parboaboa

Narsistik Adalah: Mengenali Tanda, Gejala, Pemicu, Faktor Risiko, dan Cara Menghadapinya

Lidya Sianipar | Kesehatan | 07-09-2023

Ilustrasi seseorang yang menderita gangguan narsistik (Foto: Istock/@nicoletaionescu)

PARBOABOA – Istilah narsistik biasanya digunakan untuk menggambarkan siapa pun yang mementingkan diri sendiri. Kata “Narsis” sendiri adalah yang paling umum dan terkenal dalam berbagai konteks.

Seseorang yang menunjukkan sifat narsistik mungkin saja menderita gangguan kepribadian yang disebut dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD), meskipun tidak semua orang yang bertingkah “narsis” adalah pengidap NPD.

Gangguan kepribadian ini sangat memengaruhi cara seseorang berpikir, berperilaku, dan berhubungan dengan orang lain karena merasa dirinya lebih unggul dari orang lain dan merasa pantas untuk dikagumi dan menjadi pusat perhatian bagi banyak orang.

Sifat seperti itu tentu akan membatasi dirinya dalam bersosialisasi dan sulit diterima oleh banyak orang. Lalu bagaimana mengenali tanda dan gejala, pemicu serta faktor risiko gangguan kepribadian ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan menghindari agar tidak salah kaprah, yuk simak ulasan ini sampai selesai!

Apa itu Narsistik?

Ilustrasi seseorang yang menderita narsistik (Foto: Freepik/reezky11)

Dilansir dari yankes.kemkes.go.id,  narsistik artinya kondisi di mana seseorang merasa dirinya paling penting, sangat membutuhkan perhatian, dan kekaguman berlebihan. 

Selain itu, gangguan ini juga kerap menyebabkan kurangnya empati terhadap orang lain. 

Dikutip dari Jurnal Gangguan Kepribadian Narsistik dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental, karya Dewi Purnama Sari (2021), Kata narsisme diambil dari nama pemuda tampan yang bernama Narcissus pada zaman Yunani Kuno.

Narcissus sangat kagum terhadap dirinya sendiri setelah melihat bayang-bayang wajahnya di permukaan air tenang dalam hutan dan merasa tidak ada yang lebih darinya hingga membuatnya sulit untuk mendapatkan pasangan hidup.

Narsistik adalah gangguan kepribadian yang dapat menimbulkan masalah di kehidupan sehari-hari seperti di tempat kerja atau sekolah. Meski memiliki kepercayaan diri yang tinggi, orang yang mengidap gangguan ini akan merasa lemah terhadap kritik sekecil apapun. 

Umumnya, orang dengan gangguan narsistik akan merasa tidak bahagia atau kecewa ketika tidak mendapatkan pujian 

Narsistik adalah pengidap yang memiliki perasaan yang mudah tersinggung. Bahkan, cenderung mudah  depresi  ketika mereka dinasehati oleh orang lain. 

Sifat narsistik ini dapat membuat penderitanya tidak bahagia atau kecewa jika tidak diperlakukan atau dipuji seperti yang mereka harapkan. Hal ini bisa menimbulkan masalah di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan atau lingkup sosial.

Meskipun setiap orang mungkin sesekali menunjukkan perilaku terlalu memuja diri, pengidap NDP sering kali mengabaikan orang lain atau perasaan mereka. Mereka juga tidak memahami dampak perilaku mereka terhadap orang lain.

Penting untuk diperhatikan bahwa narsistik adalah suatu sifat, tetapi juga bisa menjadi bagian dari gangguan kepribadian yang lebih besar. Oleh sebab itu, narsistik personality disorder tetap membutuhkan pemeriksaan khusus untuk menentukan diagnosanya.

Berikut adalah penyebab narsistik adalah sebagai berikut:

  • Lingkungan: Orang tua yang mungkin memberi terlalu banyak pujian atau terlalu banyak kritik yang tidak sesuai dengan pengalaman dan pencapaian yang sebenarnya.
  • Genetika: Narsisme mungkin terkait dengan karakteristik bawaan seseorang, termasuk ciri kepribadian tertentu.
  • Neurobiologi: Ini adalah hubungan antara otak, perilaku, dan juga pemikiran.

Orang yang menunjukkan tanda-tanda narsisme seringkali sangat menawan dan karismatik. Narsistik adalah pribadi yang seringkali tidak langsung menunjukkan perilaku negatif, terutama dalam hubungan. 

Orang yang menunjukkan sikap terlalu memuja diri sering kali suka mengelilingi dirinya dengan orang-orang yang dapat memenuhi egonya karena mereka yang suka membangun hubungan untuk memperkuat gagasan mereka tentang diri mereka sendiri, meskipun hubungan tersebut hanya singkat.

Tanda dan Gejala Narsistik

Ilustrasi seseorang yang menderita narsistik (Foto: Freepik/@freepik)

Tidak semua orang yang terdiagnosis NDP akan mengalami gejala yang sama. Dilansir dari kemkes.go.id, tanda dan gejala dapat berupa:

  • Rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan
  • Rasa berhak dan merasa perlu dikagumi terus menerus
  • Membutuhkan kekaguman yang berlebihan
  • Narsistik artinya pribadi yang berperilaku arogan yang dianggap angkuh, sombong, atau sok
  • Bakat dan prestasi yang dilebih-lebihkan
  • Keasyikan dengan fantasi tentang kecantikan, kekuasaan, dan kesuksesan
  • Narsistik adalah pribadi yang merasa superior dan mencari hubungan hanya dengan orang-orang yang memiliki prestasi serupa
  • Kecenderungan untuk memonopoli percakapan
  • Ciri wanita narsistik biasanya suka meremehkan orang lain
  • Memanfaatkan orang lain. Narsistik adalah pribadi yang juga mampu melakukan tingkah manipulatif
  • Keengganan atau ketidakmampuan untuk mengenali perasaan dan kebutuhan orang lain
  • Iri pada orang lain
  • Keyakinan bahwa orang lain iri
  • Desakan untuk memiliki yang terbaik, dalam hal harta benda dan jabatan
  • Narsistik adalah pribadi yang mengharapkan perlakuan atau pelayanan khusus dari orang lain
  • Sering menghayal tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna.

Narsistik adalah gangguan yang membuat orang sulit menerima kritik, sehingga menghambat  mereka membangun hubungan dengan orang lain baik bagi sahabat, pasangan maupun pekerjaan.

Gejala-gejala yang dapat dilihat atau dirasakan secara jelas seperti berikut :

  • Menjadi marah atau tidak sabar jika tidak mendapat perlakuan khusus
  • Merasa mudah diremehkan
  • Bereaksi dengan kemarahan atau penghinaan untuk membuat diri sendiri tampak lebih unggul
  • Kesulitan mengatur emosi dan perilaku
  • Kesulitan menghadapi stres dan menangani perubahan
  • Merasa tertekan jika tidak memenuhi harapannya sendiri
  • Perasaan tidak aman, malu, dan terhina

Kapan Narsistik Merupakan Gangguan Kepribadian?

Ilustrasi seseorang yang menderita narsistik (Foto: Istock/@SDI Productions)

Narsisme dalam psikologi adalah merupakan bagian dari gangguan mental. Holly Crisp-Han, MD, seorang psikiater dan profesor klinis di Baylor College of Medicine di Houston dan salah satu penulis  Narcissism and Its Discontent, mengatakan setiap orang memiliki kecenderungan narsistik dari waktu ke waktu.

Namun, kecenderungan tersebut menjadi gangguan kepribadian ketika kemampuan seseorang untuk berfungsi dan berinteraksi dengan orang lain terpengaruh.

Narsistik adalah cara yang terang-terangan menunjukkan rasa percaya diri yang ekstrim, mendambakan perhatian, dan menunjukkan sedikit empati terhadap orang lain oleh penderita NPD.

Namun, di balik kedok kepercayaan diri ini, mereka biasanya menderita harga diri yang rapuh dan membutuhkan validasi terus-menerus, disertai dengan perasaan sedih atau ketidakmampuan untuk membentuk hubungan yang langgeng.

Diagnosis Narsistik 

Narsistik adalah gangguan kepribadian (Narcissistic Personality Disorder) yang diagnosanya biasanya dilakukan oleh seorang profesional kesehatan mental seperti seorang psikiater atau psikolog berlisensi. Diagnosis ini melakukan berbagai tahapan pemeriksaan dan evaluasi terhadap perilaku, pola pikir, dan interaksi seseorang dalam berbagai konteks.

Berikut beberapa langkah umum yang dilakukan dalam proses diagnosis gangguan narsistik :

  1. Wawancara Klinis: Profesional kesehatan mental akan melakukan wawancara dengan pasien yang dicurigai memiliki gangguan narsistik. Wawancara ini mencakup pertanyaan tentang sejarah kehidupan, perilaku, perasaan, dan pola pikir individu tersebut.
  2. Pengamatan: Observasi perilaku seseorang dalam berbagai situasi sosial yang dapat memberikan wawasan tambahan tentang apakah ada tanda-tanda narsisme. Pengamatan ini  mencakup interaksi dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
  3. Penggunaan Alat Evaluasi: Psikolog atau psikiater mungkin menggunakan alat evaluasi psikologis yang diakui secara umum, seperti tes kepribadian, untuk membantu dalam diagnosis. Salah satu tes yang sering digunakan adalah Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), yang mencantumkan kriteria diagnosis untuk NPD Narcissistic Personality Disorder (NPD)
  4. Pemeriksaan Kesehatan Mental: Psikolog atau Psikiater akan mencari tanda-tanda lain dari gangguan jiwa atau gangguan mental lain yang mungkin memengaruhi diagnosis. Ini membantu memastikan bahwa gejala yang diamati tidak disebabkan oleh kondisi lain.

Kriteria diagnosis NDP menurut DSM-5 yang termasuk karakteristik seperti:

  • Pola perilaku yang merasa superior dan penting.
  • Fantasi tentang keberhasilan, kekuatan, kecantikan, atau idealitas yang tidak realistis.
  • Perasaan berhak atas perlakuan istimewa dan pengakuan khusus.
  • Mengeksploitasi atau memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan pribadi.
  • Kurangnya empati terhadap perasaan orang lain.
  • Rasa iri terhadap orang lain atau keyakinan bahwa orang lain iri pada mereka.

Bahaya Narsistik akan dapat memberi dampak yang mengerikan, tidak hanya pada orang yang mengalaminya, tetapi juga pada orang-orang di sekitarnya dan lingkungan sosial. 

Narsistik adalah gangguan mental yang dapat memicu hubungan yang rusak dan mungkin sulit untuk mengembangkan hubungan yang sehat, empati, dan saling mendukung dengan orang lain karena cenderung fokus pada diri sendiri dan kebutuhan mereka sendiri.

Narsistik adalah gangguan kepribadian yang membuat mereka akan kesulitan dalam kerja tim. Di tempat kerja, seseorang dengan gangguan egokentrik dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dalam tim kerja. Mereka mungkin sulit berkolaborasi, karena fokus pada diri sendiri dan keinginan untuk mendominasi.

Cara menghadapi pasangan narsistik mungkin memiliki tantangan tersendiri. Namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti, Anda dapat mengidentifikasi perilaku terlalu percaya diri yang mungkin muncul dan mengambil tindakan yang lebih baik dalam menghadapinya.

Saat berinteraksi dengan pasangan yang memiliki gangguan terlalu percaya diri, upayakan untuk tetap tenang. Orang dengan narsisme seringkali mencoba memprovokasi reaksi emosional dari orang lain.

