Mengenal Filler Payudara yang Jadi Penyebab Tewasnya Wanita di Jakbar

Ilustrasi filler payudara (dok Hellosehat)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Mempunyai wajah dan tubuh yang cantik adalah impian setiap orang, baik pria maupun wanita. Itu sebabnya untuk memiliki tubuh dan wajah yang cantik seseorang rela mengeluarkan uang dalam jumlah fantastis untuk melakukan operasi plastik atau dengan melakukan filler.

Seseorang yang nekat melakukan operasi untuk mendapatkan wajah yang cantik, jangan sampai salah memilih rumah sakit tempat bedah yang akan dilakukan. Agar kejadian seperti yang dialami seorang wanita berinisial RCD (34) yang ditemukan tewas di dalam hotel ini tidak menimpa kamu.

Jadi RCD sebelumnya melakukan operasi filler di bagian payudaranya. Namun prosedur kecantikan tersebut tidak dilakukan oleh tenaga medis profesional, melainkan kenalannya. Korban sudah mengeluarkan uang sebesar Rp 3,5 juta untuk membayar temannya yang akan melakukan suntikan tersebut. Sehingga di duga RCD merupakan korban malpraktek filler payudara.

Jadi suntik filler ini merupakan prosedur yang dilakukan untuk menambahkan volume pada bagian tertentu, seperti pada payudara dan bibir. Hal ini dilakukan karena beberapa wanita beranggapan bahwa semakin besar payudara atau bibir, maka akan semakin cantik.

Untuk filler payudara sendiri biasanya dilakukan dengan menyuntikkan asam hialuronat atau hyaluronic acid (HA) pada payudara. Hyaluronic acid (HA) sendiri adalah senyawa alami yang sebetulnya ada di dalam tubuh, seperti di lapisan bening mata, jaringan ikat persendian, dan kulit. Sehingga penyuntikan HA ini dapat membantu menyamarkan garis halus dan kerutan di wajah, namun harus dilakukan dengan benar.

Dikutip dari laman Hellosehat, Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) ternyata tidak merekomendasikan penggunaan filller pada bokong dan payudara, karena mempunyai resiko yang tinggi.

Belum lagi jika cairan yang digunakan tidak jelas dan dilakukan oleh tenaga medis yang ahli.  Dalam beberapa kasus, filler yang disuntikkan ke payudara oleh oknum tertentu berbahan silikon cair.

Silikon cair berbeda dengan silikon implan yang juga bisa dipakai untuk memperbesar payudara dengan cara operasi. Bahan tersebut dilarang untuk digunakan bentuk wajah dan bagian tubuh karena terbukti tidak aman dan memicu banyak efek samping yang berbahaya.

Suntikan silikon dapat menyebabkan nyeri jangka panjang, infeksi, dan cedera serius seperti terbentuknya jaringan parut, kerusakan jaringan permanen, emboli (penyumbatan pembuluh darah), stroke hingga kematian. Oleh karena itu suntikan silicon ini tidak disarankan.

Jadi buat siapapun yang ingin melakukan suntik filler ini, pastikan jika tenaga medis yang menangani adalan ahli, dan jangan sampai tergiur hanya karena harga yang murah karena taruhannya adalah nyawa.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS