PARBOABOA – Pernahkah Anda terlibat konflik dengan seseorang, namun secara tiba-tiba ia bersikap acuh dan kerap mengabaikanmu? Tidak hanya bersikap dingin, bahkan untuk berkontak mata saja ia enggan. Hal itu disebut dengan silent treatment.
Silent Treatment adalah perilaku seseorang yang menolak berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Hal ini kerap ditemui dalam sebuah hubungan, baik itu pasangan, teman, dan anggota keluarga.
Dalam kondisi tertentu, kelakuan seperti ini dapat bertahan lama dan tentu tidak baik dalam hubungan sosial seseorang. Meskipun demikian, tidak semua orang akan bersikap dingin seperti itu karena konflik. Korban perundungan juga pada umumnya mengalami hal yang serupa.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu silent treatment, kamu dapat menyimak ulasan selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Silent Treatment?
Silent treatment adalah istilah dalam bahasa Inggris yang mengacu pada perilaku seseorang yang secara sengaja berhenti berbicara atau memberikan respons kepada orang lain sebagai bentuk ekspresi ketidaksetujuan atau kemarahan. Ini bisa digunakan sebagai taktik pasif-agresif untuk menghukum atau mengendalikan orang lain.
Perilaku ini seringkali dianggap tidak sehat dalam hubungan interpersonal karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan, kecemasan, dan konflik yang lebih besar. Bagi pelaku silent treatment, disarankan untuk membicarakannya secara terbuka dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Mengutip HealthLine, arti silent treatment adalah reaksi spontan seseorang ketika merasa marah, frustrasi, atau kewalahan untuk menghadapi suatu masalah yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata, sehingga memilih untuk diam.
Sedangkan menurut Psych Central, silent treatment artinya bentuk pengucilan seseorang dan alat yang umum digunakan untuk menciptakan jarak kepada individu tertentu. Baik itu karena sebuah konflik ataupun kekecewaan.
Perilaku dingin tersebut pada umumnya diaplikasikan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Bisa saja sebagai peringatan akan ketidaksukaan terhadap orang lain, atau sebagai bentuk permintaan respon akan suatu peristiwa. Misalnya, wanita yang memilih diam karena pasangannya lupa akan hari jadi mereka.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa silent treatment artinya perilaku dingin seseorang yang dengan sengaja dilakukan untuk menarik diri dari interaksi atau bahkan menolak terlibat lebih jauh dari suatu persoalan.
Salah satu cara yang paling umum untuk mengekspresikan rasa tidak suka atau marah dalam sebuah hubungan adalah dengan memberikan perlakuan diam.
Namun, meskipun mungkin tampak seperti cara yang mudah untuk menyelesaikan masalah, perlakuan diam sebenarnya tidak sehat dan dapat memperburuk situasi.
Ciri Ciri Silent Treatment
Berikut adalah beberapa ciri-ciri silent treatment:
- Tidak merespons percakapan
Orang yang memberikan perlakuan diam akan mengabaikan atau tidak merespons ketika diajak bicara oleh orang lain, meskipun orang tersebut sudah berusaha untuk berkomunikasi dengan baik.
Ketidakmampuan mereka merespons percakapan merupakan cara pasif-agresif untuk menunjukkan ketidaksetujuan atau ketidakpuasan pada seseorang.
- Menghindari kontak mata
Orang yang memberikan perlakuan diam mungkin akan menghindari kontak mata dengan orang lain atau mengalihkan pandangan matanya ketika berada di dekat orang tersebut.
Mereka mungkin menatap ke arah yang berbeda atau sengaja tidak memperhatikan keberadaan orang tersebut. Ini adalah tanda ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan, dan dapat memberikan sinyal kepada orang lain bahwa mereka diabaikan.
- Menunjukkan ekspresi wajah dingin atau kesal
Orang yang memberikan perlakuan diam mungkin menunjukkan ekspresi wajah yang dingin, kesal atau jengkel ketika berada di dekat orang lain. Mereka mungkin menggeram atau memutar mata saat berbicara dengan orang lain atau menunjukkan ketidakpuasan pada situasi.
Ekspresi ini dapat mengekspresikan rasa sakit atau kemarahan yang mereka rasakan, tetapi mereka tidak mau mengungkapkan dengan kata-kata atau tindakan yang jelas.
- Membuat jarak fisik
Orang yang memberikan perlakuan diam mungkin akan menciptakan jarak fisik dengan orang lain, seperti duduk jauh atau berdiri di tempat yang berbeda.
Mereka mungkin menghindari orang tersebut dengan sengaja tidak berada di ruangan yang sama atau tidak duduk bersama-sama saat makan atau berkumpul. Ini adalah cara untuk menunjukkan ketidakpuasan atau kekecewaan pada orang tersebut.
- Tidak menghubungi orang tersebut
Orang yang memberikan perlakuan diam tidak akan menghubungi orang tersebut melalui telepon, email, atau media sosial. Mereka mungkin juga tidak merespon pesan atau panggilan dari orang tersebut
- Durasi yang lama
Perlakuan diam biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, kadang-kadang berminggu-minggu atau bahkan berminggu-minggu. Perilaku ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, tetapi bisa berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.
Contoh Silent Treatment
Contoh ketika pasangan Anda tiba-tiba berhenti berbicara atau memberikan respons selama berhari-hari setelah adanya perselisihan kecil atau ketidaksepakatan dalam hubungan. Pelaku silent treatment mungkin akan menghindari interaksi dan memilih untuk tidak menjawab panggilan, pesan teks, atau email dari pasangan mereka, bahkan jika pasangan tersebut mencoba untuk mencari penjelasan atau meminta maaf.
Contoh lain dari treatment kemarahan ini adalah ketika seorang atasan memutuskan untuk mengabaikan bawahan mereka setelah mendapat kritik atau umpan balik yang tidak menyenangkan, atau ketika seseorang memilih untuk tidak berbicara dengan orang tertentu dalam kelompok teman atau keluarga setelah terjadi konflik atau perselisihan.
Penyebab Silent Treatment
Ada beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan seseorang memberikan treatment kemarahan ini kepada orang lain, di antaranya:
- Kekecewaan atas tindakan atau keputusan orang lain juga bisa menjadi penyebab dari ekspresi kemarahan ini.
- Beberapa orang mungkin menggunakan treatment ini sebagai cara untuk mengendalikan atau memperkuat posisi mereka dalam hubungan.
- Orang yang mengalami masalah emosional, seperti depresi atau kecemasan, mungkin menggunakan treatment ini sebagai cara untuk melindungi diri mereka sendiri atau menghindari konfrontasi yang membuat mereka tidak nyaman.
- Beberapa orang mungkin tidak memiliki keterampilan komunikasi yang cukup untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang sehat dan produktif, sehingga mereka memilih untuk memberikan treatment kemarahan ini sebagai bentuk ekspresi emosi mereka.
Imbasnya Terhadap Kehidupan Sosial
Perlakuan diam bisa memiliki dampak negatif pada kehidupan sosial seseorang. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
Memperburuk hubungan: Silent treatment bisa memperburuk hubungan interpersonal, terutama jika digunakan terus-menerus atau tidak seimbang. Hal ini dapat membuat orang yang diberikan perlakuan diam merasa kesepian, terisolasi, dan sulit untuk memperbaiki hubungan dengan orang tersebut.
Menyebabkan stres dan ketegangan: Jika Anda diberikan perlakuan diam oleh seseorang yang penting dalam hidup Anda, hal ini bisa menyebabkan stres dan ketegangan, terutama jika hubungan tersebut sulit untuk diperbaiki atau dijaga.
Menurunkan kepercayaan diri: Perlakuan diam bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai dan merendahkan diri. Hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang dan membuatnya sulit untuk mempertahankan hubungan interpersonal yang sehat dan positif.
Menyebabkan isolasi sosial: Jika seseorang diberikan perlakuan diam secara terus-menerus, hal ini bisa menyebabkan isolasi sosial dan membuatnya sulit untuk membentuk atau mempertahankan hubungan sosial yang sehat.
Memperburuk kondisi kesehatan mental: Jika seseorang mengalami perlakuan diam secara terus-menerus, hal ini bisa memperburuk kondisi kesehatan mentalnya. Hal ini bisa menyebabkan depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Manfaat Silent treatment
Ada beberapa keadaan di mana memilih untuk diam adalah pilihan terbaik, terutama jika digunakan dengan bijak dan dengan tujuan yang positif. Berikut beberapa manfaat silent treatment yang mungkin dapat membantu dalam situasi tertentu:
Membantu untuk menghindari konflik yang lebih besar: Jika situasinya sangat panas dan sulit untuk dihadapi, bersikap acuh bisa membantu menghindari konflik yang lebih besar, karena Anda memberi diri Anda dan pihak lain waktu untuk merenung dan memikirkan kembali tindakan mereka.
Memungkinkan untuk mengatasi emosi: Kadang-kadang ketika kita marah atau kesal, kita mungkin mengucapkan kata-kata yang kasar atau melakukan tindakan impulsif yang dapat merusak hubungan. Dalam situasi seperti ini, diam bisa membantu kita untuk mengatasi emosi dan menahan diri dari tindakan atau kata-kata yang tidak diinginkan.
Membantu untuk meningkatkan kesadaran diri: Ketika Anda memberikan perlakuan diam pada seseorang, Anda memberi diri Anda waktu untuk merenung dan memikirkan kembali tindakan Anda sendiri. Hal ini bisa membantu Anda untuk meningkatkan kesadaran diri dan memperbaiki perilaku Anda di masa depan.
Membantu untuk mengembangkan empati: Saat Anda memberikan perlakuan diam pada seseorang, Anda memberikan kesempatan kepada mereka untuk merenung dan memikirkan kembali tindakan mereka sendiri. Hal ini bisa membantu mereka mengembangkan empati dan memperbaiki perilaku mereka di masa depan.
Cara Menghadapi Silent Treatment
Membalas ekspresi kemarahan dengan cara yang sama atau dengan emosi biasanya bukan solusi yang terbaik karena dapat memperburuk situasi dan memperpanjang konflik. Sebaliknya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meresponnya dengan bijaksana, antara lain:
Berbicara secara terbuka: Cobalah untuk membicarakan perasaan Anda dan mencoba mencari pemahaman atas alasan mengapa seseorang memberikan ekspresi treatment kemarahan ini kepada Anda. Ajak mereka berbicara secara terbuka dan jujur, dan dengarkan argumen mereka dengan seksama.
Bersikap bijaksana: Hindari merespons dengan amarah atau emosi yang berlebihan. Cobalah untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi situasi ini. Jangan membiarkan emosi Anda menguasai dan merusak hubungan Anda dengan mereka.
Mengambil jeda: Jika situasinya terlalu rumit atau sulit untuk dihadapi, cobalah untuk mengambil jeda sejenak dari interaksi dengan mereka. Gunakan waktu ini untuk merenung dan meredakan emosi Anda. Namun, pastikan untuk tidak membiarkan jeda ini terlalu lama karena dapat memperburuk situasi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa silent treatment tidak sehat dan bisa merusak hubungan. Jika Anda atau orang lain mengalami perilaku ini secara terus- menerus, disarankan untuk mencari bantuan dari profesional untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
Editor: Juni Sinaga