PARBOABOA - Pernahkan kamu mendengar kata diskriminasi? Yap, kata ini sering dipakai saat seseorang mendapat perlakukan khusus dari kalangan tertentu. Sikap ini harus dihindari sedini mungkin. Sebab, diskriminasi dapat membuat seseorang membatasi hak-hak orang lain.
Lantas, apa itu diskriminasi?
Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi adalah sikap membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya).
Dalam sejarahnya, kata diskriminasi telah dikenal sejak abad ke-17 dalam bahasa Inggris. Kata ini berasal dari bahasa Latin discriminat, berakar dari kata dis (berarti memilah atau memisah) dan crimen (berarti diputusi berdasarkan suatu pertimbangan baik-buruk).
Sebelum Perang Saudara Amerika pada abad ke-18, kata “diskriminasi” hanya digunakan dalam arti biasa, yakni “untuk membedakan”. Setelah perang, kata ini kemudian berkembang sebagai kosakata bahasa Inggris untuk menjelaskan sikap prasangka negatif.
Di Indonesia, pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik.
Adapun akibat dari diskriminasi adalah pengurangan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, hokum, ekonomi, budaya, sosial, dan aspek kehidupan sosial lainnya.
Penyebab Diskriminasi
Tidak ada asap jika tidak ada api, begitu juga dengan diskriminasi. Diskriminasi biasanya diawali dengan adanya prasangka. Melalui prasangka ini, terbentuklah pembedaan antara satu orang dengan orang lain.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya diskriminasi, antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Mekanisme pertahanan psikologi (projection)
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang cenderung akan memindahkan ciri-ciri dari hal yang tidak disukai tentang dirinya kepada orang lain.
Hal ini kemudian menimbulkan adanya cap buruk terhadap orang lain. Padahal, kemunculan beberapa hal yang tidak disukainya pada orang lain tersebut timbul atas kehendak dari dirinya sendiri.
2. Memiliki prasangka buruk
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, diskriminasi seringkali diawali karena adanya prasangka. Hal ini membuat seolah-olah terdapat pembedaan antara kita dengan orang lain.
Prasangka ini seringkali didasari pada ketidakpahaman, kecenderungan untuk selalu bersama dengan kelompok yang memiliki kesamaan serta ketidakpedulian pada kelompok di luar kelompoknya atau ketakutan atas perbedaan.
3. Adanya rasa kecewa
Pada dasarnya, sikap kecewa dapat menjadi salah satu penyebab diskriminasi. Hal ini akan membuat seseorang meletakkan kekecewaan mereka kepada ’kambing hitam’. Sehingga menimbulkan suatu bentuk diskriminasi karena terdapat cap buruk pada orang lain yang dijadikan kambing hitam.
4. Merasa terancam dan rendah diri
Jika seseorang merasa terancam dan rendah diri, salah satu cara yang ampuh untuk menenangkan diri adalah dengan mencoba merendahkan orang atau kumpulan lain. Sehingga mereka tidak perlu lagi merasa menjadi orang yang rendah dan terancam.
5. Adanya rasa ingin bersaing
Berkat pengaruh aspek globalisasi, masyarakat kini menjadi lebih materialistik dan merasa hidup dalam persaingan. Individu atau kumpulan bersaing diantara mereka untuk mendapatkan kekayaan, kemewahan dan kekuasaan. Dan lewat perilaku tersebut, terdapat kecendurungan untuk melakukan diskriminasi terhadap orang lain.
Jenis Jenis Diskriminasi
Berikut jenis jenis diskriminasi berdasakan pada prilaku dan tindakannya.
1. Diskriminasi Sara
Jenis diskriminasi yang pertama adalah diskriminasi sara. Perilaku diskriminasi ini berhubungan erat dengan arti suku, makna etnis, arti ras dan agama. Sehingga prilaku ini cenderung melukai hati pihak lainnya, lantaran melebeli cap buruk kepada seseorang melaui aksi yang diberikan.
Contoh diskriminasi sara
Misalnya seperti anggapan terhadap suku di Sumatra yang cenderung memiliki kepribadian egois, suka berkata kasar, memiliki suara yang kuat, suka mengatur, dan lainnya. Hal ini kemudian memunculkan larangan untuk orang di Pulau Jawa agar tidak menikah dengan suku dari Sumatra.
2. Diskriminasi Kelamin
Bentuk tindakan diskriminasi juga dapat terjadi pada perbedaan jenis kelamin atau gender. Hal ini tentu saja berhubungan erat dengan peran sosial dan status sosial yang kerapkali memandang seseorang atau kelompok berdasadarkan pada jenis kelamin.
Contoh diskriminasi kelamin
Misalnya seperti tindakan untuk tidak memilih perempuan sebagai pemimpin politik. Alasannya semata mata karena perempuan ranah dan tempatnya berada dalam rumah tangga, khususnya bertugas memasak serta melayani suami saja.
3. Diskriminasi Langsung
Nah, kalau diskriminasi langsung dilakukan dengan membatasi suatu wilayah tertentu, seperti pemukiman, jenis pekerjaan, fasilitas umum dan semacamnya. Diskriminasi ini juga bisa terjadi saat pengambil keputusan-keputusan yang diarahkan oleh prasangka-prasangka terhadap contoh kelompok sosial tertentu. Sehingga tindakannya dilakukan secara nyata serta dapat mudah untuk terlihat.
Contoh diskriminasi langsung
Misalnya seperti adanya kebijakan yang dibuat oleh gubernur tertentu untuk tidak membangun wilayah dan daerah yang menjadi kekuasaannya. Hal itu terjadi karena saat pemilihan dahulu, wilayah atau daerah tersebut tudak memberikan dukungan untuk proses pemenangan.
4. Diskriminasi Tidak Langsung
Sementara diskriminasi tidak langsung terjadi karena adanya penciptaan kebijakan-kebijakan yang menghalangi ras/etnik tertentu untuk berhubungan secara bebas dengan kelompok ras/etnik lainnya yang mana aturan dan prosedur sehingga mengakibatkan kerugian sistematis bagi komunitas atau kelompok masyarakat tertentu.
Contoh diskriminasi tidak langsung
Misalnya seperti adanya kebijakan pemerintah pusat jikalau status Presiden haruslah orang beragama islam. Alasannya karena dari masa pemerintahan Ir Soekarno, semua Presiden beragama islam.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap diskriminasi tidak baik jika diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Jadi, jangan ditiru ya!
Editor: -