PMI Tak Digaji, Kemlu: Paling Banyak Terjadi di Arab Saudi dan Malaysia

Arab Saudi dan Malaysia menjadi negara paling banyak dituju oleh pekerja migran Indonesia (PMI). (Foto: Direktorat Jenderal Imigrasi)

PARBOABOA, Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut jika kasus pekerja migran Indonesia (PMI) yang tidak digaji paling banyak terjadi di Arab Saudi dan Malaysia.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan BHI Kemlu, Judha Nugraha pada Jumat, 4 Agustus 2023.

Dia tak mengungkapkan secara spesifik terkait jumlah pasti WNI yang tidak digaji, tapi Judha memastikan jika kasus tersebut kerap terjadi di dua negara tersebut.

Menurutnya, alasan dari PMI rentan mengalami eksploitasi adalah karena tidak memiliki dokumen resmi dan masuk ke negara tujuan dengan menggunakan cara-cara ilegal atau tidak sesuai prosedur.

Judha mengatakan, Arab Saudi dan Malaysia memiliki jumlah komunitas warga negara Indonesia terbesar dan terbanyak PMI yang bekerja di sektor domestik.

Di samping itu, berdasarkan data milik Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), tercatat jika Arab Saudi dan Malaysia menjadi negara paling banyak dituju oleh PMI non prosedural maupun tanpa dokumen resmi.

Adapun alasan terpilihnya Arab Saudi sebagai negara tujuan adalah karena hanya membutuhkan visa umrah atau visa ziarah.

Sedangkan Malaysia, lanjutnya, memiliki banyak pintu masuk perbatasan dengan Indonesia. Oleh karena itu, PMI mudah untuk masuk tanpa dokumen resmi.

Dalam kesempatan yang sama, Judha menuturkan bahwa masalah keimigrasian warga Indonesia di luar negeri yang memiliki dokumen resmi maupun tidak menjadi kasus paling banyak terjadi jika dibandingkan kasus lainnya, seperti masalah haji dan umrah, ketenagakerjaan, penyanderaan, dan perdagangan orang.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS