parboaboa

Segera Hapus! Aplikasi Azan Ini Bisa Curi Data Pribadi

Wanovy | Teknologi | 25-04-2022

Ilustrasi, foto: Radar Solo

PARBOABOA - Terdapat 11 aplikasi sholat dan azan di Google Play Store yang berbahaya, sebab bisa mencuri data pribadi penggunanya. Oleh karenanya, segera hapus jika ada di ponsel Android kamu!

Menurut informasi dari Instagram resmi Siber Polda Metro Jaya, Sabtu (23/4/2022), sebuah analisis melaporkan tentang serangkaian aplikasi yang berbahaya terebut.

Aplikasi yang tersedia di Google Play Store ini, bisa mengumpulkan data sensitif pengguna Android, dan gawatnya telah diunduh oleh lebih dari 45 juta pemasang aplikasi.

"Data para pengguna tersebut, berpotensi disalahgunakan," kata Siber Polda Metro Jaya dalam keterangannya.

Kesebelas aplikasi itu, mencuri data melalui pengembangan perangkat lunak (SDK) pihak ketiga.

"Mencakup kemampuan untuk mengambil konten clipboard, data GPS, elamat email, nomor telepon, bahkan alamat MAC router modem pengguna dan SSD jaringan," ungkapnya.

Berkut daftar 11 aplikasi sholat dan azan yang wajib dihapus karena berbahaya:

1. Speed Camera Radar - 10 juta download

2. Al-Moazin Lite (Prayer Times) - 10 juta download

3. WiFi Mouse (remote control PC) - 10 juta Download

4. QR & Barcode Scanner - 5 juta download

5. Qibla Compass - Ramadan 2022 - 5 juta download

6. Simple Weather & Clock Widget - 1 juta download

7. Handcent Nex SMS-Text w/MMS - 1 juta download

8. Smart Kit 360 - 1 juta download

9. Alquran MP3 - 50 Reciters & Translation Audio - 1 juta download

10. Full Quran MP3 - 50+ Language & Translation Audio - 1 juta download

11. Audiosdroid Audio Studio DAW - 1 juta download

"Waspada akan modus pencurian data pribadi berkedok aplikasi sholat dan azan," ujar @siberpoldametrojaya.

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan bahwa per Senin (25/4/2022), Google Indonesia telah memblokir dua dari 11 aplikasi yang diduga mencuri data pribadi pengguna tersebut dari toko aplikasi Google Play Store.

Aplikasi Al Quran MP3 50 recites sendiri sebelumnya masuk dalam daftar 11 aplikasi smartphone yang diduga mencuri data pribadi keluaran AppCensus. Saat dicek dengan kata kunci "Al Quran MP3 50 recites" di Play Store, aplikasi tidak ditemukan.

Saat mencarinya melalui Google Search, aplikasi tersebut masih muncul, namun saat tautan diklik terdapat keterangan "Maaf, URL yang diminta tidak ditemukan di server ini".

Dedy mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan proses penyelidikan lebih lanjut terhadap sembilan aplikasi lainnya yang aksesnya diputus dari toko aplikasi Play Store dan (atau) App Store.

"Saat ini Kementerian Kominfo sedang berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Google Indonesia untuk memproses hasil investigasi," ujar Dedy.

"Aplikasi-aplikasi lain masih dalam proses verifikasi hasil evaluasi selama beberapa hari terakhir," imbuh Dedy tanpa menyebutkan secara rinci maksud dari proses verifikasi, begitu juga informasi kapan proses ini akan rampung.

Editor : -

Tag : #azan    #malware    #apps    #teknologi    #aplikasi curi data    #google play store    #android   

BACA JUGA

BERITA TERBARU