Menghitung Waktu yang Tepat Mengganti Oli Motor dan Bahayanya jika Diabaikan

Sebuah motor wajib diganti olinya apabila telah menempuh jarak 2500-300 km perjalanan. (Foto: iStock/ Supersmario)

PARBOABOA, Jakarta – Proses penggantian oli pada kendaraan bermotor, merupakan kegiatan yang wajib dilakukan pengguna kendaraan, pasalnya apabila oli tidak rutin diganti dapat menyebabkan gangguan pada mesin sehingga bisa menimbulkan bahaya yang fatal.

Menurut laman Suzuki, sebuah perusahaan kendaraan bermotor, sebuah motor wajib diganti olinya apabila telah menempuh jarak 2500-300 km perjalanan.

Namun, bagi motor yang jarang dipakai, juga harus diganti secara rutin, akan tetapi motor yang jarang digunakan atau lama disimpan harus mengganti oli sesuai dengan periode penyimpanan, yaitu setiap 6-12 bulan.

Penggantian tersebut diharuskan meskipun jarang digunakan, karena setelah masuk ke dalam mesin, oli akan tercampur dengan komponen mesin, dan bisa jadi diantaranya adalah kerak, bubuk gram dan lainnya.

Dampak Tidak Sering Mengganti Oli Motor

Tidak mengganti oli mesin pada motor secara berkala dapat menimbulkan beberapa masalah dan bahaya bagi kendaraan.

Berikut adalah beberapa risiko dan bahaya yang dapat timbul akibat tidak mengganti oli mesin secara rutin:

1. Penggunaan oli yang terkontaminasi: Seiring waktu, oli mesin dapat terkontaminasi oleh partikel debu, kotoran, logam, dan zat-zat lainnya. Ini dapat mengakibatkan pelumasan yang kurang efektif, mengakibatkan gesekan berlebihan dan keausan pada komponen mesin.

2. Kinerja mesin yang buruk: Oli mesin yang terlalu kotor atau sudah terlalu lama dapat mengakibatkan penurunan kinerja mesin. Ini termasuk pengurangan tenaga, peningkatan konsumsi bahan bakar, dan suara mesin yang tidak normal.

3. Overheating mesin: Oli mesin memiliki peran penting dalam mengatur suhu mesin dengan mengangkut panas dari komponen mesin yang panas. Ketika oli terlalu kental atau terlalu kotor, kemampuannya untuk mendinginkan mesin dapat terhambat, yang dapat menyebabkan overheating atau kerusakan pada komponen mesin.

4. Kerusakan komponen mesin: Dapat menyebabkan keausan yang lebih cepat pada komponen mesin, seperti piston, cincin piston, dan bearing. Ini dapat mengakibatkan kerusakan serius pada mesin dan biaya perbaikan yang tinggi.

5. Kegagalan mesin: Jika oli mesin tidak diganti dalam jangka waktu yang sangat lama dan mesin terus digunakan, hal ini dapat menyebabkan kegagalan mesin total, yang memerlukan penggantian mesin atau perbaikan yang sangat mahal.

Untuk menghindari risiko dan bahaya ini, penting untuk mengikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh produsen motor, termasuk penggantian oli mesin secara rutin.

Editor: Atikah Nurul Ummah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS