PARBOABOA, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengakui ekonomi digital berdampak besar bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Menurutnya, dampak tersebut juga terasa bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memperkuat ketahanan usaha, terutama di era transformasi digital.
"Ekonomi digital terbukti membantu ketahanan usaha dari para pelaku parekraf, terutama saat pandemi COVID-19 yang memberikan dampak besar terhadap sektor parekraf," kata Sandiaga, Kamis (18/5/2023).
Sandiaga juga mengapresiasi peluncuran Digital Metaverse 5.0 sebagai bagian dari transformasi digital parekraf yang difasilitasi kementeriannya, karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menunjukan kinerja positif di 2022.
"Hal ini tidak lepas dari peranan ekonomi digital. Indeks pariwisata Indonesia tercatat naik 12 peringkat ke posisi 32 dalam Travel Tourism Development Index (TTDI)," ujarnya.
Peringkat tersebut, lanjut Sandiaga, mengungguli Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Saat ini pula, kata dia, Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata Indonesia mulai mendekati angka 4 persen dan nilai devisa pariwisata naik menjadi USD4,26 miliar atau sekitar Rp62,5 triliun.
"Ini berkat semangat kita bersama, berkat kerja sama kita, gotong royong kita, termasuk penguatan ekonomi digital," ungkap Sandiaga.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, tahun ini menargetkan capaian di sektor parekraf meningkat, sebesar USD2,07 miliar pada batas bawah dan USD5,95 miliar pada batas atas.
"Nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau Rp397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun," tambanhnya.
Ia berharap angka itu berdampak besar pada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif.
Selain itu, Menparekraf juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melalui program Indonesia Time To Speak Up (ITTSU) 2023 yang bertujuan membangun kepercayaan kepada masyarakat, bahwa pemulihan ekonomi sangat ditentukan oleh sektor pariwisata.
"Karena industri parekraf akan memberikan dampak multiplier effect ke sektor industri penunjang pariwisata, contohnya transportasi, akomodasi, event organizer, industri kreatif dan lainnya," imbuh Sandiaga Uno.