parboaboa

Protes Massal Sukses, Kenya Batalkan Kenaikan Pajak Kontroversial

Defri Ngo | Internasional | 20-06-2024

Ilustrasi massa yang melakukan demo tolak kenaikan pajak di Kenya (Foto: X/@citizentvkenya)

PARBOABOA, Jakarta - Kebijakan menaikkan pajak di Kenya akhirnya dibatalkan menimbang gelombang protes yang luas pada Selasa (19/06/2024). 

Semula, kebijakan tersebut dimuat dalam rancangan undang-undang keuangan yang kontroversial. 

Salah satu kenaikan pajak yang dibatalkan adalah pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 16% pada roti.

Menurut Ketua Komite Keuangan dan Perencanaan Nasional Kenya, Kuria Kimani, selain pajak roti, pembatalan juga dibuat untuk kendaraan bermotor, minyak, dan transfer uang melalui ponsel. 

Melansir laman CNN World, dalam pidatonya di luar Gedung Negara di Nairobi, Kurnia menyebut pemerintah Kenya tidak akan menutup telinga atas seruan masyarakat.

Pembatalan kebijakan yang kontroversial dinilainya sebagai salah satu upaya di mana mereka mendengarkan pandangan rakyat Kenya.

Perubahan rancangan undang-undang keuangan, lanjut Kimani didorong oleh kebutuhan untuk melindungi rakyat dari meningkatnya biaya hidup.

Presiden Kenya, William Ruto dalam pidatonya di Gedung Negara mengungkapkan perasaan berbangga karena masyarakat mampu bersuara untuk meninjau kebijakan pemerintah.

Ia 'sangat senang' karena masyarakat telah meninjau rancangan undang-undang keuangan yang diusulkan.

Rasa bangga yang sama dikarenakan masyarakat mampu "memberikan rekomendasi melalui partisipasi publik mengenai perasaan, ide, dan saran mereka."

Sebelumnya, dilaporkan sejumlah media bahwa ratusan orang turun ke jalan untuk memprotes rancangan undang-undang yang kontroversial itu. 

Menurut Defenders Coalition, sebuah organisasi hak asasi manusia di Kenya, lebih dari 210 orang ditangkap selama 'aksi damai' di luar gedung parlemen. 

Organisasi tersebut mengecam Kepolisian Nasional Kenya karena mencoba "membungkam perbedaan pendapat melalui kekuatan berlebihan dan intimidasi."

Laporan presiden Dewan Masyarakat Hukum Kenya, Faith Odhiambo, polisi menembakkan gas air mata kepada orang-orang di luar Kantor Polisi Pusat. 

Peristiwa itu terjadi tepat saat para demonstran berkumpul di sana untuk menuntut pembebasan para pengunjuk rasa yang ditangkap.

Odhiambo mengakui, peristiwa itu menjadi titik terendah bagi Layanan Polisi Nasional Kenya. 

Serempak, ia berharap agar kejadian tersebut tidak berulang dan kebebasan masyarakat untuk mengemukakan pendapat diterima pemerintah.

Profil Singkat Kenya

Kenya merupakan sebuah negara yang terletak di garis khatulistiwa dan terkenal dengan kawasan konservasi alamnya yang menawan.

Melansir laman Embassy of The Republic of Indonesia in Nairobi, Kenya tergolong negara yang sering dikunjungi wisatawan untuk mengalami petualangan di habitat satwa liar. 

Ibukota Kenya, Nairobi menjadi pusat penghubung untuk negara-negara yang tidak memiliki akses laut seperti Uganda, Burundi, Rwanda, dan Sudan Selatan. 

Selain jalur transportasi darat, Nairobi juga merupakan pusat bisnis karena banyak perusahaan global yang membuka kantor regional di sini.

Nairobi menjadi satu-satunya kota di negara berkembang yang menjadi tuan rumah dua badan PBB, yaitu Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) dan Program Permukiman PBB (UN-Habitat).

Selama 40 tahun keberadaannya di Kenya, kantor-kantor PBB di Nairobi tidak hanya menjadi pusat kerja PBB, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi kawasan dengan cakupan kerja di 75 negara. 

Kontribusi PBB bagi perekonomian Kenya mencapai US$ 350 juta per tahun.

Dalam hal hubungan luar negeri, Kenya memiliki peran yang signifikan di Afrika Sub-Sahara. 

Meskipun hanya memiliki 36 perwakilan di luar negeri, Nairobi menjadi tuan rumah bagi 79 perwakilan asing. 

Keberadaan UNEP dan UN-Habitat, dengan puluhan negara anggotanya menjadikan Nairobi kota yang terkenal secara global. 

Editor : Defri Ngo

Tag : #Kenya    #Pajak Kontroversial    #Internasional    #Demonstrasi di Kenya    #Polemik Kenya    #Profil Kenya    #William Ruto   

BACA JUGA

BERITA TERBARU