Apakah Psoriasis Berbahaya? Kenali Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Cara Perawatan di Rumah

Ilustrasi seseorang yang menderita proriasis (Foto: Freepik/@freepik)

PARBOABOA – Psoriasis adalah kondisi kulit kronis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat saja, lebih dari 8 juta orang mengidap penyakit ini, seperti dilansir dari laporan Medical News Today, dikutip Sabtu (26/08/2023).

Meskipun tidak mengancam jiwa, psoriasis bisa memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup seseorang. Mengapa demikian?

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti plak kulit merah dengan sisik putih atau perak yang terasa gatal, bahkan terkadang menyebabkan sensasi terbakar.

Ketidaknyamanan fisik ini hanya sebagian dari persoalan, karena psoriasis juga memiliki dampak psikologis. Rasa malu atau rendah diri dapat muncul akibat penampilan fisik yang berubah akibat penyakit ini.

Orang-orang dengan psoriasis mungkin merasa sadar diri dan menghindari situasi sosial karena kekhawatiran tentang pandangan orang lain terhadap kondisi kulit mereka.

Persoalan lainnya adalah tidak ada obat yang menyembuhkan sepenuhnya. Namun, mengidentifikasi pemicunya, menjalani pengobatan, dan mengadopsi perubahan gaya hidup dapat secara signifikan membantu dalam mengelola gejala penyakit ini.

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit kulit kronis ini? Pembasan selengkapnya langsung simak pada ulasan di bawah ini.

Pengertian Psoriasis

Ilustrasi penyakit psoriasis (Foto: Freepik/marypoly)

Dilansir dari buku Dermatologi, oleh Robin Graham-Brown dan Tony Burn, Penerbit Erlangga. Psoriasis adalah penyakit dari salah satu jenis peradangan kulit yang sering terjadi.

Tercatat hingga 2% dari penduduk di negara-negara Barat pernah menderita peradangan pada kulit selama hidupnya.

Daerah-daerah seperti India, Timur Jauh, dan beberapa wilayah di Afrika juga sering mengalami kelainan ini.

Penderita kulit bersisik umumnya memiliki lesi seumur hidup. Hingga kini penyebab kulit bersisik ini belum sepenuhnya terungkap.  Faktor genetik memiliki pengaruh yang signifikan, terutama pada remaja dan awal dewasa.

Beberapa peneliti juga berpendapat bahwa stres memiliki potensi untuk memicu atau memperburuk kondisi tersebut.

Jenis-Jenis Psoriasis Beserta Gejalanya

Ilustrasi jenis penyakit psoriasis (Foto: Freepik/brgfx)

Jenis penyakit psoriasis adalah jenis penyakit tingkat gejala, lokasi dan keparahannya bervariasi. Beberapa contoh di antaranya sebagai berikut:

1. Psoriasis Plak

Gangguan jenis kulit ini merupakan jenis penyakit kulit yang paling umum. Bercak ini sering kali ditutupi dengan sisik atau plak berwarna perak keputihan dan seringkali lebih parah pada kulit berwarna. Plak ini umumnya ditemukan di siku, lutut, dan kulit kepala.     

2. Psoriasis Gutata

Psoriasis Gutata biasanya terjadi pada masa kanak-kanak, biasanya menimbulkan bintik-bintik kecil berwarna merah muda atau ungu. Area tubuh, lengan, dan kaki umumnya menjadi tempat munculnya penyakit kulit ini. 

3. Psoriasis Pustular

pustular psoriasis adalah jenis penyakit lebih sering terjadi pada orang dewasa. 

Penyakit ini menyebabkan melepuh berwarna putih berisi nanah dan area luas berwarna merah atau ungu tergantung warna kulit meradang. 

Ini bisa tampak sebagai warna ungu yang lebih pekat pada warna kulit yang lebih gelap. 

Jenis penyakit kulit ini biasanya terlokalisasi di area yang lebih kecil di tubuh Anda, seperti tangan atau kaki, namun bisa meluas.

4. Psoriasis Inversa (Terbalik)

Jenis penyakit kulit bersisik ini  menyebabkan area terang pada kulit merah, berkilau, dan meradang. Bercak tersebut berkembang di bawah ketiak atau payudara, di selangkangan, atau di sekitar lipatan kulit di alat kelamin Anda.

5. Psoriasis Eritrodermik (eritroderma)

Jenis ini biasanya memiliki tingkat keparahan yang tinggi.

Bentuk ini sering kali menutupi sebagian besar tubuh Anda sekaligus. Kulit hampir tampak terbakar sinar matahari. 

Sisik yang berkembang seringkali terkelupas menjadi beberapa bagian atau lembaran besar. 

Tidak jarang Anda mengalami demam atau sakit parah akibat penyakit kulit ini.

6. Psoriasis Arthritis

Selain peradangan pada kulit, umumnya menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada sendi.

Kelainan ini dapat mempengaruhi berbagai sendi di tubuh. Meskipun tidak mengakibatkan kelumpuhan, variasi ini dapat menyebabkan kaku dan kerusakan sendi yang berkembang seiring waktu. 

Oleh karena itu, risiko menderita deformitas permanen pada sendi menjadi lebih tinggi.

Kadang-kadang, gejala penyakit psoriasis sulit dibedakan dengan infeksi jamur. Namun, ketika diperhatikan lebih cermat, terdapat beberapa perbedaan khas antara keduanya.

Karakteristik utamanya adalah munculnya sisik dengan warna keperakan, sementara pada bercak yang disebabkan oleh infeksi jamur, sisik semacam ini tidak hadir.

Di samping itu, area tengah dari lesi akibat infeksi jamur cenderung sembuh, sementara tepian masih tampak aktif dan mungkin mengalami gatal. Hal ini juga dikenal dengan sebutan proses penyembuhan pusat.

7. Psoriasis kuku

Kelainan pada kuku sering didapatkan, dan merupakan petunjuk diagnosis yang penting apabila lesi pada kulit hanya ada beberapa, atau tidak khas. Pada jenis artropatik, perubahan pada kuku hampir selalu terjadi.

Terdapat dua kelainan yang dapat terjadi bersama-sama maupun sendiri-sendiri, yaitu lekukan (pitting) dan onikolisis.

Cekungan-cekungan pada kuku relatif besar dan tidak teratur, berbeda dengan yang terdapat pada alopesia areata.

Onikolisis (terangkatnya lempengan kuku) pada awalnya menimbun daerah kemerahan yang gelap yang dikelilingi bagian yang berwarna merah muda seperti warna ikan salmon (salmon pink).

Tetapi kemudian warna kuku berubah menjadi coklat atau kuning. Sakit kadang-kadang bisa dirasakan pada kelainan kuku ini, terutama pada onikolisis. Gejala ini juga bisa muncul tanpa adanya tanda-tanda lainnya.

Kadang-kadang perubahan pustular terjadi pada ujung-ujung jari dan dasar kuku (kadang-kadang disebut dengan akrodermatitis kontinua). Perubahan yang serupa dapat menyertai pustulosis

8. Psoriasis Kulit Kepala

Sudah umum terjadi dalam banyak kasus, kulit kepala bisa menjadi area yang terpengaruh, bahkan bisa menjadi satu-satunya area yang terkena.

Kadang-kadang sulit untuk dapat membedakan antara gangguan kulit  pada kulit kepala dengan dermatitis seboroik berat, umumnya lebih tebal.

Sebagai pegangan utama, apabila Anda dapat merasakan lesi yang terdapat pada kulit kepala sekaligus melihatnya, maka kelainan itu kemungkinan adalah psoriasis.

Lesi-lesi bervariasi dari hanya satu atau dua plak sampai berupa suatu lembaran skuama yang tebal yang menutupi seluruh permukaan kulit kepala.

Terkadang, skuama (lapisan kulit mati) dapat menjadi sangat tebal dan terperangkap dalam gumpalan besar yang menempel pada rambut, kondisi ini dikenal sebagai "pitiriasis amiantacea." Pada gangguan kulit kepala yang parah, juga bisa mengakibatkan sementara kerontokan rambut.

Penyebab Psoriasis

Ilustrasi penyakit psoriasis (Foto: Freepik/tescka1)

Sebenarnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun, kemungkinan psoriasis adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh berperan dengan adanya sel darah putih yang disebut limfosit T (sel T), bertugas untuk mengenali dan melawan benda asing seperti virus atau bakteri. Namun, terkadang terjadi kesalahan, di mana sel T justru menyerang sel-sel tubuh yang sehat, seolah-olah melawan luka atau infeksi.

Hasil dari serangan ini adalah produksi sel-sel kulit baru yang lebih sering dari biasanya. Akibatnya, sel-sel kulit yang berlebihan menumpuk di permukaan kulit. Karena mekanisme ini, seringkali diklasifikasikan sebagai penyakit autoimun.

Selain itu, faktor genetik juga berperan dalam kekebalan tubuh. Penelitian telah mengungkapkan bahwa orang dengan jenis gen tertentu cenderung lebih rentan.

Namun, perlu dicatat bahwa ini tidak berlaku untuk semua orang. Beberapa orang mungkin mengalami tanpa adanya gen-gen tersebut, sementara yang lain mungkin memiliki gen-gen yang terkait namun tidak mengalami gejala penyakit.

Gejala Psoriasis

Gejala pada penyakit kulit ini bervariasi tergantung pada jenisnya, namun pada umumnya dicirikan oleh kulit yang bersisik, mengalami penebalan, serta rasa gatal. 

Gejala ini mungkin berlangsung selama beberapa minggu, menghilang untuk sementara, dan kemudian kembali muncul.

Faktor Risiko Psoriasis

Faktor-faktor yang meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit kulit psoriasis adalah mencakup hal-hal berikut ini:

1. Riwayat Keluarga: Bila orang tua Anda memiliki penyakit kulit, risiko Anda mengalami kondisi serupa akan lebih tinggi.

2. Infeksi Virus dan Bakteri: Orang yang sering mengalami infeksi, terutama infeksi radang tenggorokan, lebih rentan terhadap kondisi ini.

3. Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemungkinan tubuh terkena penyakit.

4. Obesitas: Obesitas dapat memicu peradangan dalam tubuh. Lesi pada gangguan kulit ini juga cenderung berkembang di area lipatan kulit.

5. Merokok: Merokok tidak hanya meningkatkan risiko munculnya kondisi ini, tetapi juga memperburuk kondisi ini karena kandungan nikotin dan tembakau yang memicu peradangan.

Selain itu, penyakit kulit autoimun ini, dapat dipicu oleh kondisi-kondisi berikut:

  • Luka pada Kulit: Lecet atau gigitan serangga pada kulit bisa memicu munculnya kondisi ini.
  • Konsumsi Alkohol Berlebihan: Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit.
  • Perubahan Hormon: Perubahan hormon drastis, terutama pada wanita selama masa puber atau menopause, dapat memicu kemunculan gejala.
  • Obat-obatan: Minum obat-obatan tertentu seperti lithium, antimalaria, anti radang, dan beta blocker bisa menjadi faktor pemicu.
  • Perubahan Cuaca Ekstrem: Perubahan cuaca yang ekstrem juga dapat memicu gejala.

Komplikasi Psoriasis

Psoriasis adalah jenis penyakit yang dapat mengakibatkan komplikasi serius jika gejalanya tidak diobati tepat waktu.

Salah satu komplikasi umum adalah penyebaran gejala kondisi ini ke area tubuh lainnya.

Selain itu, beberapa orang juga bisa mengalami komplikasi dalam bentuk radang sendi yang disebut arthritis. Gejala meliputi pembengkakan, kaku, dan nyeri, terutama di sendi tangan. Komplikasi lainnya melibatkan:

  • Hipertensi
  • Diabetes tipe 2
  • Penyakit ginjal         
  • Sindrom metabolik (termasuk hiperglikemia, dislipidemia, dan obesitas)
  • Penyakit autoimun lainnya

Dalam kasus yang lebih parah, komplikasi pada penyakit kulit ini dapat mempengaruhi organ dalam tubuh, seperti jantung. Ini terjadi ketika peradangan kulit memfasilitasi masuknya zat proinflamasi ke dalam aliran darah.

Peradangan dalam pembuluh darah dapat menyebabkan aterosklerosis, dimana penumpukan plak pada dinding arteri mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. 

Ini menghambat aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner atau serangan jantung.

Pengobatan Psoriasis

Ilustrasi ppengobatan psoriasis (Foto: Freepik/wirestock)

Psoriasis adalah penyakit yang tidak memiliki obat dan tidak dapat menyembuhkan secara total, tetapi pengobatan dapat membantu mengontrol gejalanya.

1. Obat Oles

Obat oles yang sering diresepkan meliputi:

  • Kortikosteroid: Digunakan untuk mengurangi peradangan dan gatal. Dosisnya disesuaikan dengan lokasi dan tingkat keparahan gejala.
  • Retinoid: Turunan vitamin A untuk meredakan peradangan, tapi perlu perhatian terhadap paparan sinar matahari.
  • Anthralin: Membantu menghambat pertumbuhan sel kulit dan mengurangi sisik.
  • Asam Salisilat: Mengelupaskan sel kulit mati dan mengurangi kerak.
  • Analog Vitamin D: Menyebabkan pertumbuhan sel kulit melambat.
  • Inhibitor Calcineurin: Mengurangi peradangan dan plak.
  • Tar Batubara: Mengurangi kerak, gatal, dan peradangan. Tersedia dalam berbagai bentuk.

2. Obat Minum atau Suntikan

Untuk kasus yang lebih parah, obat minum atau suntikan mungkin diperlukan. Obat-obatan yang mungkin diresepkan meliputi methotrexate, obat biologis, dan cyclosporine.

Suntik psoriasis adalah salah satu metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi gejala. Suntikkan bisa berupa agen biologis, seperti inhibitor TNF-α (Tumor Necrosis Factor-alpha), interleukin-17 (IL-17) atau interleukin-23 (IL-23).

Perawatan Rumahan Psoriasis

Dalam merawat kondisi kulit ini di rumah, perlu diingat bahwa penyakit ini tidak dapat sembuh sepenuhnya. Meskipun demikian, dengan kombinasi pengobatan medis dan perawatan rumahan, Anda dapat meredakan penyakit ini serta mencegah gejala yang muncul. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Rutin Mandi
  • Berjemur di Bawah Sinar Matahari Pagi
  • Menghindari Alkohol
  • Lidah Buaya
  • Suplemen Minyak Ikan
  • Pantangan Makanan

Jika gejala sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Tetaplah berkomunikasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan solusi terbaik yang sesuai dengan masalah Anda.

FAQ – Penyakit Psoriasis

  • Psoriasis menular lewat apa?

Kondisi ini tidak termasuk penyakit yang menular, jadi Anda tidak perlu khawatir tentang penularannya dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik atau benda-benda sehari-hari.

  • Apakah psoriasis kulit bisa sembuh?

Kondisi kulit ini bisa dikelola dan gejalanya dapat dikurangi melalui perawatan yang tepat, tetapi dalam banyak kasus, kondisi ini tidak memiliki penyembuhan permanen.

  • Apa perbedaan antara psoriasis dan eksim?

Kondisi ini disebabkan oleh gangguan autoimun, menyebabkan plak merah dengan sisik putih. Eksim adalah reaksi alergi atau genetik, membuat kulit meradang, gatal, dan kering.

  • Apa penyebab psoriasis?

Psoriasis disebabkan oleh gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel kulit sehat, memicu pertumbuhan cepat dan berlebihan dari sel-sel kulit, yang menghasilkan plak merah dengan sisik putih.

  • Apa saja pengobatannya?

Pengobatan psoriasis meliputi krim topikal, fototerapi, obat oral, obat biologis, dan perubahan gaya hidup.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS