parboaboa

Trombosit adalah Kepingan Darah: Pengertian, Penyebab Turun, Fungsi dan Cara Menaikkannya

Sarah | Kesehatan | 14-04-2023

Ilustrasi trombosit (Foto: Freepik)

PARBOABOA - Trombosit adalah salah satu komponen darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah atau hemostasis. Sel darah ini dikenal juga dengan sebutan platelet atau thrombocyte.

Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menjaga kadar trombosit normal, guna mencegah terjadinya penggumpalan darah ketika kadar terlalu tinggi atau saat perdarahan darah tidak terkontrol.

Apa Itu Trombosit?

Ilustrasi Trombosit (Foto:Freepik)

Trombosit adalah sel darah kecil yang membantu tubuh manusia membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan. Apabila salah satu pembuluh darah rusak, maka ia akan mengirimkan sinyal ke trombosit. Selanjutnya, ia akan bergegas ke lokasi kerusakan dan membentukgumpalanuntuk memperbaiki kerusakan.

Tak hanya itu, keping darah ini juga akan merangsang protein dalam darah untuk memproduksi fibrin. Fibrin adalah benang-benang halus yang berfungsi membantu keping darah memperkuat sumbatan untuk menutup luka.

Selanjutnya, trombosit akan diambil kembali oleh darah ketika jaringan kulit yang terluka sudah membaik dan fibrin yang terbentuk akan hancur perlahan.

Kadar Trombosit Normal

Ilustrasi Kadar Trombosit Normal(Foto:Freepik)

Dikutip dari University of Rochester Medical Center, kadar trombosit adalah dikatakan normal pada manusia berkisar antara 150.000 hingga 450.000 mikroliter (mcL) darah. Namun, angka ini dapat bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang.

Pada wanita, kadar yang normal berkisar antara 157.000 hingga 371.000 mcL darah, sedangkan pada pria berkisar antara 135.000 hingga 317.000 mcL darah.

Pada anak-anak, kadar normal lebih tinggi dari pada orang dewasa, yaitu berkisar antara 250.000 hingga 450.000 mcL darah.

Sedangkan pada lansia yang berusia di atas 60 tahun, kadar normalnya memiliki rentang yang berbeda, yaitu antara 165.000 hingga 355.000 mcL darah. Kadar keping darah ini kemungkinan akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Perlu diingat bahwa angka kadar normal tersebut hanya sebagai acuan saja, dan tidak selalu menunjukkan kondisi kesehatan yang baik. Maka dari itu, jika terdapat perubahan yang signifikan dalam jumlahnya, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan evaluasi lebih lanjut.

Cara Mengetahui Kadar Trombosit Normal

Ilustrasi Cara Mengetahui Kadar Trombosit Normal(Foto: iStock)

Dikutip dari Medical News Today, cara untuk mengetahui kadar kepingan normal atau tidak dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah. Berikut beberapa jenis pemeriksaan darah yang dapat dilakukan:

1. Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count)

Pemeriksaan darah lengkap merupakan prosedur paling umum yang dilakukan untuk mengetahui kadar trombosit dalam tubuh. Pemeriksaan ini tidak hanya bisa mengetahui jumlah trombosit, tetapi juga komponen darah lainnya seperti leukosit (jumlah sel darah putih), hemoglobin (jumlah zat besi yang terdapat dalam darah), hingga eritrosit (jumlah sel darah merah).

2. Tes Pembekuan Darah

Tes pembekuan darah biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan darah lengkap. Jenis tes yang biasanya digunakan untuk memeriksa pembekuan darah adalah PTT (partial thromboplastin time) dan PT (prothrombin time). Tes PTT akan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya pembekuan darah di dalam tabung darah.

Sementara itu, tes PT akan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk membentuk bekuan darah dengan bantuan beberapa zat kimia.

3. Tes Fungsi Trombosit

Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik trombosit bekerja dalam memperbaiki luka. Salah satu jenis tes yang sering digunakan adalah tes aggregasi trombosit, darah pasien diambil dan dicampur dengan bahan kimia tertentu. Setelah itu, perubahan pada trombosit diamati dengan menggunakan mikroskop untuk melihat kemampuan trombosit dalam membentuk bekuan darah.

Penyebab Kadar Trombosit Tidak Normal

Berikut adalah penyebab trombosit turun seperti dikutip dari Medical News Today, kadar trombosit rendah atau trombositopenia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue(Foto: iStock)

DBD adalah penyebab utama turunnya kadar trombosit dalam tubuh. Virus dengue merusak sel-sel pembentuk trombosit di sumsum tulang dan mempercepat penghancuran trombosit dalam darah.

2.Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun seperti lupus atau trombositopenia idiopatik dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel darah, termasuk membuat trombosit turun.

3.Penggunaan Obat-Obatan

Beberapa obat seperti kemoterapi atau antibiotik tertentu dapat mempengaruhi produksi trombosit di sumsum tulang atau mempercepat penghancuran trombosit dalam darah.

4.Gangguan pada Sumsum Tulang

Gangguan pada sumsum tulang seperti leukemia, anemia aplastik, atau mielofibrosis dapat menurunkan sistem produksi trombosit dalam tubuh.

5.Gangguan pada Organ Tubuh Lainnya

Gangguan pada organ tubuh lainnya seperti sirosis hati atau infeksi virus Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan penghancuran trombosit dalam darah.

Penyebab Kadar Trombosit Tinggi

Peningkatan kadar trombosit atau trombositosi dalam tubuh dapat disebabkan oleh:

1. Gangguan pada Sumsum Tulang

Penyebab kadar trombosit adalah tinggi karena gangguan pada sumsum tulang, seperti polisitemia vera, mielofibrosis, atau leukemia, dapat memicu produksi trombosit yang berlebihan. Kondisi-kondisi ini mengakibatkan gangguan pada sumsum tulang, yang menghasilkan sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit.

2. Infeksi atau Peradangan

Infeksi atau peradangan kronis seperti tuberkulosis atau artritis reumatoid dapat memicu peningkatan kadar trombosit dalam tubuh. Kondisi ini dihubungkan dengan peningkatan produksi trombosit dalam sumsum tulang sebagai respons terhadap peradangan atau infeksi. Peningkatan produksi trombosit bertujuan untuk membantu menghentikan pendarahan yang terjadi selama proses inflamasi.

3. Kanker

Penyakit kanker seperti kanker ovarium atau kanker paru-paru dapat memicu meningkatnya sistem produksi trombosit di sumsum tulang. Kondisi ini disebabkan oleh produksi hormon yang tidak normal oleh sel-sel kanker, yang memicu produksi trombosit yang berlebihan oleh sumsum tulang.

4. Obat-obatan

Beberapa obat seperti kortikosteroid atau estrogen dapat memicu peningkatan kadar trombosit dalam tubuh. Obat-obatan ini dapat mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh dan memicu produksi trombosit yang berlebihan sebagai respons terhadap obat-obatan tersebut.

Hal yang dapat Terjadi Jika Trombosit Tidak Normal

Menurut Journal of Thrombosis and Haemostasis, Blood, dan British Journal of Haematology, trombosit adalah dikatakan tidak normal dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain seperti:

1. Pendarahan

Ketika trombosit tidak berfungsi dengan baik, maka pendarahan dapat terjadi di bawah kulit. Contohnya seperti memar (sebagai pendarahan internaldi dalam tubuh) dan mimisan (di luar tubuh).

2. Gumpalan darah

Ketika jumlah trombosit adalah terlalu banyak atau trombosit tidak berfungsi dengan benar, maka gumpalan darah dapat terbentuk dan menyumbat suplai darah ke jantung atau otak, yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.

3. Risiko Kehamilan

Jika trombosit tidak normal selama kehamilan, maka dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti preeklampsia, pendarahan pada ibu dan bayi baru lahir, atau plasenta previa.

4. Efek Samping Obat

Beberapa obat seperti aspirin, clopidogrel, dan warfarin dapat mempengaruhi jumlah atau fungsi trombosit dan meningkatkan risiko pendarahan atau gumpalan darah.

5. Gangguan Autoimun

Gangguan autoimun seperti lupus dan trombositopenia imunologis dapat mempengaruhi jumlah atau fungsi trombosit serta meningkatkan risiko pendarahan atau gumpalan darah.

6. Komplikasi Operasi

Jika jumlah trombosit terlalu sedikit atau trombosit tidak berfungsi dengan baik saat operasi, risiko pendarahan atau gumpalan darah dapat meningkat.

Cara Menjaga Kadar Trombosit Normal

Menjaga kadar trombosit normal merupakan salah satu hal yang penting untuk mencegah risiko terjadinya pendarahan atau pembekuan darah yang berlebihan.Selain menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, terdapat beberapa cara untuk menjaga kadar trombosit tetap normal yang dikutip dari Healthline:

1. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral

Beberapa nutrisi yang perlu dipenuhi untuk membantu tubuh mendapatkan kadar trombosit normal adalah vitamin B12, vitamin D, dan vitamin K.

Vitamin B12 dapat didapatkan dari telur, ikan, daging sapi, dan hati sapi.

Vitamin D dapat diperoleh dari ikan, susu, dan kuning telur.

Sedangkan vitamin K dapat dipenuhi dengan mengonsumsi sayuran hijau (brokoli, sawi, atau bayam) dan kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah, atau edamame).

2. Olahraga teratur

Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki kesehatan pembuluh darah. Dengan olahraga yang teratur, tubuh dapat memproduksi trombosit secara optimal dan menjaga kadar trombosit tetap normal.

3. Hindari rokok dan minuman beralkohol

Rokok dan minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan mempengaruhi produksi trombosit dalam tubuh. Hindari rokok dan minuman beralkohol untuk menjaga kadar trombosit tetap normal.

4. Kurangi stres

Stres dapat mempengaruhi produksi trombosit dalam tubuh. Untuk menjaga kadar trombosit adalah mengurangi stres dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti yoga, meditasi, atau olahraga ringan.

FAQ – Tentang Trombosit Adalah

1. Trombosit rendah menandakan apa?

Thrombocytopenia atau trombosit rendah adalah kondisi medis di mana jumlah trombosit dalam darah lebih rendah dari normal. Gejala atau tanda yang dapat timbul akibat trombosit rendah antara lain petechiae (bintik-bintik merah kecil pada kulit), ekimosis (memar), perdarahan gusi, hidung, atau menstruasi yang berlebihan, dan mudah terbentuknya lebam di kulit.

2. Apa fungsi trombosit dalam tubuh?

Trombosit atau platelet adalah jenis sel darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah atau hemostasis. Fungsi utama trombosit adalah untuk membantu menghentikan perdarahan ketika terjadi cedera pada pembuluh darah.

Ketika pembuluh darah mengalami kerusakan atau pecah, trombosit bereaksi dan menempel pada area tersebut untuk membentuk penghalang dan mencegah darah keluar dari pembuluh darah. Selain itu, trombosit juga melepaskan zat kimia yang disebut faktor pembekuan untuk membantu membentuk gumpalan darah atau bekuan yang lebih besar dan menutup luka.

Selain fungsi pembekuan darah, trombosit juga berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan membantu memperbaiki kerusakan pada dinding pembuluh darah. Mereka juga terlibat dalam proses peradangan dan sistem kekebalan tubuh.

3. Untuk menaikkan trombosit minum apa?

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menaikkan jumlah trombosit, di antaranya adalah:

  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran hijau, dan makanan laut. Makanan yang kaya akan vitamin B12, asam folat, dan vitamin C juga dapat membantu meningkatkan produksi trombosit.
  • Menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit, seperti aspirin dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Jika seseorang memerlukan obat-obatan tersebut untuk kondisi medis tertentu, dokter dapat memberikan alternatif lain atau menyesuaikan dosis.
  • Beristirahat yang cukup dan menghindari aktivitas yang berisiko cedera atau trauma, yang dapat memperburuk kondisi trombosit rendah.

Referensi:

  • University of Rochester Medical Center, What Are Platelets?
  • Mayoclinic (2022). Thrombocytopenia (low platelet count)
  • Marlene Stephanie Williams, M.D. Johns Hopkins Medicine. What Are Platelets And Why Are They Important?
  • Medical News Today (2021). What do high or low platelet count levels mean?
  • Healthline (2017). How to Naturally Increase Your Platelet Count
  • Medline Plus (2020). Platelet Disorders Also called: Thrombocyte disorders

Editor : Lamsari Gulo

Tag : #trombosit adalah    #fungsi trombosit    #kesehatan    #penyebab trombosit rendah    #cara menaikkan trombosit   

BACA JUGA

BERITA TERBARU