PARBOABOA, Jakarta - Baru-baru ini, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencuri perhatian khalayak perpolitikan Tanah Air lantaran pidatonya yang mengandung kata “kuda hitam”.
Menurut Wikipedia, Kuda hitam adalah seseorang atau suatu hal yang kurang dikenal pada masa sebelumnya yang seharusnya tampak tak sukses namun malah berhasil.
Istilah ini sering dipakai dalam setiap kompetisi olahraga, termasuk Piala Eropa 2020. Kuda hitam mengacu kepada tim-tim yang awalnya tidak masuk hitungan, tetapi akhirnya mampu mencuat ke permukaan.
Kembali ke AHY. Dalam pidatonya, AHY mengajak seluruh kader partainya untuk tidak bersikap jumawa dalam menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurutnya, Demokrat lebih baik menjadi kuda hitam alias partai politik (parpol) yang tidak diperhitungkan tapi keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024 mendatang.
"Jangan merasa diri hebat. Lebih baik kita menjadi kuda hitam yang tidak diperhitungkan, tapi menang," kata AHY di depan ratusan anggota DPRD Partai Demokrat dari sejumlah provinsi dan kabupaten/kota di Jakarta, Kamis (3/2) malam.
Tak sampai situ, mantan Kogasma (Komandan Satuan Tugas Bersama) Partai Demokrat itu juga mengajak kader Demokrat untuk menjadi kuda perang yang tidak hanya bisa berlari kencang, namun juga punya inisiatif.
"Kuda perang adalah kuda yang bisa berlari kencang, tapi punya inisiatif kapan harus melambat, berhenti atau bahkan berbelok untuk mencapai kemenangan. Jadi jangan asal lari kencang tanpa henti atau baru bergerak jika diperintah," jelas AHY.
AHY menjelaskan, elektabilitas Demokrat tengah dalam tren yang terus bergerak naik berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga sepanjang 2021.
Namun, hasil survei saja tidak cukup. Sebab, survei hanyalah kompas atau barometer. Oleh karena itu, AHY meminta kader Demokrat untuk turun ke lapangan guna membantu rakyat.
"Survei adalah kompas atau barometer, tapi untuk menang, tidak cukup hanya survei. Para anggota Dewan sekalian harus kerja keras turun ke lapangan, bantu rakyat dan tunjukkan identitas nasionalis-religius kita sebagai jati diri Demokrat," ucap AHY.
Terakhir, AHY mengajak seluruh kader partai berlambang mirip logo Mercy itu untuk menyatukan kekuatan. Jika penyatuan kekuatan itu dilakukan, bukan tak mungkin Demokrat bakal memenangkan seluruh pertarungan.
"Mari kita satukan visi, misi dan energi untuk memenangkan Pemilu tahun 2024. Pilpres dan pileg harus kita baca dalam satu tarikan nafas yang sama," katanya.
"Insyaallah saat kita menangkan pilpres dan pileg, pilkada akan kita menangkan," tutup AHY.
Editor: -