parboaboa

Apa Itu Penyakit Anoreksia Nervosa? Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Dimas | Kesehatan | 24-10-2022

ilustrasi penderita gangguan makan atau anoreksia nervosa (Foto: Lemonilo)

PARBOABOA – Anoreksia nervosa merupakan gangguan makan yang ditandai dengan penurunan berat badan yang dratis. Masalah ini umum terjadi saat penderitanya melakukan diet secara berlebihan.

Selain diet, terkadang usaha untuk mengeluarkan makanan dengan cara memuntahkan dan menggunakan pencahar juga bisa menjadi penyebab masalah ini.

Anoreksia sendiri berbeda dengan gangguan makan lainnya yang juga cukup dikenal, yakni bulimia. Meskipun penderitanya sama-sama melakukukan usaha mengeluarkan makanan, dasar dari anoreksia adalah keyakinan penderitanya bahwa dirinya terlalu gemuk.

Sementara itu, penderita bulimia umumnya melakukan hal tersebut lantaran rasa bersalah akibat ketagihan makanan yang tidak terkendali.

Penyebab Anoreksia Nervosa

Melansir dari Klikdokter, anoreksia bisa terjadi karena beberapa faktor seperti biologis, lingkungan dan psikologis. Selain itu, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami ganguan makan ini, yaitu:

  • Mengalami kecemasan atau depresi
  • Tidak mampu mengelola stres dengan baik
  • Memiliki kekhawatiran berlebihan tentang masa depan
  • Perfeksionis
  • Memiliki citra diri yang buruk
  • Mengalami gangguan makan saat anak-anak
  • Mudah terbawa emosi

Gejala Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa bisa menimbulkan gejala yang dapat mempengaruhi fisik dan emosional, seperti

1. Gejala Fisik

  • Penurunan berat badan yang ekstrim sehingga membuat berat badan tidak sesuai dengan perkembangan normalnya.
  • Tubuh kurus.
  • Insomnia dan tubuh kelelahan.
  • Kepala pusing hingga bisa mengalami pingsan.
  • Terjadi perubahan warna pada jari menjadi kebiruan.
  • Rambut yang menipis, mudah patah atau rontok.
  • Tidak mentruasi seperti biasanya (amenore).
  • Sembelit dan sakit perut.
  • Kulit kering atau sedikit kekuningan.
  • Irama jantung tidak teratur.
  • Tekanan darah rendah.
  • Dehidrasi.
  • Pembengkakan lengan atau tungkai kaki.
  • Gigi patah dan kapalan di bagian buku-buku jari.

2. Gejala Emosional

  • Keasyikan memasak makanan yang rumit untuk orang lain tetapi tidak memakannya.
  • Sering melewatkan makan atau membuat berbagai alasan untuk tidak makan.
  • Makan hanya beberapa makanan tertentu, biasanya yang rendah lemak dan kalori.
  • Tidak ingin makan di depan umum.
  • Berbohong tentang berapa banyak makanan yang telah dimakan.
  • Takut bertambah berat yang mungkin termasuk menimbang atau mengukur tubuh berulang kali.
  • Sering memeriksa cermin untuk mencari kekurangan pada bentuk tubuh.
  • Sering mengeluh memiliki badan gendut padahal tidak demikian.
  • Mudah marah dan menarik diri dari kehidupan sosial.
  • Gangguan makan ini menimbulkan ketakutan berhubungan seks atau gairah seksnya menurun.

Pengobatan Anoreksia Nervosa

Berikut merupakan bentuk-bentuk dari gaya hidup sehat dan pengobatan di rumah yang dapat membantu menghadapi anoreksia nervosa, di antaranya:

  • Kurangi stres dengan olahraga, meditasi, atau melakukan aktivitas yang disukai.
  • Konsumsi makanan yang diresepkan oleh dokter atau ahli gizi agar berat badan pasien gangguan makan dapat naik ke angka normal.
  • Ikuti sesi konseling ke psikolog.
  • Batasi penggunaan media sosial yang bisa memicu pengaruh buruk pada kondisi kejiwaan pasien.
  • Belilah pakaian yang pas untuk postur tubuh Anda, bukan pakaian yang mengharuskan Anda menurunkan berat badan terlebih dahulu untuk memakainya.

Editor : -

Tag : #anoreksia nervosa    #gangguan makan    #kesehatan    #bulimia    #depresi    #stres   

BACA JUGA

BERITA TERBARU