PARBOABOA – Limbah merupakan hasil buangan atau sisa proses produksi yang tidak berharga. Limbah bisa dihasilkan dari kegiatan domestik (rumah tangga, sekolah, pasar) atau non-domestik (pabrik, industri, pertanian, pertambangan). Selain itu, ada juga beberapa macam limbah, misalnya seperti limbah organik dan anorganik.
Klasifikasi jenis-jenis limbah memang cukup bervariasi, bisa dibedakan berdasarkan wujudnya (limbah padat, cair, gas) atau bisa juga menurut senyawanya (limbah organik dan anorganik). Secara umum memang ada 2 jenis limbah yang utama yakni limbah organik dan limbah anorganik, yang juga dibedakan berdasarkan senyawanya.
Limbah organik merupakan jenis limbah yang berasal dari organisme atau makhluk hidup, misalnya seperti sisa sayuran, kotoran hewan, daun, ranting, kayu, bangkai, hewan, dan lain-lain.
Sedangkan limbah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit untuk terurai. Berbeda dengan limbah organik, limbah ini bukan berasal dari mahluk hidup. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non hayati termasuk produk sintesis dan hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang, misalnya sampah logam dan produk olahannya, sampah plastik, kaca, keramik, dan detergen.
Perbedaan Limbah Anorganik dan Organik
Ada empat perbedaan mendasar antara limbah anorganik dengan limbah organik yang bisa dilihat dari sumber, kandungan yang dimiliki, ketahanan terhadap panas, dan reaksi yang dihasilkan.
1. Sumber
Perbedaan yang pertama bisa dilihat dari sumbernya. Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup.
2. Kandungan yang Dimiliki
Sampah organik umumnya mengandung karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga mengandung komposisi yang lebih kompleks daripada limbah anorganik. Sementara itu, sampah anorganik tidak memiliki kandungan karbon. Sampah ini memiliki materi tidak hidup dan mengandung mineral.
3. Ketahanan Panas
Sampah organik akan mudah terbakar jika terkena panas. Berbeda dengan sampah anorganik yang lebih tahan panas.
4. Reaksi yang Dihasilkan
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sampah organik memiliki laju reaksi yang lambat dan tidak menghasilkan garam. Sedangkan sampah anorganik memiliki laju reaksi lebih cepat dan dapat membentuk garam.
Pengolahan Limbah Organik
Pengolahan limbah organik bisa dilakukan dengan cara mengolah limbah tersebut menjadi kompos, biogas, serta memanfaatkan makhluk hidup pemakan sampah organik.
1. Membuat Kompos
Salah satu cara mudah dalam mengolah limbah organik adalah dengan mambuat kompos. Selain karena mudah dibuat, kompos juga diketahui mampu menutrisi tanah, lho. Sebut saja karbon dan nitrogen yang baik untuk tanah sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Ada dua jenis sampah organik yang bisa dijadikan sebagai kompos yakni sampah coklat dan sampah hijau.
2. Membuat Biogas
Seperti yang kita ketahui, biogas merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang bia digunakan sebagai pengganti gas LPG. Bahkan, biogas dinilai lebih aman dan hemat dibandingkan dengan gas LPG. Kandungan biogas antara lain CH4, CO2, N2, H2, H2s, dan O2.
3. Limbah Organik sebagai Pakan Ternak
Limbah organik juga bisa diberikan kepada hewan ternak sebagai pakan ternak. Selain bisa langsung diberikan kepada hewan, limbah organik juga bisa dimanfaatkan menjadi pelet sebagai makanan ayam dan ikan.
4. Limbah Organik sebagai Kerajinan Tangan
Meskipun biasanya yang bisa dijadikan kerajinan tangan ialah limbah anorganik, namun ternyata limbah organik juga bisa diolah menjadi kerajinan tangan. Contohnya seperti enceng gondok yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tas. Adapun contoh lainnya ialah tempurung kelapa yang diolah menjadi mangkok hias, cangkir, ataupun peralatan makan lain.
5. Memanfaatkan Makhluk Hidup
Pengolahan limbah organik selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan makhluk hidup. Menurut kamu hewan apa saja nih, yang dapat membantu kita dalam mengolah sampah organik?
Jika jawabanmu adalah lalat, yap itu benar sekali! Tapi, lalat yang dimaksud di sini bukan lalat yang sering kamu lihat di rumah, ya! Melainkan, jenis lalat black soldier fly (BSF).
Pengolahan Limbah Anorganik
Jika tadi kita sudah membahas seputar cara mengolah limbah organik, maka sekarang kita akan membahas tentang pengolahan limbah anorganik. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengolah limbah anorganik, antara lain dengan sanitary landfill, insinerasi, prinsip 3R, dan bioremediasi. Yuk, pahami satu-persatu!
1. Sanitary Landfill
Sanitary landfill adalah usaha pemusnahan sampaha dengan cara mengisolasi sampah di dalam tanah hingga terjadi degradasi fisik, kimiawi, maupun biologi. Salah satu contoh sanitary landfill yakni tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang di Bekasi.
2. Insinerasi
Pengolahan limbah anorganik selanjutnya yakni dengan cara insinerasi. Nah, insinerasi sendiri merupakan proses pembakaran sampah padat menjadi abu, gas, dan energi panas.
3. Prinsip 3R
Kamu pasti sudah sering mendengar istilah 3R bukan? Ya, prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah sampah anorganik.
- Reduce: penanganan limbah dengan prinsip reduce adalah dengan meminimalisir limbah atau penggunaan energi.
- Reuse: penanganan limbah dengan prinsip reuse adalah dengan menggunakan kembali sesuatu sebelum dibuang.
- Recycle: penanganan limbah dengan prinsip recycle adalah dengan mendaur ulang limbah menjadi barang berguna kembali.
4. Bioremediasi
Terakhir, kamu bisa mengolah sampah anorganik dengan cara bioremediasi. Bioremediasi merupakan proses penghilangan zat kontaminan dengan bantuan makhluk hidup seperti bakteri, archaea, fungi, dan tumbuhan.
Contoh Limbah Organik
Berikut ini merupakan beberapa contoh limbah organik yang sering kita jumpai di sekitar kita.
- Buah busuk
- Daun-daun
- Kotoran hewan
- Sisa sayuran
- Ranting pohon
- Potongan rambut
- Kayu
- Bangkai serangga
- Rumput
- Kertas
- Tulang hewan
- Telur busuk
- Kulit buah
- Sisa makanan
- Kotoran manusia
- Kapas
- Jerami
- Serbuk kayu
- Batang padi
- Getah pohon
- Ampas kopi
- Ampas teh
- Potongan rambut manusia
- Kulit kacang tanah
- Kulit biji
- Limbah pabrik kulit
Contoh limbah Anorganik
Berikut ini merupakan beberapa contoh limbah anorganik yang sering kita jumpai di sekitar kita.
- Botol minuman
- Plastik
- Kaleng bekas
- Besi
- Logam
- Paku
- Kaca
- Sterofoam
- Ban bekas
- Keramik
- Batu bata
- Air deterjen
- Air sabun
- Bungkus makanan
- Tas kresek
- Minyak
- Sedotan
- Merkuri
- Kabel bekas
- Alat elektronik rusak
- Tutup botol
- Karatan logam
- Pasir
- Batu kerikil
- Sisa cat dinding
- Perabot rusak
Nah itulah pengertian, perbedaan, pengolahan dan contoh limbah organik dan anorganik. Semoga artikel di atas bisa membantu dan menambah wawasan kamu pembaca setia artikel Parboaboa.com. Terimakasih!
Editor: -