Inflasi September 2023 Tembus 2,28 Persen, Rokok dan Beras Jadi Penyebabnya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada September 2023, Indonesia mengalami kenaikan inflasi secara tahunan.(Foto:Istockphoto/ASMR)

PARBOABOA, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada September 2023, Indonesia mengalami kenaikan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 2,28 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 119,96 persen.

Inflasi merupakan suatu konsep ekonomi yang merujuk kepada peningkatan secara umum dan berkelanjutan harga barang dan jasa di suatu negara dalam jangka waktu tertentu. 

Dalam konteks inflasi, daya beli uang menurun seiring dengan kenaikan harga-harga. Artinya, uang yang sama dapat membeli lebih sedikit barang dan jasa daripada sebelumnya.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Sementara itu, jika dirinci, penyumbang inflasi terbesar secara tahunan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,28 persen. 

Lalu, diikuti kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil inflasi 1,08 persen serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen.

Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi terbesar secara bulanan (month to month/mtm) adalah beras dengan andil 0,18 persen serta bensin sebesar 0,6 persen imbas kenaikan harga BBM nonsubsidi.

Kemudian, 0,01 persen beberapa komoditas lain seperti tarif pulsa ponsel, biaya kuliah atau akademik, rokok kretek filter, hingga daging sapi.

Provinsi dengan Inflasi Terbesar

Berdasarkan data BPS, dari 90 kota IHK, seluruh kota mengalami inflasi secara tahunan. Terdapat 50 kota mengalami inflasi tahunan lebih tinggi dari inflasi nasional.

Berdasarkan provinsi, inflasi tahunan di Sumatra paling tinggi ada di Kota Tanjung Pandan sebesar 5,03 persen. Selanjutnya, di Kalimantan tertinggi ada di Kotabaru sebesar 3,66 persen.

Kemudian, inflasi tertinggi di Jawa berada di Sumenep sebesar 4,47 persen. Inflasi di Bali-Nusa Tenggara ada di Kota Maumere sebesar 3,8 persen.

Sementara itu, inflasi tertinggi di Sulawesi ada di Kota Luwuk sebesar 4,37 persen. Kemudian, inflasi tertinggi di Maluku dan Papua ada di Manokwari sebesar 5,26 persen.

Editor: Wenti Ayu
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS