parboaboa

Mengenal Miopi dan Hipermetropi

Huira | Kesehatan | 22-08-2022

Mengenal Miopi dan Hipermetropi ( Foto: alodokter)

PARBOABOA - Mata merupakan salah satu bagian tubuh yang rentan terkena masalah. Dari sekian banyak gangguan pada mata, miopi dan hipermetropi menjadi dua masalah mata yang paling banyak ditemukan. Jika dilihat dari bahasa awamnya, miopi lebih dikenal dengan sebutan rabun jauh dan hipermetropi lebih dikenal dengan sebutan rabun dekat.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai miopi dan hipermetropi ini, yuk simak ulasan berikut.

Apa Itu Miopi?

Miopi atau rabun jauh merupakan gangguan pada penglihatan yang menyebabkan objek yang letaknya jauh akan terlihat kabur. Miopi atau rabun jauh ini juga dikenal dengan sebutan mata minus.

Rabun jauh dapat terjadi karena bola mata yang terlalu panjang atau karena kelengkungan kornea yang terlalu besar, sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan secara baik dan objek yang letaknya jauh akan tampak buram.

Penderita miopi menggunakan lensa cekung/sferis (kacamata negatif).

Faktor-faktor Peningkat Risiko Miopi

Walaupun hingga saat ini, penyebab bola mata lebih panjang dari seharusnya ini belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga mampu meningkatkan risiko rabun jauh terjadi, yaitu :

1. Genetik

2. Kurang sinar matahari

3. Kekurangan vitamin D

4. Kebiasaan membaca atau menonton terlalu dekat

Gejala Miopi

Akibat dari sulitnya para penderita rabun jauh untuk melihat objek yang letaknya jauh, sering sekali muncul gejala-gejala tertentu, seperti :

1. Sakit kepala

2. Mata lelah karena mata berkerja secara berlebihan

3. Sering mengedipkan mata

4. Sering mencipitkan mata saat melihat benda yang letaknya jauh

5. Sering mengucek mata

6. Sering sekali tidak menyadari keberadaan objek yang letaknya jauh

Apa Itu Hipermetropi?

Rabun dekat atau hipermetropi adalah kelainan refraksi mata dimana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh di belakang retina. Cacat mata hipermetropi disebabkan oleh bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kecil.

Penderita refraksi ini tidak dapat membaca pada jarak yang normal (30 cm), karena itu penderita rabun dekat harus menjauhkan bahan bacaannya agar dapat membaca dengan jelas. Penderita rabun dekat juga akan sulit untuk melakukan berbagai kegiatan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi.

Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan kacamata lensa sferis positif (cembung).

Faktor-faktor Peningkat Risiko Hipermetropi

Adapun faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang menderita rabun dekat, ialah :

1. Memiliki orangtua yang menderita hipermetropi

2. Berusia di atas 40 tahun

3. Menderita diabetes, kanker di sekitar mata, gangguan pada pembuluh darah di retina, atau sindrom mata kecil (microthalmia)

Gejala Hipermetropi

Penderita rabun dekat akan mengalami gejala berikut ini :

1. Penglihatan tidak fokus ketika melihat suatu objek yang dekat

2. Harus menyipitkan mata agar bisa melihat sesuatu lebih jelas

3. Mata terasa tegang, sakit atau terbakar

4. Mata lelah atau sakit kepala usai melihat pada jarak dekat dalam waktu lama

Komplikasi Hipermetropi

Rabun dekat yang tidak cepat ditangani dapat menyebabkan beberapa kondisi, seperti :

1. Mata juling (kondisi dimana tidak sejajarnya posisi kedua mata)

2. Mata lelah (hal ini terjadi akibat dari terlalu seringnya menyipitkan mata)

3. Mata malas (keadaan dimana salah satu mata lebih dominan daripada mata yang lain)

Tips Merawat Kesehatan Mata

Walaupun rabun jauh dan rabun dekat tidak dapat dicegah, namun ada beberapa cara yang  bisa dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan mata dan penglihatan, yaitu:

1. Memeriksa mata secara rutin.

2. Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang.

3. Saat membaca ataupun menonton, gunakanlah penerangan yang baik.

4. Menggunakan kacamata hitam saat terpapar sinar matahari langsung.

5. Menggunakan kacamata yang tepat.

6. Menggunakan pelindung mata ketika melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, seperti mengecat, memotong rumput, atau saat bersinggungan dengaa  bahan-bahan kimia.

7. Mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah, bila menderita diabetes dan hipertensi.

8. Berhenti merokok.

Itulah informasi seputar miopi dan hipermetropi, semoga bermanfaat.

Editor : -

Tag : #kelainan refraksi mata    #miopi    #kesehatan    #hipermetropi   

BACA JUGA

BERITA TERBARU