Neglectful Parenting: Pengertian, Konsep, Tanda-tanda, dan Dampak Negatif Terhadap Anak

Neglectful Parenting (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak tidak dapat diragukan lagi. Namun, dalam beberapa kasus, ada orang tua yang tidak memberikan perhatian yang cukup, pola asuh semalam ini dikenal sebagai Neglectful Parenting.

Neglectful Parenting menggambarkan pola asuh di mana orang tua tidak cukup responsif terhadap kebutuhan fisik, emosional, dan sosial anak-anak mereka. Orang tua yang mengadopsi pola asuh ini cenderung acuh tak acuh dan tidak terlibat secara aktif dalam kehidupan anak-anak mereka.

Tentu hal ini akan berdampak negatif pada perkembangan anak seperti kesulitan dalam mengelola emosi, memiliki rendahnya kepercayaan diri, mengalami masalah sosial dan bisa saja berdampak terhadap prestasi akademiknya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua mengetahui apa itu Neglectful Parenting dan cari tahu juga apakah tanda-tanda berikut ini mengindikasikan pola asuhan yang selama ini Anda terapkan.

Apa itu Neglectful Parenting?

neglectful parenting adalah

ketgamb Apa itu Neglectful Parenting (Foto: Parboaboa/Ratni) #end

Secara umum, Neglectful Parenting adalah sikap orang tua yang hanya mementingkan diri sendiri sehingga sampai mengabaikan apa yang dibutuhkan anak-anaknya.

Sikap orang tua yang abai terhadap anak akan memberikan dampak yang tidak baik bagi tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun mental. Sikap yang diterima anak dari orang tua akan terpatri dan bisa mewarnai kehidupannya di masa depan.

Matthew J. Miller, Psy.D., dalam tulisannya Neglectful Parenting: The Impact on Children menyebutkan bahwa gaya mengasuh anak dengan menggunakan Neglectful Parenting style memiliki dampak yang negatif terhadap perkembangan anak bahkan ketika anak dewasa nanti. Sebab, anak tidak mendapat perhatian yang cukup dari orang tuanya, maka anak cenderung akan mengalami kesepian.

Sebagai orang tua, tentunya Bunda tidak ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak baik. Untuk itu, sangat penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan anak-anak di dalam keluarga. 

Konsep Neglectful Parenting

Konsep Neglectful Parenting juga melibatkan ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti kebutuhan gizi, perawatan kesehatan, pendidikan, dan keamanan.

Orang tua yang terlibat dalam Neglectful Parenting cenderung tidak memantau atau mengawasi kegiatan anak-anak mereka secara memadai.

Hal penting dalam konsep ini adalah ketidakpedulian dan kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua.

Neglectful Parenting dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk tekanan, kurangnya pengetahuan tentang pola asuh yang baik, gangguan kesehatan mental, pengalaman buruk masa kecil orang tua, atau faktor lingkungan yang tidak kondusif.

Tanda-tanda Neglectful Parenting

Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang dapat mengindikasikan adanya Neglectful Parenting:

1. Kurangnya perhatian dan responsivitas

Orang tua yang terlibat dalam pola asuh acuh tak acuh akan jarang menanggapi kebutuhan anak dan tidak memberikan perhatian yang memadai terhadap mereka. Mereka mungkin terlihat acuh tak acuh terhadap kebutuhan fisik, emosional, dan sosial anak.

2. Tidak adanya pengawasan

Orang tua yang mengadopsi pola asuh Neglectful Parenting cenderung tidak memonitor kegiatan dan perilaku anak-anak mereka secara memadai. Mereka mungkin tidak mengetahui dengan siapa anak-anak berinteraksi atau di mana mereka berada.

3. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar

Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh acuh tak acuh mungkin mengalami kekurangan nutrisi, perawatan kesehatan, atau pemenuhan kebutuhan dasar lainnya karena kurangnya perhatian dari orang tua. Mereka mungkin tidak diberikan makanan yang sehat, perawatan medis yang dibutuhkan, atau kebersihan yang memadai.

4. Tidak ada batasan atau aturan yang jelas

Orang tua yang terlibat dalam Neglectful Parenting mungkin tidak memberlakukan batasan atau aturan yang konsisten bagi anak-anak mereka.

Akibatnya, anak-anak tidak memiliki struktur yang jelas dalam hidup mereka dan tidak belajar konsep-konsep penting seperti tanggung jawab, disiplin, dan konsekuensi dari tindakan mereka.

5. Tidak terlibat dalam kehidupan anak

Orang tua yang terlibat dalam Neglectful Parenting mungkin tidak terlibat secara aktif dalam kehidupan anak.

Mereka mungkin tidak hadir dalam pertunjukan sekolah, pertandingan olahraga, atau acara penting lainnya yang melibatkan anak-anak mereka. Kurangnya keterlibatan ini dapat memberikan pesan kepada anak bahwa mereka tidak penting dan tidak berharga.

6. Ketidaksiapan dalam memberikan dukungan emosional

Orang tua yang terlibat dalam Neglectful Parenting mungkin tidak mampu atau tidak mau memberikan dukungan emosional yang diperlukan oleh anak-anak mereka. Mereka mungkin tidak merespons secara adekuat ketika anak sedang sedih, marah, atau membutuhkan penghiburan.

Dampak Negatif Neglectful Parenting

dampak negatif neglectful Parenting

ketgamb Dampak Negatif Neglectful Parenting (Foto: Parboaboa/Ratni) #end

Berikut ini merupakan dampak negatif akibat orang tua menerapkan Neglectful Parenting, yaitu sebagai berikut:

1. Sulit Membangun Hubungan Sosial

Salah satu dampak negatif dari pola asuh terhadap anak adalah kesulitan anak dalam membangun hubungan sosial yang baik. Pola asuh yang tidak memadai akan menyebabkan kurangnya kasih sayang yang diterima oleh anak dari orang tua.

Dalam kondisi tersebut, anak akan merasa kesepian, yang pada akhirnya dapat mengganggu perkembangan emosional dan spiritual anak. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bahwa anak akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan sifat sosialnya.

Sebagai orang tua, adalah tanggung jawab Anda untuk membantu anak mengenal berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Anda juga harus mendorong anak untuk berinteraksi dengan teman-temannya.

2. Sulit Mengikuti Pelajaran di Sekolah

Orang tua yang lalai dan acuh biasanya hanya mengandalkan pihak sekolah dalam mendidik anak mereka. Padahal, tindakan tersebut justru dapat menyebabkan kesulitan bagi anak dalam mengikuti pelajaran dan berinteraksi sosial di sekolah. Ketika anak menghadapi masalah di sekolah, mereka akan kesulitan mencari bantuan atau berbagi cerita kepada orang tua mereka karena orang tua tersebut mengabaikannya.

3. Sulit Mengendalikan Emosi

Ketika tidak pernah mendapatkan arahan dan bimbingan yang memadai dari orang tua, anak dapat menghadapi kesulitan dalam mengendalikan emosi mereka. Terutama ketika merasa marah atau kesal, anak cenderung mengekspresikannya secara berlebihan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Anak berisiko mengalami masalah perilaku jika orang tua mereka mengabaikan atau acuh terhadap pendidikan mereka.

4. Sulit Percaya Pada Orang Lain

Dampak negatif lain yang timbul akibat Neglectful Parenting adalah kurang perhatian terhadap anak adalah anak cenderung sulit untuk mempercayai orang lain. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan orang tua untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada anak.

Seorang anak yang tidak mendapatkan kasih sayang yang memadai dari orang tua akan berpikir, "Jika orang tua saja mengabaikan, bagaimana dengan orang lain? Siapa lagi yang bisa dipercaya?"

Itulah mungkin pikiran yang muncul dalam benak anak yang kurang beruntung. Keadaan tersebut tentu sangat tidak menguntungkan bagi kesejahteraan psikologis anak.

Anak akan semakin sulit mempercayai orang lain, termasuk orang tua mereka sendiri. Mereka lebih mengandalkan intuisi dan dorongan hati mereka daripada mempercayai orang lain.

5. Sulit Membangun Hubungan Secara Dewasa

Seorang anak yang memiliki kesulitan dalam mempercayai orang lain secara tidak langsung juga akan menghadapi kesulitan dalam membangun hubungan dewasa. Dengan kata lain, anak yang mengalami masalah psikologis akibat kurangnya kasih sayang dari orang tua akan menghadapi kesulitan dalam menjaga hubungan. Mengapa demikian? Karena hubungan yang mereka bentuk tidak didasari oleh saling percaya.

Mungkin saja, anak tersebut tidak memahami bagaimana cara menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain. Oleh karena itu, sebagai orang tua, tugas Anda adalah membantu anak menjadi individu yang terbuka dan mampu menerima kehadiran orang lain.

6. Tidak Percaya Diri

Seorang anak yang sering diabaikan oleh orang tua juga akan menghadapi masalah rasa percaya diri yang rendah. Mereka akan merasa bahwa diri mereka tidak berarti apa-apa di hadapan orang lain.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, sangat penting untuk tidak mengucapkan kata-kata yang tidak pantas di depan anak. Kata-kata yang sering Anda ucapkan akan selalu diingat oleh anak di dalam hatinya.

Sebagai anak, mereka akan membenarkan kata-kata yang tidak pantas tersebut. Misalnya, "kamu anak nakal", "kamu anak bodoh", dan sebagainya. Tentu saja, mereka akan merasa bahwa mereka benar-benar anak nakal dan bodoh!

Dampak yang akan dirasakan oleh anak di masa depan adalah kurangnya rasa percaya diri untuk melakukan hal-hal terbaik. Mereka cenderung puas dengan kemampuan mereka saat ini, padahal sebenarnya mereka bisa melakukan hal-hal yang lebih baik.

7. Sulit Patuh Terhadap Perkataan Orang Tua

Seorang anak sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tua. Bentuk kasih sayang yang dirasakan oleh anak akan membuat mereka lebih patuh terhadap orang tua. Kedekatan antara orang tua dan anak sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Di sisi lain, seorang anak yang mengalami pola asuh yang mengabaikan cenderung sulit untuk patuh terhadap perkataan orang tua. Bagi anak tersebut, orang tua bukanlah contoh yang baik sehingga mereka tidak merasa perlu untuk mengikuti perintah orang tua.

Ini adalah kondisi yang tidak menguntungkan dan perlu dicari solusinya dengan segera. Melihat perilaku anak yang cenderung nakal, sebagai orang tua, Anda tidak dapat langsung menghukumnya. Sebab, itu bukan sepenuhnya kesalahan anak.

Mulai sekarang, Anda perlu lebih aktif dalam pendekatan kepada anak. Perbaiki hubungan yang lebih harmonis dan berikan kehangatan dalam suasana keluarga yang penuh kasih sayang.

Cobalah untuk tidak selalu menyalahkan anak, terutama dengan bersikap acuh, meskipun anak melakukan kesalahan. Sikap ini akan membuat anak merasa diperhatikan sehingga lebih mudah untuk diarahkan.

8. Sulit Mengambil Tanggung Jawab di Rumah

Selain perilaku yang melawan perintah orang tua, pola asuh yang tidak tepat juga dapat menyebabkan anak sulit mengambil tanggung jawab di rumah.

Dengan kata lain, anak yang diabaikan oleh orang tua sering kali enggan membantu pekerjaan rumah.

Mengapa hal ini terjadi? Karena anak tersebut merasa bahwa pekerjaan rumah bukanlah tanggung jawabnya. Bahkan, mereka mungkin merasa tidak termasuk dalam keluarga karena kurangnya perhatian dari orang tua.

Kondisi ini harus segera diakhiri dengan memberikan pemahaman yang lebih intens kepada anak tentang pentingnya kerjasama dalam keluarga. Berikan kasih sayang dan perhatian yang sepenuhnya sehingga anak merasa dekat dengan keluarga.

Jangan sampai anak merasa terasing di rumah sendiri. Mulailah saling berbagi dan mengambil tanggung jawab masing-masing di dalam keluarga. Hanya dengan adanya kasih sayang, harmoni dalam keluarga dapat tercipta.

9. Sulit Tinggal di Rumah

Salah satu ciri anak yang sering diabaikan oleh orang tua adalah mereka akan merasa sulit untuk tinggal di rumah dalam waktu yang lama. Sebaliknya, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah daripada bersama keluarga.

Ini merupakan efek negatif yang timbul akibat anak diabaikan oleh orang tua. Seorang anak biasanya akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua. Jika Anda terlalu sibuk dengan pekerjaan, misalnya, anak juga akan mencari "kesibukan" sendiri di luar rumah.

Mulai sekarang, tidak peduli seberapa sibuknya Anda, jangan pernah mengabaikan kebutuhan anak. Jangan mengorbankan masa depan anak hanya karena alasan kesibukan. Pertahankan dan jaga semangat anak agar mereka merasa nyaman tinggal di rumah.

Bagi Anda yang ingin tahu bagaimana menciptakan keluarga yang harmonis, kami di Prestasi Global memiliki jawabannya. Kami siap membantu agar anak Anda lebih mencintai keluarga dan merasa nyaman tinggal bersama keluarga.

10. Sulit Menjadi Anak yang Terbuka

Dampak yang ditimbulkan oleh perilaku abai orang tua terhadap anak adalah anak cenderung menjadi lebih pendiam dan tertutup.

Seorang anak yang jarang berkomunikasi dengan orang tua akan cenderung menutup diri. Ini merupakan kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga hampir tidak atau sama sekali tidak ada waktu untuk berbagi cerita dengan anak.

Padahal, seorang anak biasanya memiliki banyak pertanyaan yang ingin diajukan kepada orang tua mengenai hal-hal yang tidak diketahuinya, baik itu terkait dengan pekerjaan sekolah maupun masalah lainnya. Sebagai orang tua yang bijak, penting untuk selalu menyediakan waktu untuk anak.

Neglectful Parenting memiliki dampak serius pada perkembangan anak. Kurangnya perhatian, responsivitas, dan keterlibatan dari orang tua dapat menghambat pertumbuhan emosional, sosial, dan akademik anak.

Penting bagi orang tua untuk menyadari tanda-tanda Neglectful Parenting dan mencari bantuan jika diperlukan. Sebagai masyarakat, kita juga harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran orang tua yang peduli dan responsif dalam membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS