Kronologi Sejarah Bandung Lautan Api, Lengkap dengan Latar Belakang dan Tokoh Penting yang Terlibat

Sejarah Bandung Lautan Api (Foto: Freepik)

PARBOABOA - Sejarah Bandung Lautan Api adalah peristiwa besar yang terjadi pada 23 Maret 1946 di Kota Bandung, Jawa Barat, saat masa perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan kolonialisme Belanda.

Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi selama Operasi Militer pertama (1 Maret - 31 Maret 1946), yang merupakan bagian dari Agresi Militer Belanda II.

Pada saat itu, pasukan Belanda yang lebih unggul secara militer menyerang Kota Bandung yang dikuasai oleh pemerintahan Republik Indonesia. Mereka bertujuan untuk merebut kembali wilayah yang telah dikuasai oleh pasukan Indonesia.

Selama pertempuran sengit antara pasukan Belanda dan pasukan Indonesia, kota Bandung mengalami kebakaran besar yang menyebabkan kota tersebut seperti lautan api. Kota ini hancur akibat bentrokan dan pemboman yang terjadi selama beberapa hari.

Bandung Lautan Api merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, menunjukkan keteguhan dan semangat perjuangan rakyat Indonesia melawan kolonialisme Belanda.

Nama tersebut juga digunakan untuk mengenang para pahlawan dan korban yang gugur dalam pertempuran tersebut. 

Lantas, bagaimana latar belakang terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api? Dan siapa saja tokoh yang terlibat dalam dari peristiwa tersebut.

Berikut Parboaboa akan memberikan informasi tentang cerita sejarah Bandung Lautan Api secara lengkap. Simak di bawah ini, ya.

Latar Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api

Latar belakang terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api (Foto: Wikipedia)

Dikutip dari buku Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia (2015) yang ditulis oleh Mudjibah Utami bahwa sejarah Bandung Lautan Api diawali dengan datangnya pasukan Inggris ke Bandung pada 12 Oktober 1945 yang ditandai oleh hadirnya RAPWI (Recovery of Allied Prisoners of War and Internees) yang diketuai oleh Kapten Gray.

Tujuan pasukan Inggris ke Bandung adalah untuk menguasai kota tersebut dan dijadikan markas strategis militer. Pasukan Inggris menuntut agar semua senjata api yang dirampas dari tentara Belanda dikembalikan.

Selain itu, para tawanan Belanda yang baru saja dibebaskan kembali berulah dan melakukan tindakan yang mengganggu keamanan. Akibatnya, terjadi bentrokan bersenjata antara Inggris dan tentara Indonesia.

Sejarah Bandung Lautan Api terjadi ketika MacDonald memberikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar wilayah Bandung Utara segera dikosongkan. Ultimatum pertama membagi Bandung menjadi dua, yaitu Bandung Utara sebagai tempat kekuasaan Sekutu dan Bandung Selatan masih dikuasai Pemerintah Indonesia.

Setelah ultimatum dikeluarkan, terjadi pertempuran secara sporadis di berbagai daerah. Sekutu yang mulai terdesak, kembali mengeluarkan ultimatum kedua, agar selambat-lambatnya pada 24 Maret 1946 pukul 24.00, pasukan Indonesia sudah meninggalkan Bandung sejauh 10 hingga 11 kilometer dari pusat kota.

Ultimatum tersebut membuat tentara Indonesia mulai mengatur strategi. Ketidakseimbangan jumlah tentara Indonesia dan sekutu, membuat tentara Indonesia merancang operasi "Bumi Hangus". Kolonel Abdul Haris Nasoetion selaku Komandan Divisi III TRI memerintahkan untuk mengevakuasi warga menuju tempat yang lebih aman.

Setelah penduduk meninggalkan kota, segera dilangsungkan operasi "Bumi Hangus," dengan membakar bangunan rumah atau gedung di Bandung. Dalam sekejap, seluruh kota Bandung diselimuti gelapnya asap dan pemadaman listrik. Kondisi tersebut dimanfaatkan tentara Indonesia untuk menyerang NICA secara gerilya.

Kronologi Sejarah Bandung Lautan Api

Sejarah peristiwa Bandung Lautan Api (Foto: sejarah.com)

Melansir dari buku Saya Pilih Mengungsi (2002) yang ditulis oleh Ratnayu Sitaresmi dan Soewarno Darsoprayitno terdapat beberapa kronologi dari peristiwa/sejarah Bandung Lautan Api, yaitu sebagai berikut:

1. Ultimatum Pertama

Brigjen MacDonald memberikan ultimatum pertama kepada warga yang tinggal di Bandung Utara agar pindah ke Bandung Selatan dengan batas rel kereta api maksimal pada 29 November 1945.  Jika sampai batas waktu tersebut warga belum melakukan hal tersebut, maka warga akan ditangkap dan dibuhnuh oleh pasukannya.

Selain, itu MacDonald juga memberikan pesan imperatif kepada warga Bandung agar markas dari RAPWI dan Jepang tidak boleh didekati delama radius 200 meter. Jika ada warga yang melanggar, maka pasukan Inggris akan menembak mati warga tersebut.

2. Ultimatum Kedua

Pada 17 Maret 1945, Letnan Jenderal Montagu selaku Panglima Tertinggi AFNEI memberikan ultimatum kepada Perdana Menteri Sutan Sjahrir untuk melakukan mobilisasi pasukan bersenjata RI agar meninggalkan wilayah Bandung Selatan hingga radius 11 km dari pusat kota.

Di sisi lain, pasukan bersenjata RI dilarang melakukan tindakan perusakan. Batas waktu ultimatum kedua adalah pada 24 Maret 1946 pukul 12 malam. Jika ultimatum ini tidak dilaksanakan, Inggris akan membombardir Bandung Selatan.

3. Pengevakuasian Warga

Sejak siang hari, pada 24 Maret 1946, penduduk kota Bandung bergerak secara bergelombang meninggalkan Bandung. Gelombang pengungsian semakin membesar setelah matahari tenggelam di ufuk barat. Para penduduk mengungsi dari selatan, utara, barat, dan timur.

4. Pembakaran Kota Bandung

Terjadi peledakan dan bumi hangus pada pukul 24.00. Hal ini ditandai dengan ledakan pertama pada bangunan di sudut selatan alun-alun Bandung yaitu Gedung Indische Restaurant. Peledakan itu juga diikuti pembakaran gedung-gedung dan rumah penduduk. Malam itu, Bandung terbakar dan peristiwa itu dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.

Tokoh Bandung Lautan Api

Tokoh yang terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api (Foto: Grid.id)

Sejarah Bandung Lautan Api menjadi salah satu peristiwa heroik terbesar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Terdapat beberapa tokoh penting dalam peristiwa Bandung Lautan Api, yaitu sebagai berikut:

1. Kolonel Abdul Haris Nasution

Sebagai Komandan Divisi 3 yang menyampaikan hasil musyawarah pada 23 Maret 1946. Beliau juga memerintahkan proses evakuasi warga Bandung.

2. Mohammad Toha

Mohammad Toha merupakan komandan pejuang dalam Bandung Lautan Api. Ia diberi misi untuk menghancurkan amunisi dan senjata milik sekutu di gudang senjata.

3. Sutan Syahrir 

Berperan dalam realisasi operasi Bumi Hangus di kota Bandung bersama dengan Abdul Haris Nasution.

4. Atje Bastaman

Seorang wartawan muda dari Suaka Merdeka yang menuliskan kronologi peritiwa Bandung Lautan Api dalam liputanya.

5. Mayor Rukana

Sebagai Komandan Polisi Militer di Bandung. Rukana merupakan tokoh pencetus ide pembakaran kota Bandung untuk menyelamatkan kota ini dari genggaman sekutu.

Sebagai generasi penerus, memahami sejarah adalah kewajiban seluruh bangsa. Melalui artikel ini, marilah bersama-sama menelusuri peristiwa Bandung Lautan Api dengan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam bagi para pejuang dan korban yang telah mengorbankan nyawa demi cita-cita bangsa.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS