PARBOABOA, Jakarta - Kasus bayi tertukar di Bogor kembali menyita perhatian beberapa hari ini. Kasus yang terjadi setahun lalu itu dialami Siti Mauliah (37) saat melahirkan di Rumah Sakit Sentosa, Bogor.
Siti menganggap bayi yang saat ini diasuhnya bukan anak kandung sendiri. Warga Ciseeng, Kabupaten Bogor itu bahkan sudah melakukan tes DN pda November 2022 lalu untuk memastikan bayi tersebut.
Meskipun hasi tes DNA negatif, Siti tak kunjung menemukan kembali anak kandungnya itu. Dian, sang ibu bu yang diduga bayinya sama-sama tertukar sejak di RS menolak menjalani tes DNA dengan alasan belum siap secara mental.
Kronologi Bayi Tertukar
Pristiwa bayi tertukar ini terjadi pada Senin (18/7/2023) lalu. Saat itu, Siti melahirkan anaknya yang keempat secara sesar di RS Sentosa, Kabupaten Bogor.
Sehari sebelum dipindahkan ke ruang rawat bayi, Siti Mauliah sempat memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada bayinya itu. Dua hari setelah proses kelahiran, pada Rabu (20/7/2023), Siti mulai merasa janggal dengan bayi yang diberikan kepada dirinya.
Menurut pengakuan Siti, bayi tersebut berbeda dengan bayi sebelumnya, karena memiliki rambut yang tipis. Sementara, bayi yang diberikan kepadanya ternyata memiliki rambut tebal.
Selain itu, Siti juga menemukan sejumlah kejanggalan lain, seperti perbedaan wajah dan kulit bayi. Tak hanya itu, baju yang dikenakan bayi pun berbeda. Bayi yang diberikan perawat kepadanya mengenakan baju berwarna kuning, sementara sebelumnya si bayi mengenakan baju kuning.
Kejanggalan tersebut membuat Siti ingin meminta konfirmasi ke pihak RS saat itu. Namun, ia tak sempat karena harus ke ruangan administrasi rumah sakit hingga akhirnya sang bayi dibawa pulang ke rumah.
Saat tiba di rumah, pada Kamis (21/8/2023), Siti semakin menaruh curiga atas bayi tersebut. Saat itu, ia menemukan nama yang berbeda di gelang kaki bayi tersebut, yang ternyata bukan namanya melainkan nama ibu yang berbeda.
Siti kemudian mendatangi RS Sentosa untuk meminta konfirmasi. Salah satu perawat saat itu menjelaskan bahwa bayi tersebut tidak tertukar, hanya gelang saja yang tertukar.
Tak berhenti di situ, Siti yang masih belum yakin dengan keterangan perawat di RS, mencoba untuk mencarikan alamt ibu yang diduga bayinya tertukar dengan dirinya.
Sayangnya, mediasi yang dibantu pihak RS tidak mencapai titik temu, Sebab ibu yang diketahui berasal dari Tanjung Halang, Bogor, tersebut tak ingin melakukan tes DNA karena merasa bayinya tidak tertukar.
Setelah sekian lama tidak mendapatkan kejelasan, Siti akhirnya berani untuk melakukan tes DNA dengan bayi yang diasuhnya selama ini. Saat itu, ia melakukan tes DNA di di Lab Cempaka Putih, Jakarta, pada Juni 2023.
Hasil tes DNA dinyatakan negatif. Artinya, dalam kurun waktu setahun terakhir, bayi yang diasuhnya itu ternyata bukan anak kandungnya sendiri.
Pada Kamis (10/8/2023), Siti didampingi pengacaranya melaporkan kasus tersebut ke unit PPA Polres Bogor. Polisi pun mendalami kasus dugaan bayi tertukar itu dan melakukan peyeledikan.
Kedua bayi pun dilakukan tes DNA. Hasilnya, bayi yang diasuh oleh Siti Mauliah dan bayi yang diasuh oleh Dian positif tertukar. Bayi berusia sekitar satu tahun yang dirawat Siti merupakan anak kandung dari Dian. Begitupun sebaliknya, bayi yang dirawat Dian merupakan anak kandung dari Siti Mauliah.
Keduanya pun langsung berpelukan sesaat setelah hasil tes DNA kedua bayi dan orang tua diumumkan oleh Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Mapolres Bogor pada Jumat (25/8/2023) kemarin.
Keduanya tak bisa menahan air mata setelah mengetahui hasil dari tes DNA yang dilakukan oleh Puslabfor Bareskrim Mabes Polri tersebut.