PARBOABOA, Jakarta - North Atlantic Treaty Organization (NATO), aliansi militer yang terdiri dari berbagai negara, telah mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan militer gabungan yang besar.
Latihan yang diberi nama ‘Steadfast Defender 24’ ini akan melibatkan sekitar 90.000 personel militer yang akan berlangsung hingga akhir Mei 2024.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan kemampuan NATO dalam melakukan operasi militer yang kompleks dan berkelanjutan di berbagai domain, dari darat hingga udara, melintasi Eropa.
Latihan ini tidak hanya melibatkan personel dalam jumlah besar tetapi juga peralatan militer canggih.
Nantinya ada lebih dari 50 kapal, mulai dari kapal induk hingga kapal perusak, akan terlibat.
Selain itu, akan ada lebih dari 80 jet tempur, helikopter, drone, dan lebih dari 1.100 kendaraan tempur, termasuk tank dan kendaraan tempur infanteri.
Skenario dan Tujuan Latihan
Pasukan akan bergerak melintasi Eropa dalam skenario konflik yang disimulasikan, menghadapi musuh yang hampir setara.
Latihan ini juga merupakan respons terhadap rencana pertahanan baru NATO, yang mengidentifikasi Rusia dan organisasi teroris sebagai musuh utama.
Jenderal AS Christopher Cavoli, Panglima Tertinggi Sekutu NATO, menekankan bahwa latihan ini akan menunjukkan kemampuan anggota NATO untuk saling melindungi dan memperkuat kawasan Euro-Atlantik.
Termasuk Latihan Terbesar
Latihan ‘Steadfast Defender 24’ merupakan latihan terbesar yang diadakan NATO dalam beberapa dekade terakhir.
Latihan ini menandai peningkatan signifikan dalam skala dan intensitas dibandingkan latihan sebelumnya.
Steadfast Defender 24 juga menandai perubahan penting dalam strategi NATO, yang sebelumnya tidak lagi menganggap rencana pertahanan skala besar sebagai kebutuhan.
Pelibatan 90.000 personel itu diadakan di tengah situasi global yang tegang, terutama karena konflik berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina.
Meskipun NATO tidak terlibat langsung dalam konflik ini, banyak negara anggotanya telah memberikan dukungan militer kepada Ukraina, baik dalam bentuk pengiriman senjata maupun pelatihan militer.
Editor: Atikah Nurul Ummah