PARBOABOA - Bronkitis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada saluran udara (bronkus) yang membawa udara ke dalam paru-paru. Kondisi ini dapat memengaruhi orang dari segala usia, namun lebih sering terjadi pada orang yang merokok atau memiliki penyakit kronis lainnya.
Salah satu tanda penyakit bronkitis adalah gejala yang terkait dengan saluran pernapasan. Selain itu, terjadinya peningkatan produksi serta perubahan warna lendir atau dahak. Lendir yang dihasilkan dapat menjadi warna kuning, hijau, atau abu-abu.
Kesulitan bernapas atau napas pendek juga dapat terjadi ketika saluran udara tersumbat oleh lendir atau dahak. Suara napas yang berdengus atau bersiul serta rasa tidak nyaman di dada juga dapat menjadi tanda bronkitis.
Untuk lebih mengetahui seputar penyakit yang satu ini, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Gejala Bronkitis
Berikut adalah beberapa gejala bronkitis yang umum terjadi:
- Batuk
Batuk adalah gejala yang paling umum pada orang dengan bronkitis. Batuk awalnya bisa kering, tetapi kemudian menjadi produktif atau batuk dengan dahak. Batuk pada bronkitis bisa berlangsung selama lebih dari 2 minggu dan menjadi lebih buruk di malam hari.
- Produksi Dahak
Produksi dahak merupakan gejala yang sering ditemukan pada orang dengan bronkitis. Dahak dapat menjadi kental dan berwarna kuning, hijau, atau abu-abu. Produksi dahak pada bronkitis biasanya meningkat pada awal pagi dan malam hari.
- Sesak Napas
Sesak napas atau sulit bernapas dapat terjadi ketika saluran udara tersumbat oleh lendir atau dahak. Gejala ini biasanya terasa lebih buruk selama aktivitas fisik atau saat tidur.
- Nyeri Dada
Nyeri dada dapat terjadi pada orang dengan bronkitis karena iritasi pada saluran udara atau otot dada yang digunakan untuk batuk. Nyeri dada dapat terasa tajam atau tertekan.
- Demam
Demam atau suhu tubuh yang tinggi adalah gejala umum pada orang dengan bronkitis akut. Demam dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
- Lemah atau Kelelahan
Lemah atau kelelahan dapat terjadi pada orang dengan bronkitis karena tubuh bekerja keras untuk melawan infeksi. Gejala ini dapat menyebabkan kelelahan dan kurangnya energi untuk melakukan aktivitas fisik.
- Peningkatan Denyut Jantung
Peningkatan denyut jantung dapat terjadi pada orang dengan bronkitis karena tubuh sedang bekerja lebih keras untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Faktor Penyebab Bronkitis
Ada beberapa faktor penyebab yang dapat memicu bronkitis, di antaranya:
- Infeksi Virus atau Bakteri
Infeksi virus atau bakteri dapat menjadi penyebab utama bronkitis. Virus seperti rhinovirus, coronavirus, dan influenza dapat menyebabkan bronkitis akut. Sementara itu, bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae dapat menyebabkan bronkitis bakteri.
- Merokok atau Paparan Asap Rokok
Merokok atau paparan asap rokok dapat menjadi faktor risiko utama dalam mengembangkan bronkitis. Asap rokok dapat merusak lapisan pelindung dalam saluran udara dan memicu peradangan.
- Pencemaran Udara
Paparan polusi udara seperti asap kendaraan bermotor atau asap pabrik juga dapat memicu bronkitis.
- Paparan Zat Kimia atau Debu
Paparan zat kimia atau debu di tempat kerja atau lingkungan lainnya juga dapat memicu bronkitis. Orang yang bekerja di sektor industri seperti pertambangan, konstruksi, dan pengolahan kimia memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis karena sering terpapar zat kimia dan debu.
- Kondisi Medis Lainnya
Beberapa kondisi medis lainnya seperti asma, alergi, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dapat meningkatkan risiko terkena bronkitis.
Pengobatan Penyakit Bronkitis
Pengobatan bronkitis akan tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi bronkitis:
- Istirahat
Istirahat adalah salah satu metode pengobatan yang penting untuk membantu tubuh memulihkan diri dari infeksi. Terutama untuk orang yang mengalami bronkitis akut, istirahat yang cukup dapat membantu tubuh melawan infeksi dengan lebih efektif.
- Minum Air Putih
Minum air putih yang cukup membantu untuk menjaga tubuh terhidrasi dan mencegah dehidrasi, terutama jika penderita bronkitis mengalami batuk yang berlebihan.
- Obat Pereda Gejala
Obat pereda gejala seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi nyeri dan demam pada orang dengan bronkitis.
- Inhaler atau Nebulizer
Inhaler atau nebulizer digunakan untuk mengatasi sesak napas pada orang dengan bronkitis yang berat. Alat ini bekerja dengan memberikan obat-obatan secara langsung ke saluran napas.
- Antibiotik
Jika bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Antibiotik dapat membantu menghilangkan bakteri penyebab infeksi, namun tidak efektif untuk infeksi virus.
- Terapi Fisik atau Rehabilitasi Paru-paru
Pada kasus bronkitis kronis atau berat, dokter mungkin akan merujuk pasien untuk melakukan terapi fisik atau rehabilitasi paru-paru. Terapi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi gejala.
Itulah tadi penjelasan tentang gejala penyakit bronkitis dan pengobatannya. Jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Editor: Juni Sinaga