parboaboa

Lompat Galah: Pengertian, Sejarah, Teknik, Peraturan, Ukuran Lapangan, Peralatan, dan Manfaatnya

Krisna | Olahraga | 21-10-2023

Pemenang lompat galah Mondo Duplantis pada pertemuan Diamond League di Stockholm (Foto: Wordathletics/@Deca Text & Bild)

PARBOABOA - Lombat galah atau pole vault merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang menarik perhatian banyak orang di berbagai belahan dunia.

Dalam olahraga ini, para atlet akan berlari dengan kecepatan penuh menuju galah atau tongkat dan melombat setinggi mungkin melewati mistar.

Adapun tongkat yang digunakan umumnya terbuat dari fibreglass dan carbon fiber yang disesuaikan dengan postur tubuh atlet.

Kombinasi antara kekuatan, keseimbangan, dan teknik yang presisi, membuat olahraga atletik ini begitu memukau para penonton.

Dalam artikel ini, Parboaboa akan mengulas lebih dalam mengenai lompat galah, lengkap dengan pengertian, sejarah, manfaat, teknik, peraturan, lapangan, dan alat serta perbedaannya dengan lompat jauh.

Pengertian Lompat Galah

Teknik lompat galah (Foto: Pinterest/ LifeHack)

Menurut informasi yang dilansir dari laman Sportsmatik, lompat galah adalah sebuah cabang olahraga atletik di mana seorang atlet berusaha untuk melompat setinggi mungkin dengan bantuan galah atau tongkat panjang yang fleksibel, untuk melewati mistar yang ditempatkan pada ketinggian tertentu.

Tujuan utama dari lompat galah adalah untuk mencapai ketinggian tertinggi dengan bantuan tongkat, yang memungkinkan atlet untuk melewati mistar yang semakin tinggi.

Dalam lompat galah, kombinasi antara kecepatan, kekuatan, keseimbangan, dan teknik yang presisi sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.

Cabang olahraga ini sering menjadi daya tarik karena spektakularitasnya dan kemampuan atlet dalam melewati mistar yang semakin tinggi dengan gaya yang begitu elegan.

Meskipun lompat galah belum mencapai popularitas yang setara di Indonesia, namun cabang olahraga ini tetap dihormati dan diadakan dalam ajang prestisius seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).

Sejumlah atlet berbakat Indonesia, seperti Teuku Tegar (Atlet Jawa Timur meraih medali emas lompat galah putra cabang olahraga atletik PON XX Papua) dan Diva Renata Jayadi (Wakil DKI Jakarta  meraih hasil baik dari nomor loncat tinggi galah putrid di ajang PON XX/2021 Papua).

Lompat galah memang bukan olahraga yang mudah. Namun, itulah yang membuatnya begitu menarik.

Kompleksitas kompetisi dan tantangan yang dihadirkan oleh lompat galah memberikan kegembiraan tersendiri bagi para penggemar olahraga.

Ini adalah olahraga yang menggabungkan kecepatan, kekuatan, keseimbangan, dan teknik yang presisi, menjadikannya cabang olahraga yang luar biasa dan tak terlupakan

Sejarah Lompat Galah

Dilansir dari laman Wordathletics.org, lompat galah sudah ada sejak abad ke-16 dan bahkan ditemukan bukti bahwa olahraga ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Asal usul permainan lompat galah modern dapat ditelusuri kembali di Jerman pada 1850-an, ketika olahraga ini diadopsi oleh asosiasi senam. 

Di wilayah Lake District di Inggris, kontes permainan galah diadakan dengan menggunakan tiang dari kayu abu atau hickory yang dilengkapi dengan paku besi.  Pada 1857, penggunaan tiang bambu pertama kali tercatat.

Pada 1940-an, para pelompat mulai menggunakan tiang baja. Kemudian, pada akhir 1950-an, galah yang terbuat dari serat fiberglass yang fleksibel mulai digunakan secara luas. Kemudian, tiang galah terbuat dari serat karbon menjadi populer.

Permainan galah putra telah menjadi bagian dari setiap Olimpiade modern, dengan Amerika Serikat memenangkan setiap gelar Olimpiade dari 1896 hingga 1968 (dalam hal ini, Olimpiade 1906 diabaikan).

Bob Richards adalah satu-satunya individu dalam sejarah yang memenangkan dua gelar permainan galah olimpiade, yaitu pada 1952 dan 1956. Permainan galah putri debut dalam olimpiade pada tahun 2000, di mana petenis Amerika Stacy Dragila meraih medali emas.

Teknik Lompat Galah

Ukuran lapangan lompat galah (Foto: Istockphoto/@Jurkos)

Dilansir dari Sportsmatik, ada beberapa teknik dasar dalam olahraga loncat galah yang perlu diketahui, antara lain:

1. Pegangan (Grip)

Pegangan dalam permainan galah sangat penting untuk membantu mengangkat tubuh. Tangan terkuat diletakkan di atas, sedangkan tangan lainnya di bawah.

Cara memegang galah adalah dengan posisi tangan berada di ujung atas galah, sementara tangan lainnya di bawah atau di depan dada. Kemudian posisi tangan berada di bahu dan mengangkat galah agar tidak menyentuh tanah.

2. Awalan

Awalan pada loncat galah adalah saat atlet berlari untuk mempersiapkan lompatan. Saat berlari, penting untuk menjaga konsistensi dan kestabilan agar atlet dapat mengendalikan posisi tubuhnya saat menancapkan galah dan mendarat dengan tepat.

Pegangan galah harus kuat, dan jarak antara tangan harus cukup lebar untuk mendapatkan tumpuan yang baik.

3. Menancapkan Galah

Dalam teknik menancapkan galah, langkah pertama adalah menancapkannya langsung ke atas tanpa menggeser-geserkan galah di tanah. Setelah berlari sejauh 3 langkah, atlet menumpu dengan menggunakan ujung galah.

Penting untuk menjaga agar galah sejajar dengan garis lurus, sehingga ujungnya berada di bawah kepala saat tumpuan dimulai.

Kecepatan sangat penting saat melentingkan galah, dan posisi tubuh harus mengarah ke belakang dari area pendaratan. Kaki yang akan digunakan untuk menumpu harus ditempatkan tepat di bawah garis lurus.

Atlet menggunakan gerakan "push-pull" dalam menancapkan galah, di mana tangan yang berada lebih rendah menekan galah, sementara tangan yang berada di atas menarik ujung galah ke bawah.

Selanjutnya, atlet melakukan gerakan "pull-swing" dengan menarik galah menggunakan tangan yang berada di atas, sambil tubuh berayun ke depan di belakang tangan yang menekuk.

4. Berayun dan Menggelantung

Gerakan berayun pada teknik loncat galah dan menggantung bertujuan untuk meningkatkan kelenturan dan menyimpan lebih banyak energi potensial di dalam galah.

5. Tarikan dan Putaran

Teknik menarik dimulai saat pusat berat tubuh pelompat berada dekat dengan galah dan melakukan putaran, maka energi dilepaskan saat tubuh kembali sama lurus.

6. Push-off dan Melintasi Mistar

Gerakan melenting dimulai segera setelah tarikan tangan yang berada di atas mencapai posisi dekat dengan pinggul.

7. Mendarat di Matras

Terakhir, teknik lompat galah yaitu mendarat di matras setelah melepaskan tiang dan jumlah ketinggian lompatan dicatat.

Peraturan Lompat Galah

Peralatan lompat galah (Foto: Istockphoto/@Aizuoxin)

Dikutip dari buku Pandai Mengajar dan Melatih Atletik, oleh Dr. Dikdik Zafar sidik Dkk (2010), ada beberapa aturan dalam loncat galah yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Verifikasi Berat Badan

Verifikasi Berat Badan salah satu peraturan lompat galah yang perlu diikuti, di mana berat badan setiap atlet yang mengikuti perlombaan harus diperiksa dan dicatat sebagai bagian dari penilaian, yang dituliskan di sebelah nama atlet.

2. Larangan Penambahan Berat Buatan

Para atlet dilarang menambah berat badan dengan cara yang tidak alami atau melanggar peraturan yang berlaku. Atlet harus menjaga integritas kompetisi dan mematuhi peraturan yang ditetapkan. 

3. Penggunaan Perban dan Bahan Perekat

Para atlet tidak diizinkan menggunakan sepatu atau sarung tangan yang memberikan keuntungan kompetitif.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kesetaraan dan keadilan dalam perlombaan, serta mencegah penggunaan peralatan yang dapat memberikan keuntungan tidak sah kepada atlet.

4. Larangan Penggunaan Sepatu dan Sarung Tangan yang Menguntungkan

Setiap atlet tidak boleh menggunakan sepatu atau sarung tangan yang memberikan keuntungan kompetitif dalam perlombaan.

5. Pemanasan dengan Ketinggian Tertentu

Para atlet diizinkan melakukan pemanasan dengan menggunakan ketinggian yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, mereka tidak boleh menggunakan mistar sebagai bagian dari pemanasan.

6. Tiga Kali Percobaan

Setiap atlet diberikan tiga kali percobaan pada setiap ketinggian yang berbeda. Atlet memiliki kesempatan untuk melompati galah sebanyak tiga kali pada tinggi tertentu sebelum harus melanjutkan ke ketinggian berikutnya.

Jika atlet berhasil melompati galah pada tinggi tersebut, maka dia dapat melanjutkan ke tinggi berikutnya. Namun, jika atlet gagal melompati galah sebanyak tiga kali pada tinggi tertentu, dia akan tereliminasi dari kompetisi.

7. Batas Waktu untuk Tampil

Setelah namanya dipanggil, atlet biasanya memiliki waktu dua menit untuk tampil dan melakukan percobaan lompatan galah.

Setelah panggilan nama atlet oleh wasit atau pengumuman resmi, atlet harus siap dalam waktu yang ditentukan untuk memulai lompatan mereka. 

Waktu dua menit ini memberikan atlet cukup waktu untuk mempersiapkan diri, memilih tongkat yang tepat, menyesuaikan posisi, dan melakukan lompatan mereka.

8. Percobaan Kedua pada Ketinggian yang Sama

Jika atlet gagal pada percobaan pertama, mereka harus melakukan percobaan kedua pada ketinggian yang sama. Hal tersebut berlaku jika mereka gagal pada percobaan kedua, mereka akan melanjutkan ke percobaan ketiga dengan ketinggian yang sama.

9. Keputusan Pass

Setelah gagal dalam lompatan, atlet harus segera memberikan keputusan apakah akan melewatkan percobaan selanjutnya kepada juri.

Keputusan ini bisa menjadi langkah strategis dalam perlombaan. Atlet perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebelum mengambil keputusan ini, seperti tingkat kesulitan lompatan, kondisi fisik mereka, dan hasil sebelumnya.

10. Jeda Waktu untuk Tiga Atlet

Biasanya, setelah seorang atlet gagal dalam lompatan galah, atlet tidak perlu memberikan keputusan secara langsung kepada juri untuk melewatkan percobaan berikutnya.

Sebaliknya, atlet biasanya memiliki kebebasan untuk memutuskan apakah mereka ingin mencoba lagi pada tinggi yang sama atau melanjutkan ke tinggi berikutnya.

11. Eliminasi Atlet

Jika ada tiga atlet yang berpartisipasi, kemungkinan diberikan jeda empat menit di antara upaya mereka.

Jangka waktu ini memungkinkan atlet untuk pulih, berkumpul kembali, dan bersiap untuk lompatan berikutnya.

Selama interval ini, atlet dapat menggunakan waktunya untuk beristirahat, menerima nasihat pelatihan, mempersiapkan mental, dan melakukan pemanasan fisik sebelum upaya berikutnya.

12. Larangan Peminjaman Galah

Dalam loncat galah, atlet umumnya tidak diperbolehkan saling meminjam galah. Setiap atlet harus menggunakan galah pribadi mereka sendiri yang mereka bawa ke kompetisi.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap atlet memiliki galah yang sesuai dengan preferensi teknis dan kebutuhan mereka.

13. Penentuan Pemenang pada Kesamaan Tinggi Lompatan

Jika terdapat kesamaan tinggi lompatan antara dua atlet dalam suatu kompetisi lompat tinggi, pemenang biasanya ditentukan berdasarkan jumlah percobaan yang paling sedikit.

Dalam kompetisi lompat tinggi, atlet yang mencapai ketinggian yang sama dengan jumlah percobaan yang lebih sedikit dianggap sebagai pemenang.

Ukuran Lapangan Lompat Galah

Menurut informasi yang dilansir Sportsmatik menjelaskan Lapangan loncat galah terdiri dari beberapa komponen yang meliputi lintasan lari, kotak tancap galah, tiang penyangga palang, dan bantalan pendaratan. Berikut adalah detail ukuran masing-masing komponen tersebut:

1. Lintasan Lari

Panjang lintasan lari pada lapangan lompat galah berkisar antara 45 meter hingga 147 meter dari titik awal hingga mencapai kotak tancap galah.

2. Kotak Tancap Galah

Kotak tancap galah memiliki panjang sekitar 1 meter hingga 1,084 meter, Lebar kotak tancap galah adalah 60 cm. Daerah miring pada kotak tancap galah memiliki panjang sekitar 80 cm. Kedalaman kotak tancap galah adalah sekitar 20 cm atau 8 inchi.

3. Tiang Penyangga Palang

Tiang penyangga palang memiliki panjang sekitar 4,5 meter.

4. Galah

Ukuran tongkat lompat galah atau bilah memiliki panjang antara 3,86 m sampai 4,52 m dan berat maksimal 2,26 kg.

5. Bantalan Pendaratan

Bantalan pendaratan terbuat dari bahan spons atau busa dengan ukuran bantalan pendaratan adalah 5 x 5 meter.

Peralatan Lompat Galah

Berikut ini beberapa peralatan loncat galah yang umum digunakan dilansir dari Worldathletics.org, antara lain:

1. Galah

Galah merupakan tonggak panjang yang digunakan oleh atlet untuk melompati palang. Galah umumnya terbuat dari serat karbon yang ringan dan fleksibel. Galah dapat disesuaikan panjangnya sesuai dengan preferensi dan kemampuan atlet.

2. Palang

Palang berada pada bagian horizontal yang ditempatkan pada tiang penyangga. Selain itu harus memiliki ketebalan yang sesuai dan dapat menahan beban yang diberikan saat atlet melompat. Tinggi palang dapat disesuaikan sesuai dengan tingkat kesulitan yang ditentukan dalam perlombaan.

3. Tiang Penyangga

Tiang penyangga digunakan untuk menjaga palang tetap berada pada posisi horizontal dan stabil. Tiang penyangga biasanya terbuat dari bahan logam yang kuat dan memiliki mekanisme penyesuaian tinggi palang.

4. Bantalan Pendaratan

Bantalan pendaratan berfungsi untuk menyerap kejutan dan melindungi atlet saat mereka mendarat setelah melompat.

Bantalan ini biasanya terbuat dari busa atau spons yang tebal dan lembut, sehingga dapat memberikan perlindungan yang adekuat.

Manfaat Lompat Galah

Dilansir dari laman Atletika.org, lompat galah memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan, baik secara fisik maupun dalam pengembangan keterampilan atletik. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Kebugaran Fisik

Permainan galah merupakan olahraga yang sangat menuntut secara fisik. Latihan rutin loncat galah dapat membantu meningkatkan kekuatan, kecepatan, kelenturan, dan daya tahan tubuh. Gerakan kompleks dalam permainan galah melibatkan penggunaan otot-otot lengan, kaki, punggung, dan inti tubuh.

2. Keterampilan Motorik

Loncat galah melibatkan koordinasi yang baik antara gerakan kaki, lengan, dan tubuh. Atlet perlu menguasai teknik yang tepat untuk melompati palang dengan sukses.

Latihan permainan galah membantu meningkatkan keterampilan motorik dan koordinasi tubuh secara keseluruhan.

3. Disiplin dan Konsentrasi

Keberhasilan dalam loncat galah membutuhkan tingkat disiplin yang tinggi. Atlet harus menjaga konsentrasi penuh baik saat melakukan latihan maupun dalam kompetisi.

Ini membantu mengembangkan mental yang kuat dan kemampuan untuk tetap fokus dalam situasi yang menuntut.

4. Keterampilan Mental

Permainan galah adalah olahraga yang menantang secara mental. Atlet harus menghadapi rasa takut dan mengatasi tekanan untuk mencapai performa terbaik. Latihan loncat galah membantu mengembangkan ketahanan mental, keyakinan diri, dan kemampuan untuk mengatasi hambatan dan tantangan.

5. Kompetisi dan Prestasi

Lompat galah merupakan olahraga kompetitif di mana atlet dapat menguji kemampuan mereka dalam berbagai kompetisi, mulai dari tingkat sekolah hingga tingkat internasional. Partisipasi dalam kompetisi permainan galah memberikan kesempatan untuk merasakan kegembiraan persaingan, meningkatkan kinerja, dan meraih prestasi pribadi.

6. Kesehatan Mental dan Emosional

Salah satu manfaat lompat galah adalah memberikan kesehatan mental dan emosional. Karena dengan melakukan aktivitas fisik seperti loncat galah dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meredakan gejala depresi.

Selain itu, berpartisipasi dalam tim permainan galah dapat membantu membangun hubungan sosial dengan sesama atlet dan pelatih.

Perbedaan Lompat Galah dan Lompat Jauh

Dikutip dari laman Athletics.org, lompat galah dan lompat jauh adalah dua cabang olahraga atletik yang melibatkan lompatan, tetapi memiliki perbedaan signifikan dalam hal tujuan, teknik, dan aturan.

Berikut adalah perbedaan antara lompat galah dan lompat jauh:

1. Teknik dan Gerakan

Dalam loncat galah, atlet menggunakan galah untuk melompati palang yang ditempatkan pada ketinggian tertentu. Gerakan melibatkan langkah awal, lari pendek, dan melompati palang dengan bantuan galah. 

Sedangkan pada lompat jauh, atlet berlari dengan kecepatan maksimal sebelum melompat sejauh mungkin dari papan tolak ke area pasir. Gerakan melibatkan langkah awal, lari panjang, dan melompat dengan mengandalkan kekuatan kaki.

2. Fokus Utama

Pada olahraga galah ini lebih fokus pada teknik penggunaan galah dan melompati palang dengan sukses. Setiap atlet harus menguasai teknik dan koordinasi gerakan untuk melewati palang dengan ketinggian yang ditentukan. 

Sementara pada lompat jauh lebih fokus pada kecepatan, kekuatan, dan teknik melompat sejauh mungkin dari papan tolak. Atlet harus memaksimalkan momentum dan kekuatan lompatan untuk mencapai jarak terjauh.

4. Pengukuran Prestasi

Dalam lompat galah, prestasi diukur berdasarkan ketinggian palang yang dapat dilewati oleh atlet. Tujuannya adalah mencapai ketinggian yang lebih tinggi.

Sedangkan dalam lompat jauh, prestasi diukur berdasarkan jarak terjauh yang dapat dicapai oleh atlet dari papan tolak. Tujuannya adalah mencapai jarak terjauh yang lebih panjang.

5. Perbedaan Fisik dan Keterampilan

Lompat galah lebih menekankan kekuatan lengan atas dan teknik penggunaan galah, sementara lompat jauh lebih menekankan kekuatan kaki dan kecepatan lari.

Keterampilan yang dibutuhkan dalam loncat galah berfokus pada koordinasi tubuh dan teknik penggunaan galah, sedangkan dalam lompat jauh lebih berfokus pada kecepatan lari, pengendalian tubuh, dan teknik melompat.

Kesimpulan

Lompat galah adalah salah satu cabang olahraga atletik yang penuh dengan keindahan, teknik, dan tantangan. Ini bukan hanya tentang prestasi fisik, tetapi juga mengembangkan keseimbangan, keberanian, dan percaya diri atlet. Dengan sejarah panjang dan perkembangan teknik yang terus berlanjut, lompat galah tetap menjadi daya tarik dalam dunia olahraga.

Editor : Sari

Tag : #olahraga atletik    #lompat galah    #olahraga    #peraturan lompat galah    #lapangan lompat galah    #tongkat lompat galah   

BACA JUGA

BERITA TERBARU