Siswi Berhijab di India Dilarang Masuk Sekolah, Warga Muslim Lakukan Protes

Aksi protes warga Muslim di India (dok AFP)

PARBOABOA, India - Perbedaan agama seharusnya disikapi dengan toleransi yang tinggi antar umat manusia. Namun sampai saat ini, perbedaan agama kerap menjadi sumber perselisihan dan pertentangan di tengah masyarakat di berbagai negara di dunia.

Seperti di India yang didominasi oleh masyarakat beragama Hindu, masyarakat dengan agama lain seperti Islam, Kristen, dan Budha adalah minoritas di negara tersebut. Belakangan ini, warga Islam di India mengalami diskriminasi, seperti dilarangnya wanita berhijab memasuki sekolah.  

Larangan tersebut terjadi di beberapa sekolah di distrik Udupi, negara bagian Karnataka, yang sudah berlangsung sejak bulan lalu. Situasi ini menimbulkan keresahan warga, terutama umat Muslim yang ketakutan akan peningkatan persekusi pada masyarakat di bawah kepemimpinan Perdana Menteri saat ini.

Aksi pelarangan ini kemudian membuat masyarakat Muslim di negara tersebut marah dan melayangkan protes. Para siswi melangsungkan protes dengan menggelar tenda di depan sekolah dan sambil belajar bersama. Sementara itu sejumlah masyarakat menggelar aksi di jalanan India, menuntut agar pelarangan tersebut segera dihentikan sejak Senin (7/2) lalu.

“Ini bersifat diskriminatif dan juga bertentangan dengan hak-hak yang diberikan di bawah Konstitusi India,” sebut Presiden Organisasi Islam Perempuan Karnataka, Sumayya Roushan, dikutip dari AFP, Rabu (9/2).

Sumayya menekankan jika menggunakan hijab adalah pilihan pribadi yang menjadi hak para siswi, terlebih hal tersebut tidaklah merugikan pihak manapun.

Buntut dari aksi demonstrasi warga tersebut membuat salah satu sekolah yang awalnya ikut melarang penggunaan hijab, kemudian melonggarkan aturan dan memperbolehkan para siswi memasuki ruangan. Namun mereka ditempaktkan di ruangan yang terpisah.

Permasalahan ini juga telah sampai ke pengadilan di negara tersebut. Keputusan mengenai pembatalan larangan hijab ini akan dipertimbangkan usai pengadilan mendengarkan petisi yang dibuat masyarakat Muslim di negara tersebut.

Agama adalah pilihan pribadi sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Tidak seharusnya diskriminasi dilakukan kepada seseorang atau kelompok tertentu hanya karena perbedaan agama.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS