PARBOABOA, Jakarta - Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami aktivitas vulkanik dua kali hari ini.
Letusan pertama terjadi pada Sabtu (02/9/2023) sekitar pukul 05.15 WITA dengan tinggi kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi itu terjadi dalam 3 menit 36 detik dan terekam seismograf dengan amplitudo 34.2.
Sedangkan untuk warna kolom abunya adalah kalbu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut.
Kemudian, erupsi kedua terjadi pada pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 700 meter.
Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20.2 mm dan durasi 3 menit 12 detik.
Menurut pantauan PVMBG, kolom abu letusan tersebut berwarna kelabu dengan intensitas yang tebal bergerak ke arah barat dan barat laut.
Sebelum ini, Gunung Ili Lewotolok juga sempat mengalami aktivitas vulkanik serupa pada Jumat, (01/9/2023) pukul 15-13 WITA.
Tinggi kolom abu saat itu mencapai 500 meter di atas puncak. Adapun untuk warna kolomnya adalah kelabu dengan intensitas tebal.
Serupa dengan erupsi hari ini, kolom abu letusan Gunung Ili Lewotolok itu mengarah ke barat dan barat laut dengan amplitudo 34.2. Adapun, waktu letusan terjadi selama 36 detik.
Karenanya, PVMBG merekomendasikan warga untuk tak melakukan aktivitas apapun dalam radius 2 km dari pusat aktivitas vulkanik.
Selain itu, masyarakat yang berada di Desa Lamatokan, Desa Lamawolo, dan Desa Jontona diminta untuk selalu waspada.
Pasalnya, erupsi dapat menimbulkan ancaman bahaya berupa guguran, longsoran lava hingga guguran awan panas dari puncak kawah.
Kemudian, masyarakat diminta agar menggunakan masker untuk menghindari dampak erupsi berupa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Pada awal bulan September, tak hanya Gunung Ili Lewotolok yang erupsi, tapi Gunung Ibu di Maluku Utara juga mengalami hal serupa.
Erupsi Gunung Ibu tepatnya terjadi sekitar pukul 22.46 WIT dengan kolom abu mencapai 1.500 meter (1,5 km) di atas puncak.
Berdasarkan pantauan PVMBG, kolom abu letusan berwarna kelabu dengan intensitas tebal menuju utara.
Dalam rekaman seismograf ukuran amplitudonya adalah 28 mm. Sedangkan untuk durasi erupsi, terjadi selama 1 menit 28 detik.