Perang Berlanjut, China Disebut Bantu Rusia untuk Invasi Ukraina

Serangan Rusia di Ukraina (dok @ayburlachenko via Reuters)

PARBOABOA, Ukraina - Perang Rusia dan Ukraina masih berlanjut hingga hari ini, Selasa (15/3). Pasukan Rusia masih bertahan melakukan serangan, meski pasukan Ukraina melakukan perlawanan dengan sengit.

Rusia dikabarkan telah kehilangan sejumlah pasukan dan alat-alat perang mereka saat berusaha melakukan invasi ini. Bahkan sebuah laporan dari pejabat AS yang enggan disebut namanya mengatakan, pihak Rusia telah meminta bantuan berupa peralatan militer dan bantuan ekonomi kepada China untuk membantu mereka menyukseskan invasi ini.

Sementara dilansir CNN, seorang pejabat AS yang juga enggan disebutkan namanya mengatakan salah satu bantuan militer yang diminta Rusia kepada Cina adalah pesawat nirawak atau drone.

Namun menurut laporan Washington Post menyatakan, para pejabat AS itu tidak menyebut lebih lanjut jenis persenjataan yang diminta Rusia kepada China ataupun bagaimana respons China.

Hubungan China dan Rusia yang sama-sama mendapat tekanan berat dari Amerika membuat isu ini semakin membesar. Terlebih lagi China diketahui tidak mengecam invasi yang dilakukan Moskow tersebut.

Menanggapi munculnya isu tersebut, Amerika langsung mengeluarkan ancaman akan menjatuhkan sanksi berat untuk China, jika memang terbukti membantu Rusia

Namun pihak China langsung mengeluarkan bantahan dan mengeluarkan tudingan balasan,  jika Amerika berupaya merusak reputasi dan citra China dengan menyeret mereka dalam perang dua negara pecahan Uni Soviet ini.

China juga mengatakan jika mereka juga ikut menyuarkan perdamaian kepada kedua negara yang sedang berperang tersebut.    

Sementara itu dihari ke 20 invasi ini, Rusia dikabarkan semakin brutal. Bahkan mereka telah melakukan penyerangan kepada satu keluarga yang berada di dalam mobil. Serangan tersebut terjadi pada Selasa (15/3), dimana keluarga tersebut sedang mengevakuasi diri. Akibatnya tiga orang anggota keluarga tersebut tewas, salah satunya anak laki-laki.

Tak hanya itu, serangan Rusia juga terjadi di kantor stasiun televisi Ukraina di dekat Kota Rivne pada Senin (14/3). Serangan ini menyebabkan 19 orang meninggal dunia.

Serangan Rusia yang kerap jatuh di lokasi warga sipil semakin memperkuat tudingan Ukraina, jika negara musuh mereka tersebut melakukan genosida untuk menghentikan perlawanan.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS