Bertemu Presiden Iran, Jokowi Sebut Sepakat Dukung Pemberian Akses Pendidikan Bagi Perempuan Afghanistan

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi mengadakan pertemuan bilateral, Selasa (23/05/2023), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Foto: Kemlu)

PARBOABOA, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo mengatakan dirinya dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi, sepakat untuk terus memberikan dukungan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan yang saat ini dikuasai Taliban. Salah satunya mendukung pemberian akses pendidikan bagi perempuan yang ada di negara tersebut.

Kedua pemimpin juga telah sepakat untuk memberikan dukungan kepada Palestina yang sedang berkonflik dengan Israel.

“Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afganistan, dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afganistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan,” kata Jokowi, dikutip dari keterangan tertulis di laman Kementerian Luar Negeri, Rabu (24/05/2023).

Selama pertemuan tersebut, Jokowi dan Raisi juga menyepakati kerja sama di bidang kesehatan melalui proyek percontohan atau pilot project untuk tindakan operasi telerobotik. Selain itu, proyek percontohan dalam bidang telemedisin dan kolaborasi alat telemedisin di 11 puskesmas juga telah berjalan.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa ia telah menyampaikan terkait dengan alih teknologi dan produksi bersama dengan BUMN Indonesia dan kerja sama bioteknologi dan nanoteknologi untuk kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan, kepada Presiden Iran itu.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan bahwa kedua negara telah menandatangani perjanjian perdagangan preferensial (preferential trade agreement/PTA). Penandatanganan perjanjian ini dilakukan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian, yang disaksikan oleh kedua pemimpin.

“Semoga dapat makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran,” kata Presiden.

Selain itu, kedua pemimpin juga menjajaki pembentukan kesepakatan bisnis antara perusahaan (business-to-business/B2B), investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan solusi untuk investasi di sektor migas.

“Terakhir, terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama, riset bersama, alih teknologi, dan assembly,” pungkasnya.

Editor: Rini
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS