Winda | Pendidikan | 03-10-2023
PARBOABOA – Di era informasi saat ini, pengumpulan data yang tepat merupakan kunci utama untuk memperoleh hasil penelitian berkualitas. Hal ini tentunya bukan istilah yang asing lagi khususnya di kalangan para akademisi.
Mengutip dari buku "Metodologi Penelitian" karya Syafrida Hafni Sahir, teknik pengumpulan data adalah metode penting dalam penelitian yang memegang peranan penting.
Pengumpulan data harus dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan metodologi agar hasilnya konsisten dengan tujuan awal penelitian atau hipotesis yang telah ditetapkan.
Kesalahan dalam proses pengumpulan data dapat berdampak pada kesimpulan akhir, membuat penelitian menjadi kurang relevan, dan menghabiskan waktu dan energi yang telah diinvestasikan dalam proses pengumpulan data.
Lantas, bagaimana teknik pengumpulan data yang tepat dalam dunia penelitian dan analisis data? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang dirancang untuk mendapatkan informasi melalui metode tertentu. Keberhasilan metode pengumpulan data dalam konteks penelitian sangat penting demi menjamin keakuratan data yang diperoleh.
Dalam tahap ini, peneliti berinteraksi langsung dengan subjek yang relevan sebagai sumber data penelitian.
Data yang terkumpul dapat dianggap sebagai representasi yang akurat dari realitas di lapangan, karena berasal dari sumber yang terlibat secara langsung.
Peneliti perlu menjalankan teknik pengumpulan data dengan prosedur yang terperinci dan terstruktur. Sehingga, data yang terhimpun dapat dianggap valid sesuai dengan tujuan utama penelitian.
Dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat, peneliti dapat menghasilkan data yang berkualitas dan dapat diandalkan untuk mendukung temuan penelitiannya.
Menurut Djaman Satori dan Aan Komariah (2011), teknik pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematis digunakan dalam penelitian ilmiah untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Dalam karyanya Ridwan (2010) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data merujuk pada beragam teknik atau metode yang digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data.
Sugiyono (2013) menegaskan bahwa teknik pengumpulan data merupakan tahap yang paling krusial dalam penelitian, mengingat tujuan utama penelitian adalah memperoleh data yang relevan.
Alan Bryman (2001) mendefinisikan teknik pengumpulan data sebagai sekumpulan alat, teknik, dan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data secara terstruktur, baik itu melalui observasi, survei, wawancara, atau metode lainnya.
Menurut John W. Cresswell (2017), teknik pengumpulan data merujuk pada metode yang digunakan untuk menghimpun informasi yang relevan dalam sebuah penelitian, melibatkan penggunaan alat, instrumen, dan prosedur yang bertujuan untuk mengumpulkan data secara objektif dan sistematis.
Jenis teknik pengumpulan data memiliki potensi untuk mendukung peneliti dalam memenuhi kebutuhan data dalam penelitian mereka, seperti:
Data kuantitatif adalah tipe data yang menghasilkan angka atau nilai yang dapat dihitung dan diukur. Tingkat keakuratan data kuantitatif memiliki dampak yang signifikan pada kredibilitas dan kualitas penelitian, karena data ini bersifat absolut.
Data kuantitatif mencakup elemen-elemen yang dapat diukur dan dihitung, seperti usia, berat badan, dan pendapatan karyawan dalam sebuah perusahaan.
Data kualitatif berbeda dengan data kuantitatif karena menghasilkan penjelasan mengenai informasi yang ditemukan. Data kualitatif tidak dapat diukur atau dihitung. Oleh karena itu, peneliti harus berinteraksi langsung dengan objek penelitian di lapangan.
Data kualitatif berguna untuk mengeksplorasi dampak dari berbagai faktor penyebab, menganalisis peran, strategi, pola asuh, dan berbagai aspek lainnya dalam penelitian.
Terdapat sejumlah langkah yang dapat diambil dalam proses pengumpulan data, antara lain:
Di dalam sebuah penelitian, jenis-jenis data yang dimaksud ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
Pengelompokan dalam teknik pengumpulan data berdasarkan sumber dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
- Data Primer
Data primer dalam teknik pengumpulan data adalah data utama yang menjadi fokus utama dalam penelitian.
Data ini umumnya diperoleh langsung dari subjek penelitian, responden, narasumber, atau sumber pertama tangan, kecuali dalam penelitian kuantitatif.
- Data Sekunder
Sebaliknya, data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari sumber kedua, ketiga, dan seterusnya, bukan dari subjek penelitian, responden, atau narasumber pertama tangan.
Data sekunder juga memiliki peran penting dalam penelitian, terutama sebagai pelengkap data primer. Contohnya, data sekunder dapat diperoleh dari literatur, naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan berbagai sumber lainnya.
Jika dilihat dari cara perolehannya, jenis-jenis data dalam metodologi penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Observasi
Teknik ini melibatkan pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap gejala yang teramati pada objek penelitian. Observasi sering digunakan dalam survei, terutama ketika penelitian berfokus pada perilaku dan sikap masyarakat.
- Observasi Non Partisipan
Observasi ini dilakukan tanpa berpartisipasi atau terlibat dalam aktivitas kelompok yang diteliti. Peneliti bertindak sebagai pengamat yang tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Observasi non partisipan sering dilakukan secara diam-diam untuk menghindari perubahan perilaku subjek.
- Kuesioner
Metode ini melibatkan menyampaikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Penggunaan kuesioner menjadi lebih sulit ketika jumlah responden besar atau tersebar di berbagai lokasi.
Kuesioner harus dirancang dengan cermat, menggunakan bahasa yang dipahami oleh responden, dan dapat berisi pertanyaan terbuka atau tertutup.
- Wawancara
Wawancara melibatkan interaksi langsung antara peneliti atau pengumpul data dengan responden, narasumber, atau sumber data.
Metode ini umumnya digunakan dalam penelitian yang melibatkan jumlah responden yang terbatas dan digunakan sebagai studi pendahuluan.
- Dokumen atau Studi Pustaka
Metode ini melibatkan penggunaan dokumen atau catatan dari peristiwa yang telah terjadi sebagai sumber data.
Penelitian ini bergantung pada data yang telah dicatat oleh orang lain, seperti catatan harian, sejarah, biografi, peraturan, dan berbagai sumber lainnya.
- Eksperimental
Eksperimen melibatkan manipulasi sengaja oleh peneliti terhadap satu atau lebih variabel yang berpotensi mempengaruhi variabel lainnya yang diukur.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat. Eksperimen ini membandingkan hasil dari kelompok eksperimen yang menerima perlakuan khusus dengan kelompok kontrol.
Data penelitian yang ditemukan memiliki berbagai fungsi dan manfaat yang beragam, di antaranya:
Salah satu manfaat utama data adalah sebagai rujukan atau pedoman untuk mengatur kegiatan tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Terutama seringkali digunakan oleh para mahasiswa tingkat akhir.
Data dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan. Ketika merancang rencana, parameter yang akurat sangat penting, dan data dapat berfungsi sebagai parameter dan pedoman yang memadai.
Data juga membantu dalam membuat perkiraan situasi di masa depan, sehingga perencanaan dapat dilakukan dengan matang dan terarah, menghasilkan hasil yang lebih tepat dan optimal.
Data yang ada sangat berguna dalam pengambilan keputusan. Dengan data yang tersedia, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan berbagai permasalahan.
Data memberikan dasar yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan untuk pengambilan keputusan.
Selain itu, data juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Contohnya, dalam lembaga atau organisasi tertentu, evaluasi diperlukan untuk meningkatkan kualitas. Data menjadi bahan yang sangat berharga dalam proses evaluasi ini.
Ketika memilih teknik yang tidak tepat, seorang peneliti akan menghadapi sejumlah konsekuensi yang akan dihadapi. Beberapa dampak salah menentukan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
Dalam melakukan proses ini harus dieksekusi dengan baik dan terstruktur agar memudahkan peneliti dalam menghimpun berbagai data. Berikut adalah tahapan pengumpulan data yang perlu diperhatikan dengan cermat:
Sebelum memulai penelitian, penting bagi peneliti untuk melakukan penelusuran terhadap studi-studi sebelumnya yang berkaitan dengan isu yang sama.
Hal ini bertujuan agar peneliti dapat memahami konteks dan permasalahan yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Setelah memahami permasalahan, peneliti perlu memahami dengan baik lingkungan yang akan menjadi lokasi penelitian. Ini mencakup pemahaman tentang perilaku masyarakat di lokasi tersebut dan faktor-faktor terkait lainnya yang relevan dengan penelitian.
Selain itu, membangun hubungan awal dengan masyarakat setempat juga merupakan langkah yang bijak.
Setelah merumuskan pemahaman awal tentang permasalahan, peneliti dapat mulai merancang pertanyaan penelitian yang relevan. Pertanyaan-pertanyaan ini harus dirancang dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
Ketika melakukan pengumpulan data, penting untuk mencatat semua informasi yang diperoleh dari informan. Jika memungkinkan, peneliti juga dapat merekam percakapan atau wawancara yang berlangsung.
Setelah pengumpulan data, langkah berikutnya adalah menyaring informasi yang telah terhimpun.
Data yang tidak relevan atau kurang sesuai dengan tujuan penelitian perlu diidentifikasi dan dihilangkan. Selain itu, perlu melakukan pengecekan terhadap keakuratan data yang telah terkumpul.
Terakhir, peneliti akan melakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian. Ini melibatkan pemrosesan data untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik penelitian.
Dengan memahami teknik pengumpulan data secara keseluruhan, kamu dapat memastikan bahwa data yang dikumpulkan telah akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Selamat melakukan penelitian semoga berhasil!
Editor : Juni
Tag : #teknik pengumpulan data #data penelitian #pendidikan #penelitian #pengumpulan data #data kualitatif #data kuantitatif