Selain itu, Cobalah untuk berkomunikasi dengan pasangan Anda secara terbuka dan jujur, tetapi juga dengan penuh perhatian terhadap perasaan mereka. 

Namun, jika tanda yang ditunjukkan pasangan atau orang yang dikenal cukup signifikan, anda dapat membantu mereka untuk bertemu dengan para profesional kesehatan mental karena narsistik juga dapat diatasi dengan penanganan yang tepat.

Cara Menghadapi Orang Narsistik

Menghadapi orang yang memiliki sifat narsistik bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang baik, Anda dapat mengelola interaksi dengan mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda menghadapi orang narsistik:

1. Kenali Tanda-tandanya

Pertama, pelajari tanda-tanda seseorang yang mungkin memiliki sifat terlalu percaya diri. Mereka cenderung memiliki rasa superioritas, kurang empati, menginginkan perhatian, dan sering membanggakan diri mereka sendiri.

2. Pertimbangkan Diri Anda

Saat berhadapan dengan orang terlalu mengutamakan diri sendiri, penting untuk menjaga kesehatan mental Anda. Jangan biarkan perilaku mereka merusak harga diri atau emosi Anda. Ingatlah bahwa perilaku mereka mungkin bukan tentang Anda.

3. Tetaplah Tenang

Saat berinteraksi dengan orang narcisoid, cobalah untuk tetap tenang. Mereka mungkin mencoba memancing reaksi emosional dari Anda. Dengan menjaga ketenangan, Anda dapat menghindari terperangkap dalam permainan kekuasaan mereka.

4. Tetap Jelas dan Tegas

Jika Anda perlu berbicara atau berurusan dengan orang narsistik, komunikasikan kebutuhan dan batasan Anda secara jelas dan tegas. Hindari konflik atau pertengkaran yang tidak perlu, tetapi jangan biarkan mereka memanipulasi Anda.

5. Tetapkan Batasan

Tentukan batasan dalam interaksi dengan mereka. Jangan biarkan mereka mengeksploitasi Anda atau mengambil keuntungan dari Anda. Ingatkan mereka ketika mereka melanggar batasan ini.

6. Gunakan Empati

Meskipun orang terlalu percaya diri cenderung kurang empati, mencoba memahami perspektif mereka bisa membantu dalam berkomunikasi dengan mereka. Cobalah melihat situasi dari sudut pandang mereka, meskipun Anda tidak harus sepakat dengan mereka.

7. Pilih Pertempuran Anda

Tidak semua situasi memerlukan respons atau konfrontasi. Pilih pertempuran Anda dengan bijaksana dan pertimbangkan apakah itu layak untuk berdebat atau melibatkan diri dalam konflik.

8. Jaga Diri Anda Sendiri

Pastikan Anda memiliki dukungan sosial dan dukungan emosional dari teman-teman dan keluarga. Terkadang, berbicara dengan seorang konselor atau terapis dapat membantu Anda mengatasi stres yang mungkin timbul dalam berinteraksi dengan orang yang terlalu memuja diri.

9. Hindari Dirimu Ditarik ke Dalam Permainan Mereka

Orang yang terlalu percaya diri sering mencoba menarik orang lain ke dalam permainan mereka. Hindari merasa tergoda untuk ikut serta dalam dinamika ini. Jaga diri Anda dan tetap fokus pada tujuan Anda.

10. Pertimbangkan Pelarian

Jika hubungan dengan orang terlalu memuja diri sangat merusak kesehatan mental Anda dan tidak ada perbaikan yang mungkin, pertimbangkan untuk menjauh dari mereka. Ingatlah bahwa Anda memiliki hak untuk melindungi diri sendiri.

Editor : Sari

Tag : #npd adalah    #narsistik    #kesehatan    #bahaya narsistik    #cara menghadapi pasangan narsistik    #narsisme dalam psikologi   

BACA JUGA

BERITA TERBARU