Menebak Arah Politik Sandiaga Uno: Belum Dilirik PDIP, Demokrat Digaet

Sandiaga Unu kembali melempar wacana menggaet Demokrat jika terjadi duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024. (Foto: Isntagram/@sandiuno)

PARBOABOA, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno, kembali melempar wacana menggaet Demokrat dan PKS jika Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berada di satu gerbong yang sama pada Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan eks politisi Partai Gerindra itu, menyusul isu duet Ganjar-Anies yang berkembang beberapa hari ini.

Sebelumnya, wacana duet Ganjar-Anies kembali mencuat ke publik beberapa pekan terakhir. Wacana ini digulirkan politisi PDIP Said Abdullah, menanggapi survei elektabilitas yang dirilis Litbang Kompas beberapa waktu lalu.

"Saya akan mengusulkan kepada Pak Mardiono jika pada akhirnya itu yang dipilih Ganjar-Anies, kami mengajak Demokrat dan PKS untuk berjuang bersama," kata Sandi di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Sandi mempunyai alasan menggandeng dua partai tersebut setelah pernah punya pengalaman yang baik di Pilpres 2019 silam. Namun, hal itu belum menjadi keputusan bersama karena harus dikomunikasikan ke bawah.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiano menegaskan, partainya akan tetap konsisten membangun kerja sama politik dengan PDI Perjuangan. Ia juga menggarisbawahi, PPP tetap menyodorkan nama Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar Pranowo.

"Mendukung mencalonkan Pak Ganjar Pranowo dengan Pak Sandiaga," kata Mardiano di kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Kendatipun demikian, Mardino mengaku tidak dalam konteks memutuskan untuk menduetkan Ganjar dan Sandiaga, hanya menawarkan dengan sejumlah pertimbangan kriteria dan rekam jejak.

Di sisi lain, Demokrat rupanya belum berencana untuk bergabung dengan PPP membangun poros baru, apalagi menduetkan Sandiaga dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Wasekjen DPP Partai Demokrat, Renanda Bachtiar mengatakan, belum ada rencana di internal partai berlambang mercy itu untuk menduetkan Sandiaga dan AHY di Pilpres 2024.

Namun, ia tidak menepis jika kemungkinan itu selalu ada dalam politik. Apalagi, situasinya saat ini, kata dia, masih sangat cair dan dinamis.

Demokrat, demikian Rendanda, masih fokus pada persiapan deklarasi capres dan cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan kolaborasi tiga partai yakni, NasDem, PKS dan Demokrat.

Menurutnya, akan semakin lebih baik jika deklasrasi ini segera dilakukan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, elektabilitas Anies Baswedan yang mengalami penurunan drastis, tentu akan membutuhkan waktu dan kerja keras untuk menyeimbangi kedua kandidat lainnya.

Arah Politik Sandiaga

Sebelumnya, nama Sandiaga Uno memang cukup gencar diisukan bakal mendampingi Ganjar Pranowo sebagai cawapres pada Pilpres 2024. 

PPP juga menilai, peluang tersebut cukup besar setelah Golkar dan PAN merapat ke Koalisi Indonesia Raya (KIR) untuk mendukung Prabowo Subianto. Bahkan, Sandiaga Uno disebut-sebut menjadi salah satu faktor yang berpotensi memberikan kemenangan untuk Ganjar di Pilpres.

Sayangnya, wacana duet Ganjar-Anies yang digulirkan PDIP, seakan menutup peluang bagi Sandiaga untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Isu menggaet Demokrat yang disodorkan Sandiaga, bisa saja menjadi alternatif langkah politik ketika namanya belum juga dilirik di bursa cawapres PDIP.

Jika melihat sejumlah hasil survei, posisi Sandiaga Uno memang cukup diperhitungkan. Dalam survei simulasi cawapres yang dilakukan Charta Politika pada Mei 2023 lalu, menunjukkan elektabilitas Sandiaga yang cukup naik signifikan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu menduduki posisi teratas dengan presesntase elektabilitas mencapai 19,8%. Posisi kedua ditempati Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan presentase 18,4%. Kemudian diikuti Mahfud MD dengan presentase 15,2%.

Selanjutnya, posisi kemempat ditempati Ketua Umum Demokrat, AHY, yang memperoleh elektabilitas sebesar 10,9%.

Elektabilitas Sandiaga juga menguat dalam survei yang dilakukan ALGORITMA Research and Consulting pada Juni 2023 lalu. Ia bahkan menduduki posisi pertamajika dibandingkan dengan dua nama lain yakni, Erick Thohir dan Mahfud MD.

Sandiaga menduduki posisi teratas dengan presentase 11,3 persen, disusul Erick Thohir 10,3 persen, dan Mahfud MD 8,8 persen.

Namun, hasil survei cawapres yang dirilis Indenesia Political Opinion pada 5-13 Juni 2023, justru menunjukkan hasil yang berbeda. Sandiaga malah menempati posisi terkahir jika dibandingkan dengan sejumlah nama lain, seperti Erick Thohir, AHY, Mahfud MD dan Ridwan Kamil.

Editor: Andy Tandang
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS