilayah DKI Jakarta ini" pungkas Widyastuti.
Sebagaimana diketahui Disdik DKI Jakarta telah menggelar PTM Terbatas di 1500 sekolah dan akan terus bertambah, Tetapi adanya klaster Covid-19 ini membaut Disdik harus melakukan investigasi ulang mengenai kelanjutan atau bahkan perubahan terkait kebijakan PTM tersebut.