Trihari Suci Menjelang Paskah: Penyaliban Yesus dan Makna Jumat Agung

Peringatan Jumat Agung (dok Kompas.com)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Setelah menjalani Kamis Putih, umat Kristen dan Katolik akan sampai pada hari kedua dalam Trihari Suci yaitu Jumat Agung. Jumat Agung merupakan hari peringatan penyaliban Yesus Kristus.

Dalam Kamis Putih umat mengenang perjamuan terakhir Yesus dan pembasuhan kaki kedua belas murid. Sedangkan dalam Jumat Agung umat Kristiani akan mengenang kesengsaraan Yesus sebelum disalibkan di Bukit Golgota demi penebusan umat-Nya.

Jumat Agung juga dikenal sebagai Jumat Hitam, Jumat Agung, atau Jumat Suci, yang tahun ini peringatannya jatuh pada 15 April 2022. Jumat Agung adalah salah satu hari penting dalam kalender Kristen. Hari ini merupakan puncak pelayanan Yesus di dunia.

Penyaliban Yesus Kristus

Sebelum ditangkap, Yesus dan murid-murid-Nya sampai di Taman Getsmani. Disana Ia berdoa sebanyak 3 kali dan meminta murid-muridnya untuk berjaga, namun mereka tertidur (Matius 26:36-46).

Setelah Yesus berdoa, datanglah Yudas Iskariot murid Yesus yang telah berhianat dan serombongan orang yang disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi untuk menangkap-Nya. Penangkapan Yesus ini tertulis dalam Matius 26:47-56.

Setelah ditangkap, Yesus kemudian dibawa ke hadapan Imam Besar, Kayafas. Mereka yang menginginkan Yesus dihukum mati, kemudian mencari saksi-saksi palsu agar mereka dapat menghukum-Nya. Namun dari keseluruhan saksi tersebut, mereka tidak menemukan kesalahan apapun dalam Yesus (Matius 26:57-68).

Kemudian Yesus dibawa menghadap Wali Negeri, Pontius Pilatus. Pilatus akhirnya memutuskan Yesus harus diadili dan dihukum mati, meskipun mereka tak menemukan kesalahannya (Matius 27:11-31).

Hari penyaliban pun Tiba. Yesus diperlakukan dengan begitu rendah, mahkota duri ditaruh di atas kepala-Nya, sebatang buluh diletakkan pada tangan kanan-Nya, lalu orang mengejek Yesus, meludahi-Nya, dan memukul kepala Yesus dengan buluh tersebut (Matius 27:27-31).

Yesus kemudian dipukuli, dipaksa untuk memikul salib kayu yang berat ke Gunung Golgota atau tempat tengkorak dengan banyak orang yang mencemooh. Disanalah Yesus disalibkan bersama dua orang penjahat. Kaki tangan-Nya dipakukan pada salib dan digantung sampai mati.  Ada banyak sekali hujatan yang Yesus terima dari orang-orang yang melihatnya di atas kayu salib (Matius 27:32-44).

Yesus pun wafat di atas kayu salib, setelah menyerahkan nyawa-Nya ke tangan Bapa-Nya. Dengan menyerahkan Nyawa-Nya di salib, Kristus menggenapi nubuat para nabi tentang Mesias yang diutus Allah. Mayat Yesus kemudian dikuburkan di sebuah kuburan bukit batu yang baru digali dan ditutup dengan batu besar.

Makna Penyaliban Yesus

Yesus menyerahkan dirinya mati di kayu salib sebagai bukti kasih kepada umatnya, dimana dengan kematian-Nya, Ia menebus dosa manusia. Penebusan Inilah yang memulihkan hubungan manusia dengan Allah yang telah lama terputus karena dosa.

Selamat merayakan Jumat Agung untuk semua umat Kristen dan Katolik.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS