PARBOABOA - Bom Atom Hiroshima Nagasaki telah meninggalkan dampak yang mendalam bagi Jepang.
Peristiwa tragis ini mencatatkan nama kota Hiroshima dan Nagasaki dalam sejarah serta menjadi titik balik dalam Perang Dunia II.
Bom Atom yang mengerikan telah membawa penderitaan yang tak terbayangkan bagi penduduk kedua kota tersebut pada Agustus 1945.
Tragedi Hiroshima Nagasaki yang tak terlupakan ini terjadi saat Perang Dunia II berlangsung.
Korban tidak hanya tewas akibat ledakan dan radiasi, tetapi juga berdampak buruk bagi generasi selanjutnya.
Radiasi bom atom ini menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang mendalam.
Radiasi tersebut juga memengaruhi kualitas hasil laut di Teluk Minamata dan sekitarnya.
Penelitian oleh tim riset Universitas Kumamoto menunjukkan adanya tingkat pencemaran yang tinggi di Teluk Minamata, meskipun masih di bawah batas yang dapat menyebabkan penyakit Minamata, yaitu sekitar 200 mikrogram per liter.
Sejarah Bom Hiroshima Nagasaki
Melansir dari laman resmi International Campaign to Abolish Nuclear Weapons, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, dua kota penting di Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki mengalami serangan bom atom oleh Amerika Serikat.
Hal ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mengakhiri perang dengan Jepang.
Bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, dikenal sebagai "Little Boy".
Ledakan besar menghancurkan sebagian besar kota dan menimbulkan kerusakan radiasi yang serius, menyebabkan ribuan orang tewas seketika.
Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki, disebut "Fat Man".
Ledakan serupa dengan Hiroshima menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa yang signifikan.
Serangan bom atom atas Hiroshima dan Nagasaki menyebabkan kejatuhan Jepang dalam Perang Dunia II.
Kaisar Jepang mengumumkan penyerahan tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945.
Peristiwa ini juga menjadi akhir perang di Asia Pasifik dan Perang Dunia II.
Namun, dampak radiasi dari serangan tersebut masih dirasakan hingga saat ini, menimbulkan perdebatan tentang etika senjata nuklir dan dampak kemanusiaan yang serius.
Banyak orang di seluruh dunia mendukung penghapusan senjata nuklir dan mendorong perdamaian global sebagai hasil dari pengalaman pahit Hiroshima dan Nagasaki.
Penyebab Terjadinya Bom Atom Hiroshima Nagasaki
Melansir dari laman Britannica, terjadinya bom atom Hiroshima Nagasaki sebagai bagian dari peristiwa sejarah yang terkait dengan Perang Dunia II dan upaya untuk mengakhiri konflik tersebut.
Penjelasan mengapa bom atom dijatuhkan atas dua kota ini melibatkan beberapa faktor, seperti:
1. Perang Dunia II dan Konflik dengan Jepang
Pada tahun 1945, dunia terlibat dalam Perang Dunia II yang melibatkan banyak negara termasuk Jepang.
Konflik ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menyebabkan penderitaan dan korban jiwa yang banyak.
2. Upaya untuk Mengakhiri Perang
Pada tahap tersebut, sekutu (termasuk Amerika Serikat) ingin mengakhiri perang secepat mungkin untuk menghindari lebih banyak kerugian dan korban jiwa.
Upaya militer untuk menginvasi daratan Jepang diprediksi akan memakan korban jiwa dan waktu.
3. Pertimbangan Strategis
Amerika Serikat mengembangkan bom atom dalam Proyek Manhattan.
Bom ini memiliki kekuatan ledakan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan pemerintah AS melihatnya sebagai cara untuk memaksa Jepang menyerah lebih cepat.
4. Memaksa Penyerahan Jepang
Pemerintah AS memilih menggunakan bom atom untuk membuat Jepang menyerah tanpa syarat.
Mereka memilih Hiroshima dan Nagasaki sebagai target karena kota-kota tersebut memiliki nilai militer dan industri yang strategis.
5. Dampak Psikologis
Ledakan bom atom memiliki efek psikologis yang kuat.
Serangan ini dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan baru Amerika Serikat dan sebagai bentuk ancaman bagi Jepang jika mereka tidak menyerah.
Pada 6 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima. Kemudian pada 9 Agustus, bom atom kedua meledak di Nagasaki.
Dua serangan ini menyebabkan kerusakan fisik yang sangat besar dan jumlah korban jiwa yang besar.
Akhirnya, pada 15 Agustus 1945, Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu dan menjadi sejarah berakhirnya Perang Dunia II.
Jumlah Korban Hiroshima Nagasaki
Pada akhir tahun 1945, korban bom atom Hiroshima Nagasaki sekitar 140.000 orang tewas di Hiroshima dan 74.000 orang di Nagasaki.
Selanjutnya, dalam beberapa tahun berikutnya, korban yang selamat dari tragedi Hiroshima Nagasaki dihadapkan pada tantangan kesehatan yang serius, seperti peningkatan kasus leukemia, kanker, dan efek samping radiasi lainnya.
Pada tanggal 6 Agustus 1945, ledakan bom uranium terjadi di kota Hiroshima.
Ledakan tersebut menghasilkan kekuatan yang setara dengan 15.000 ton bahan peledak TNT.
Dampak dari ledakan ini sangat menghancurkan, merusak dan membakar sekitar 70 persen dari seluruh struktur bangunan di kota tersebut.
Dampak tersebut menyebabkan jumlah korban tewas mencapai sekitar 140.000 jiwa menjelang akhir tahun 1945.
Selain itu, dampak radiasi bom atom Hiroshima Nagasaki juga menyebabkan peningkatan kasus kanker dan penyakit kronis bagi orang-orang yang selamat dari serangan tersebut.
Tiga hari setelahnya, di kota Nagasaki juga terjadi sebuah ledakan.
Ledakan tersebut berasal dari bom plutonium yang sedikit lebih besar dari sebelumnya, terjadi pada ketinggian 6,7 kilometer persegi di atas kota.
Serangan ini mengakibatkan suhu tanah naik mencapai 4.000°C, dan dampak radiasi serta hujan radioaktif yang juga memberikan dampak buruk.
Dampak Bom Atom Hiroshima Nagasaki
Bom atom di Hiroshima dan Nagasaki memiliki berbagai dampak yang dapat dirasakan secara global, yaitu sebagai berikut:
1. Kerusakan Fisik dan Bangunan
Serangan bom menghancurkan struktur bangunan di kedua kota.
Sekitar 70 persen bangunan di Hiroshima dan sekitar 40 persen di Nagasaki hancur.
Dampak ledakan dan gelombang panas juga menyebabkan kebakaran besar yang meluas.
2. Efek Radiasi
Radiasi yang dilepaskan oleh bom atom memiliki efek jangka panjang yang merusak kesehatan manusia.
Banyak korban yang selamat dari serangan mengalami efek samping radiasi, termasuk leukemia, kanker, kelainan genetik, dan masalah kesehatan kronis lainnya.
3. Dampak Lingkungan
Serangan bom atom menciptakan kerusakan lingkungan yang luas.
Radiasi ini menyebabkan tanaman mati dan tanah terkontaminasi, serta mempengaruhi ekosistem lokal.
4. Trauma Psikologis
Selain dampak fisik, banyak orang yang selamat mengalami trauma psikologis akibat serangan bom atom tersebut dan kehilangan keluarga beserta teman-teman mereka.
5. Perdebatan Etika dan Kemanusiaan
Penggunaan bom atom memicu perdebatan global tentang etika penggunaan senjata nuklir dan dampak kemanusiaan dari perang.
Banyak orang dan negara berkomitmen untuk mendorong penghapusan senjata nuklir dan mempromosikan perdamaian global.
6. Akhir Perang Dunia II
Dampak paling signifikan adalah berakhirnya Perang Dunia II.
Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki memicu penyerahan Jepang kepada Sekutu dan mengakhiri perang di Asia Pasifik.
Selain itu, dampak bom atom Hiroshima Nagasaki bagi Indonesia juga terlihat dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dorongan untuk memproklamasikan kemerdekaan semakin kuat, namun terjadi perbedaan pendapat antara kelompok muda dan tua.
Setelah melalui perundingan, akhirnya kesepakatan dicapai dan proklamasi kemerdekaan disetujui untuk dilaksanakan pada 17 Agustus 1945.
Demikianlah informasi mengenai sejarah Hiroshima Nagasaki, penyebab bom tersebut terjadi, jumlah korban dan dampak yang terjadi dari peristiwa tersebut. Semoga bermanfaat.
Editor: Ratni Dewi Sawitri