Parboaboa - Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak dzikir untuk mengingat Allah SWT, salah satunya dengan melafalkan kalimat "la haula wala quwwata illa billah" atau yang juga dikenal dengan kalimat "hauqolah". Kalimat hauqolah merupakan salah satu dzikir yang memiliki keutamaan yang sangat banyak.
Selain menunjukkan permohonan pertolongan Allah, kalimat tersebut juga menjadi sarana untuk mendapatkan kemuliaan yang abadi dan keselamatan atas pertolongan-Nya. Bacaan ini tidak hanya menjadi media untuk mendapatkan pahala, namun juga menjadi penyebab orang mendapat kenikmatan di surga.
Rasulullah bersabda, "Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku tunjukkan kepadamu suatu simpanan dari berbagai simpanan surga?" Aku menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Kemudian beliau bersabda, "La haula wala quwwata illa billah." (HR al-Bukhari)
Lantas, bagaimana cara membaca kalimat hauqolah? Berikut ini Parboaboa akan memberikan penjelasannya. Silakan simak di bawah ini.
Bacaan Kalimat Hauqolah
ï»»ïº£ï»®ï» ï»ï»» ﻗﻮﺓ ïºï»» ïº‘ïºŽï»Ÿï» ï»ª
Bacaan latin : Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah)
Artinya: “Tiada daya dan kekuatan selain dari Allah.â€
Makna Kalimat Hauqolah
Berikut ini adalah makna dari kalimat hauqolah yang harus diketahui:
- Menunjukkan penyerahan diri dan kepasrahan kepada Allah Ta'ala.
- Menunjukkan bahwa seorang hamba tidak memiliki upaya atau kekuatan apapun selain atas pertolongan dan kehendak Allah Ta'ala.
- Menunjukkan bahwa hanya dengan pertolongan Allah Ta'ala, seorang hamba dapat berpindah dari kemaksiatan ke ketaatan.
- Menunjukkan bahwa hanya dengan pertolongan Allah Ta'ala, seorang hamba dapat berubah dari keadaan sakit menjadi sehat.
- Menunjukkan bahwa hanya dengan pertolongan Allah Ta'ala, seorang hamba dapat berubah dari keadaan lemah menjadi kuat.
- Menunjukkan bahwa seorang hamba tidak memiliki kekuatan untuk melakukan suatu urusan apapun kecuali atas pertolongan Allah Ta'ala.
Kalimat ini mencakup seluruh aktivitas kehidupan baik urusan dunia maupun agama, baik dalam mencari kemaslahatan ataupun menghindari kemudharatan, semuanya tidak dapat terjadi atau terwujud kecuali dengan pertolongan Allah Ta'ala.
Semua yang ada di alam semesta terjadi dengan takdir dan kehendak Allah Ta’la, apa yang di kehendaki Allah niscaya akan terjadi, dan apa yang tidak di kehendaki-Nya niscaya tidak akan pernah terjadi.
Allah Ta’ala berfirman :
Ø¥Ùنَّمَا أَمْرÙه٠إÙذَا أَرَادَ شَيْئًا Ø£ÙŽÙ† ÙŠÙŽÙ‚Ùولَ Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙƒÙÙ† ÙÙŽÙŠÙŽÙƒÙونَ
Artinya: “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!†Maka jadilah sesuatu itu.†(QS.Yasin : 82)
Juga firman-Nya :
مَا ÙŠÙŽÙْتَØ٠الله٠لÙلنَّاس٠مÙÙ† رَØْمَة٠Ùَلاَ Ù…ÙمْسÙÙƒÙŽ لَهَا وَمَا ÙŠÙمْسÙكْ Ùَلاَ Ù…ÙرْسÙÙ„ÙŽ Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙÙ† بَعْدÙÙ‡Ù
Artinya : “Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu.†(QS.Faatir : 2)
Maka seorang hamba yang memahami kalimat tersebut, dia harus menyerah dan pasrah kepada Allah dan menyerahkan urusannya kepada Allah semata,dan dia harus berlepas diri dari segala upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala.
Keutamaan Kalimat Hauqolah
Di antara kalimat istimewa yang ada dalam Islam adalah kalimat hauqolah. Terdapat dalam hadis-hadis yang menyebutkan keutamaan kalimat hauqolah. Biasanya isinya berbarengan dengan empat kalimat mulia lainnya, yakni tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. Ada juga keterangan yang menyebutkan keistimewaan kalimat hauqolah secara khusus.
Berikut ini beberapa hadis yang menyebutkan keutamaan kalimat hauqolah berbarengan dengan empat kalimat mulia lainnya:
1. Menghapuskan Dosa
Dari Abdullah bin ‘Amr RA, Rasulullah SAW bersabda:
“مَا عَلَى الْأَرْض٠رَجÙÙ„ÙŒ ÙŠÙŽÙ‚ÙولÙ: لَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلَّا اللهÙØŒ وَالله٠أَكْبَرÙØŒ وَسÙبْØَانَ اللهÙØŒ وَالْØَمْد٠لÙلَّهÙØŒ وَلَا Øَوْلَ وَلَا Ù‚Ùوَّةَ Ø¥Ùلَّا بÙاللهÙØŒ Ø¥Ùلَّا ÙƒÙÙÙّرَتْ عَنْه٠ذÙÙ†ÙوبÙÙ‡ÙØŒ وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ Ù…Ùنْ زَبَد٠الْبَØْرÙâ€
Artinya: “Tidaklah seorang di muka bumi mengucapkan la ilaha illallah, Allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah dan la haula wa la quwwata illah billah; melainkan dosa – dosanya akan diampuni, walaupun lebih banyak dibanding buih di lautan.†(HR Ahmad)
2. Memenuhi Tangan dengan Kebaikan
Ibnu Abi Aufa RA berkata:
أَتَى رَجÙÙ„ÙŒ النَّبÙÙŠÙŽÙ‘ صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ùَقَالَ: “يَا رَسÙولَ اللهÙØŒ Ø¥ÙÙ†Ùّي لَا أَقْرَأ٠الْقÙرْآنَ، ÙÙŽÙ…ÙرْنÙÙŠ بÙمَا ÙŠÙجْزÙئÙÙ†ÙÙŠ Ù…ÙنْهÙ!â€ØŒ Ùَقَالَ لَه٠النَّبÙÙŠÙÙ‘ صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ: “قÙلْ: الْØَمْد٠لÙلَّهÙØŒ وَسÙبْØَانَ اللهÙØŒ وَلَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلَّا اللهÙØŒ وَالله٠أَكْبَرÙØŒ وَلَا Øَوْلَ وَلَا Ù‚Ùوَّةَ Ø¥Ùلَّا بÙاللهÙâ€. قَالَ: Ùَقَالَهَا الرَّجÙÙ„Ù: وَقَبَضَ ÙƒÙŽÙَّهÙØŒ وَعَدَّ خَمْسًا مَعَ Ø¥ÙبْهَامÙÙ‡ÙØŒ Ùَقَالَ: “يَا رَسÙولَ اللهÙØŒ هَذَا Ù„Ùلَّه٠تَعَالَى Ùَمَا Ù„ÙÙ†ÙŽÙْسÙي؟†قَالَ: “قÙلْ: “اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ اغْÙÙرْ Ù„ÙÙŠØŒ وَارْØَمْنÙÙŠØŒ وَعَاÙÙÙ†ÙÙŠØŒ وَاهْدÙÙ†ÙÙŠØŒ وَارْزÙقْنÙي†. قَالَ: Ùَقَالَهَا وَقَبَضَ عَلَى ÙƒÙŽÙÙّه٠الْأÙخْرَى، وَعَدَّ خَمْسًا مَعَ Ø¥ÙبْهَامÙÙ‡ÙØŒ Ùَانْطَلَقَ الرَّجÙل٠وَقَدْ قَبَضَ ÙƒÙŽÙَّيْه٠جَمÙيعًا، Ùَقَالَ النَّبÙÙŠÙÙ‘ صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ: “لَقَدْ Ù…ÙŽÙ„ÙŽØ£ÙŽ ÙƒÙŽÙَّيْه٠مÙÙ†ÙŽ الْخَيْرÙâ€.
Artinya: “Suatu hari ada seseorang datang kepada Rasulullah SAWdan berkata: ‘Wahai Rasulullah, saya tidak bisa membaca Alquran. Ajarkan padaku bacaan yang bisa menggantikan Alquran (saat aku salat)’.
Maka Rasulullah SAW bersabda: ‘Bacalah alhamdulillah, subhanallah, la ilaha illallah, Allahu akbar, la haula wa la quwwata illa billah’.
Maka lelaki itu mengucapkan kalimat tersebut sambil menggenggam telapak tangannya dan menghitung lima dengan jari-jarinya. Lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, ini yang untuk Allah. Lah yang untuk diriku mana?â€.
Nabi menjawab: “Ucapkanlah: Allôhummaghfirlî, warhamnî, wa ‘âfinî, wahdinî, warzuqnî (Ya Allah, ampunilah aku, sayangilah aku, sehatkanlah aku, berilah aku petunjuk dan karuniakanlah padaku rizki)â€.
Maka lelaki tersebut menggenggam telapak tangannya yang satunya sembari menghitung lima dengan jari-jarinya. Kemudian ia pergi sambil menggenggam kedua telapak tangannya.
Rasulullah SAW pun berkomentar: ‘Sungguh ia telah memenuhi kedua tangannya dengan kebaikan.†(HR Ahmad)
3. Salah Satu Amal Saleh yang Berpahala Abadi
Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
الْمَال٠وَالْبَنÙونَ زÙينَة٠الْØَيَاة٠الدّÙنْيَا وَالْبَاقÙيَات٠الصَّالÙØَات٠خَيْرٌ عÙنْدَ رَبّÙÙƒÙŽ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
(Al-mÄlu wal-banụna zÄ«natul-ḥayÄtid-dun-yÄ, wal-bÄqiyÄtuá¹£-á¹£ÄliḥÄtu khairun 'inda rabbika ṡawÄbaw wa khairun amalÄ)
Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi al-bâqiyat ash-shâlihat (amal saleh yang berpahala abadi) lebih baik di sisi Allah pahalanya dan harapannya.†(QS Al-Kahfi: 46)
Ayat ini menjelaskan bahwa harta dan anak tidaklah kekal. Sebab yang akan bermanfaat dan kekal untuk manusia adalah al-bâqiyât ash-shâlihât.
4. Salah Satu Harta Karun Surga
Dalam sebuah hadis, Abu Musa al-Asy’ary RA berkata:
ÙƒÙنَّا مَعَ النَّبÙيّ٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙÙÙŠ سَÙَر٠ÙÙŽÙƒÙنَّا Ø¥Ùذَا عَلَوْنَا كَبَّرْنَا Ùَقَالَ النَّبÙيّ٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ: “أَيّÙهَا النَّاس٠ارْبَعÙوا عَلَى أَنْÙÙسÙÙƒÙمْ ÙÙŽØ¥ÙنَّكÙمْ لَا تَدْعÙونَ أَصَمَّ وَلَا غَائÙبًا ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنْ تَدْعÙونَ سَمÙيعًا بَصÙيرًاâ€. Ø«Ùمَّ أَتَى عَلَيَّ وَأَنَا Ø£ÙŽÙ‚Ùول٠ÙÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ لَا Øَوْلَ وَلَا Ù‚Ùوَّةَ Ø¥Ùلَّا بÙالله٠Ùَقَالَ: “يَا عَبْدَ الله٠بْنَ قَيْس٠قÙلْ لَا Øَوْلَ وَلَا Ù‚Ùوَّةَ Ø¥Ùلَّا بÙالله٠ÙÙŽØ¥Ùنَّهَا كَنْزٌ Ù…Ùنْ ÙƒÙÙ†Ùوز٠الْجَنَّةÙâ€
Artinya: “Pada suatu hari kami bepergian bersama dengan Rasulullah SAW. Setiap kali melewati jalan menanjak, kami bertakbir (dengan suara keras). Maka Rasulullah SAW bersabda:
‘Wahai para manusia, kasihanilah diri kalian. Sungguh kalian tidaklah sedang memanggil zat yang tuli atau sesuatu yang tidak ada. Namun kalian sedang memanggil zat Yang Maha mendengar dan Maha melihat!’.
Kemudian beliau mendatangiku, dan saat itu aku sedang membaca dengan lirih: ‘La haula wa la quwwata illa billah’.
Maka beliaupun berkata: “Wahai Abdullah bin Qais, ucapkanlah La haula wa la quwwata illa billah. Sungguh ia merupakan salah satu harta karun surgaâ€.†(HR Bukhari dan Muslim)
Demikianlah penjelasan tentang kalimat hauqolah beserta arti, makna, dan keutamaannya diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat muslim terhadap Allah SWT. Dengan memperbanyak dzikir dan selalu mengingat Allah, kita dapat memperkuat hubungan dengan-Nya dan menjaga kesadaran kita bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Editor: Lamsari Gulo