PARBOABOA, Jakarta – Ratu Elizabeth II mengalami gangguan mobilitas episodik sebelum dikabarkan menghembuskan nafas terakhir. Kondisi tersebut membuat dirinya harus menarik diri dari serangkaian agenda publik selama beberapa bulan terakhir.
Melansir dari thesun.co.uk, Jumat (09/09/2022), masalah mobilitas episodik yang dialami Sang Ratu, tidak mengacu pada diagnosis medis tertentu. Dalam istilah medis, episodik berarti gejalanya tidak konstan.
Lantas, apa itu gangguan mobilitas episodik dan apa faktor yang menyebabkannya? Untuk mengetahui jawabannya, berikut Parboaboa sudah merangkumnya dari beberapa sumber.
Gangguan Mobilitas Episodik
Menurut HealthinAging.org, gangguan mobilitas episodik adalah kondisi kesehatan umum yang terjadi pada orang tua yang dapat mempengaruhi masalah mobilitasnya, meliputi kelemahan otot, masalah sendi, nyeri, hingga kesulitas neurologis.
Menurut Konsultan Ortopedi dan Ahli Bedah Penggantian Sendi, Institut Sitaram Bhartia dan Rumah Sakit Keluarga Kudus, New Delhi, Dr. Biren Nadkarni, Sr, kondisi ini tidak selalu terjadi atau bisa berlangsung untuk sementara waktu.
"Episodik mengacu pada segala sesuatu yang terjadi sesekali daripada secara teratur. Kegoyangan saat berjalan, kesulitan duduk dan berdiri dari kursi, atau jatuh adalah contoh gangguan mobilitas," ujarnya dikutip dari Hindustan Times.
“Ini tidak terjadi secara teratur, tapi kadang-kadang. Ini disebut dengan mobilitas episodik. Alasan paling umum untuk mobilitas episodik adalah kelemahan dan ketidaknyamanan pada persendian utama. Ini adalah penyakit kesehatan yang sering terjadi pada usia tua, umumnya setelah hidup lama dan aktif (bergerak),” tambahnya.
Faktor Penyebab Gangguan Mobilitas Episodik
Dikutip dari Healthline, pada Jumat (09/09/2022), ada beberapa faktor yang menyebabkan gangguan mobilitas episodik:
1. Proses Penuaan
2. Cedera
3. Kegemukan
4. Kondisi kesehatan mental
5. Kondisi neurologis
Penyakit seperti yang diderita Sang Ratu Inggris akan membuat seseorang kesulitan berjalan dan bergerak, selain itu dapat mempengaruhi kemandirian orang. Termasuk kemampuannya untuk menjaga diri. Biasanya, para penderitanya akan berjuang untuk mengoordinasikan gerakan tubuh mereka sendiri.
Istana mengumumkan, kondisi kesehatan seperti dijelaskan di atas telah dirasakan Ratu Elizabeth II sejak Mei 2022. Saat itu, pihak istana mengatakan bahwa Ratu tidak bisa menghadiri acara Pembukaan Parlemen Negara untuk pertama kalinya, setelah ia hampir menjabar 60 tahun lamanya.
Setelah itu, Ratu dikabarkan semakin sering absen dalam acara seremoni kerajaan karena penyakit gangguan mobilitas episodik.
Editor: -