PARBOABOA - Radio telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern kita. Sebagai alat komunikasi yang sangat efektif, radio memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima informasi jarak jauh dengan cepat dan mudah.
Namun, tahukah kamu siapa penemu radio pertama dan bagaimana perkembangannya hingga menjadi teknologi yang kita kenal saat ini?
Radio merupakan teknologi yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirimkan sinyal dan menghasilkan suara. Gelombang ini menjalar melalui udara dan ruang sehingga memungkinkan komunikasi jarak jauh yang efektif.
Radio menjadi perangkat elektronik yang sangat populer pada era 90-an hingga 2000-an, termasuk di Indonesia, dan kini masih tetap relevan dengan adanya berbagai platform radio online.
Bagi kamu yang penasaran siapa penemu radio pertama kali dan sejarah perkembangannya, yuk simak terus penjelasan yang telah Parboaboa rangkum dari berbagai sumber!
Penemu Radio
Penemu radio berasal dari negara Italia, yakni seorang ilmuan yang bernama Guglielmo Marconi. Ia lahir pada tahun 1878 di Bologna, Italia, dengan ayaj bernama Giuseppe Marconi dan ibu bernama Annie Jameson.
Ayah Guglielmo memiliki gelar tuan tanah yang membuat keluarganya hidup dalam kemakmuran. Guglielmo kemudian melanjutkan pendidikannya di Livorno Institute of Technology dan University of Bologna dengan dibimbing oleh seorang dosen.
Saat berusia 20 tahun, ia sudah melakukan eksperimen yang diprakarsai oleh Heinrich Hertz. Ia melakukan penelitian dan eksperimen terhadap gelombang elektromagnetik yang dapat digunakan untuk mengirimkan pesan melalui udara.
Berkat karyanya, Guglielmo dikenal sebagai pencipta teknologi komunikasi nirkabel jarak dekat dan penemuannya telah memberikan sumbangan bersejarah bagi peradaban manusia.
Pada tahun 1898, Guglielmo Marconi memperkenalkan perangkat radio yang menjadi penemuan penting pada zamannya. Sebelumnya, manusia hanya mengirimkan pesan melalui jaringan kabel atau kabel tembaga seperti halnya telegram.
Dengan mengacu pada teori dan eksperimen Heinrich Hertz, Guglielmo Marconi mencoba membuat terobosan baru dengan menciptakan alat komunikasi nirkabel, yaitu radio.
Guglielmo Marconi berhasil mengirim pesan dari Inggris melintasi Samudra Atlantik hingga mencapai Newfoundland, Kanada. Penemu radio tersebut mendatangkan manfaat besar bagi peradaban manusia. Terbukti dari kemampuan radio tersebut untuk memantau kecelakaan kapal S.S. Republik yang tenggelam pada tahun 1909.
Sejarah Radio dan Perkembangannya dari Masa ke Masa
1. Sejarah Awal Penggunaan Radio
Pada mulanya, evolusi radio bermula dari penemuan gramofon atau phonograph oleh Thomas Alfa Edison pada tahun 1877, yang dianggap sebagai tokoh ilmuwan paling berpengaruh pada masa itu.
Helmholtz Hertz dan James Clerk Maxwell kemudian meneliti fenomena elektromagnetik dan kemudian berhasil menemukan gelombang radio. Mereka menyimpulkan bahwa gelombang radio dapat merambat melalui benda berbentuk bulat dan pada tahun 1887, Heinrich Hertz berhasil menemukan cara untuk mengirim dan menerima gelombang radio.
Radio ditemukan pada tahun 1901 oleh fisikawan bernama Guglielmo Marconi. Ia melakukan penelitian tentang gelombang radio dan berhasil mengirim dan menerima sinyal menggunakan alat penerima.
Marconi mengirim sinyal titik dan garis lewat pemancar dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Hasil eksperimennya ini membuatnya diakui sebagai penemu radio pertama kali.
2. Sejarah Radio Pada Masa perang
Manfaat radio sangat dirasakan pada jaman dahulu, khususnya pada masa perang. Radio berfungsi sebagai alat komunikasi sektor maritim untuk mengirim pesan telegraf dengan memakai sandi morse.
Pesan telegraf berupa titik dan garis dikirimkan antara kapal dan darat. Salah satu contoh penggunaan radio yang sangat tepat adalah penggunaan radio oleh angkatan laut Jepang pada masa Perang Dunia II.
Selama Perang Dunia II, kedua belah pihak yang sedang berperang menggunakan radio untuk mengirimkan perintah dari rantai komando tertinggi ke seluruh pasukan di medan perang.
Sejarah radio di Indonesia memegang peranan penting dalam perkembangan alat komunikasi tradisional. Perkembangan radio juga memungkinkan untuk pencarian koordinat pesawat dan kapal yang menggunakan radar.
2. Sejarah Radio Am (Amplitude Modulation)
Radio AM, atau yang juga dikenal sebagai Amplitude Modulation, merupakan jenis radio yang menggunakan prinsip modulasi gelombang radio dan audio yang memiliki amplitude konstan.
Akan tetapi, proses modulasi mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896, Marconi mendapat hak paten untuk telegraf nirkabel dengan dua sirkuit. Meskipun saat itu sinyal hanya dapat ditransmisikan pada jarak dekat, namun ini menjadi awal perkembangan teknologi radio.
Radio AM awalnya hanya digunakan untuk keperluan telegram nirkabel saja. Reginald Aubrey Fessenden menjadi orang pertama yang melakukan siaran radio dengan menggunakan suara manusia pada 23 Desember 1900 lalu. Siaran tersebut dilakukan dengan jarak 50 mil dari Cobb Islans ke Arlington, Virginia.
Meskipun saat ini radio AM masih digunakan, namun tidak sebanyak dulu untuk siaran radio komersial karena kualitas suaranya yang buruk.
3. Radio FM
Prinsip kerja radio FM mirip dengan radio AM, yakni dengan memodulasi gelombang radio menggunakan gelombang audio. Namun, pada radio FM, modulasi menyebabkan perubahan frekuensi pada gelombang radio. Perkembanag radio FM ini merupakan penyempurnaan dari radio AM yang dikembangkan sebelumnya.
4. Radio Internet
Perkembangan internet membawa perubahan dalam metode transmisi sinyal analog yang biasa digunakan oleh radio konvensional. Radio jenis ini beroperasi dengan mentransmisikan gelombang suara melalui internet.
Prinsip kerja radio internet mirip dengan radio konvensional, yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinu. Sistem ini memungkinkan siaran radio terdengar di seluruh penjuru dunia yang memiliki akses internet
Di Indonesia, stasiun radio terestrial biasanya menggabungkan radio internet dengan sistem radio analog untuk memperluas jangkauan siarannya.
5. Radio Satelit
Radio satelit mengirimkan gelombang audio melalui sinyal digital yang terdiri dari kode biner 0 dan 1, berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinu. Sinyal tersebut kemudian disiarkan melalui satelit untuk mencakup daerah jangkauan yang lebih luas.
Namun, siaran radio satelit hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang dapat menerjemahkan sinyal terenkripsi.
6. Radio Berdefenisi tinggi (HD radio)
Radio definisi tinggi atau yang dikenal sebagai radio digital, bekerja dengan penggabungan sistem digital dan analog. Dengan demikian, dua stasiun digital dan analog dapat berbagi frekuensi yang sama, meningkatkan efisiensi dan memungkinkan siaran banyak konten pada posisi yang sama.
Kualitas suara yang dihasilkan oleh radio digital sama jernihnya dengan radio satelit. Namun, untuk menerima siaran radio digital, pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.
Demikianlah informasi seputar penemu radio dan sejarah perkembangannya dari masa ke masa. Hingga saat ini, radio masih memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia, meskipun telah hadir teknologi canggih seperti internet dan ponsel.
Editor: Juni Sinaga